Serat Kalatidha

Featured

serat kalatidha

Serat Kalatidha adalah sebuah karya sastra Jawa karangan Rangga Warsita, yang ditulis sekitar tahun 1860 Masehi. Rangga Warsita adalah pujangga terakhir dari kasunanan/kerajaan Surakarta.

Serat Kalatidha ini disampaikan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sambutan Acara Calon Wisudawan dan Wisudawati di Universitas Gajah Mada.

Serat yang sudah ditulis lebih dari 150 tahun lalu dan masih berlaku hingga saat ini terutama dengan situasi dan kondisi bangsa, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Betapa pentingnya untuk tetap menjaga iman dengan eling lan waspada. Kiranya Allah selalu menguatkan kita di tengah apapun hal yang kita hadapi bersama. Aamiin….

 

 


Kitab Puisi Tiga Bait : Kota, Mimpi dan Kardus Bekas

Ini adalah cover yang terpilih untuk buku antologi Putiba (Puisi Tiga Bait) bersama sastrawan Prof Tengsoe Tjahjono bersama 70 penulis lainnya, tentang Aku, Alam dan Kota.

Ada dua putibaku dalam buku antologi ini, berjudul Rindu Rengkuhan dan Aku dan Kotaku. Puji syukur lolos kurasi bersama 70 penulis lainnya.

Setelah membaca judul cover buku ini, aku jadi terinspirasi untuk menuliskan sebuah puisi lagi, berikut ini

Kotaku dalam Kertas Kardus

Kota dihiasi malam sunyi,

Dalam selembar kardus, rindu tergenggam erat.

Jejak langkah kecil di jalanan sempit,

Cerita hidup terlipat dalam goresan kelam

*

Rona kisah tergambar bersama,

Dalam kardus usang dunia terpahat.

Titik-titik embun kuukir kenangan,

Diatas kardus, hati merajut rindu.

*

Di tengah hiruk-pikuk kota,

Hidupku tertulis dalam berjuta puisi

Gelombang manusia, riuh suara langkah kaki,

Selembar kertas, catatan perjalanan hidup abadi.

*

BeEsDe, 7 Des 2023, de Laras


Poem “Cherish The Beauty of Earth”

Menutup November 2023, buku ini sudah terbit dan dapat dipesan melalui Amazon bagi yang berminat. Buku ini berisi karya seni (dalam bentuk puisi atau lukisan) untuk memberikan edukasi bagaimana menjaga air, alam dan habitat didalamnya.

Sebuah apresiasi yang tak bisa dinilai karena baru kali ini diminta membuat puisi dengan analisa literasi sastranya. Puisiku berjudul “Cherish The Beauty of Earth” dengan analisa literasi

Thank you Yolanda Maria Jorge Besteiro for asking me to join. Congratulation for the book “Poem for the International Magazine of Water and Nature Environmental Education” GOD bless you


JIWA YANG BERSEDIH ~ Ghea Indrawari

Kemarilah
Singgah dulu sebentar
Perjalananmu jauh
Tak ada tempat berteduh

Menangislah
Kan kau juga manusia
Mana ada yang bisa
Berlarut-larut
Berpura-pura sempurna

Sampaikan pada jiwa yang bersedih
Begitu dingin dunia yang kau huni
Jika tak ada tempatmu kembali
Bawa lukamu biar aku obati
Tidak kah letih kakimu berlari

Ada hal yang tak mereka mengerti
Beri waktu tuk bersandar sebentar
Selama ini kau hebat
Hanya kau tak didengar

02.12.2023


Kembang Setaman di November

Kembang Setaman di November

Hidup mesti terus berjalan
Seperti bunga di November
Yang layu dan berkembang
Meski musim tak menentu

Kembang setaman merekah
Di antara dingin merayap
Warna-warni layu tuk melukis
Kisah terpendam dalam sepi.

Angin menyapa lembut
Menghembus rahasia tersembunyi
Puisi mekar dalam hening
Seiring bunga November menggugur

#delaras