Ibu di Rumah Sakit (3)

resize-of-picture-513Hanya sekitar 5 menit dari apartemen, kami sudah tiba di RS. Penang Adventist Hospital, adalah sebuah RS yang terletak di Jalan Birma, Penang, yang dikelola oleh Gereja Advent Hari Ketujuh. Jalan Birma adalah sebuah jalan dengan lebar kurang lebih 4 meter, jalan yang teduh, dilindungi pohon-pohon besar di kanan kirinya, seperti jalan Dago di Bandung. Sepanjang jalan itu, ada beberapa pertokoan yang tidak terlalu besar dan juga banyak kedai dan gerobak makanan yang sudah bisa dipastikan kelezatannya, antara lain nasi campur, nasi ayam hainam dan laksa ayam juga laksa penang.

Kalau ingin mengetahui lebih jauh mengenai RS ini bisa mengunjungi website www.pah.com.my. RS nya besar dan pasti bersih. Penanganan administrasi tidak berbelit-belit dan memiliki SOP yang jelas. Tiba di RS, ibu langsung diarahkan ke laboratorium. Di laboratorium, setiap karyawan bekerja dengan cepat dan cekatan. Aku melihat karyawan yang bekerja di RS ini berasal dari suku Melayu, India, Keling dan juga Indonesia. Namun, mereka dapat bekerjasama dengan sangat baik, sejauh yang aku perhatikan. Tak lama kami menunggu, sampai pada giliran Ibu. Ibu diambil darah kurang lebih 10 cc untuk pemeriksaan. Dan selanjutnya yang sedikit menjadi masalah adalah ibu belum bisa buang air kecil, jadi dianjurkan untuk banyak minum air putih. Cukup lama kami menunggu, kami sudah sempat senewen. Maafkan aku ya, bu, memang ternyata untuk merawat orang sakit, perlu kesabaran yang luar biasa, aku salut pada para suster dan dokter, dimanapun mereka berada.

Makan Pagi di Cafetaria PAH
Setelah ibu berhasil menyerahkan urinenya untuk diperiksa. Kami dibawa Eda dan mertuaku ke Cafeteria RS. Namanya juga RS Advent, maka menu yang disajikan adalah menu-menu vegetarian. Makanan dari daging, dibuat sedemikian rupa, namun tetap berasal dari sayur mayur. Mula-mula terasa aneh di lidah, sebuah chicken drumstick terbuat dari kembang tahu yang menjadi bercitarasa daging. Menu favoritku, kembang tahu dengan cairan gula yang hitam pekat, nasi goreng atau bihun goreng dan drumstick serta jus segar, kadang orange, kadang jambu atau teh manis dan susu soya atau susu kedelai dalam dua pilihan (manis atau tawar). Di hari pertama, di RS ini ibu tampak lelah, walau belum menjalani pemeriksaan yang lain. Mungkin ibu masih kelelahan dengan perjalanan semalam dengan fisik yang tidak terlalu sehat.
resize-of-picture-518

Tidak seperti di laboratorium di Indonesia, yang biasanya mengharuskan kita untuk kembali lagi untuk pengambilan darah ke-2. Di RS ini kami hanya tinggal menunggu hasil, langsung di ruang tunggu dokter spesialis penyakit dalam yang kita inginkan, dalam hal ini kami memilih dr. Lim Hooi Leng di bilik 119. Dr. Lim Hooi Leng, mempunyai jabatan sebagai Consultant Physician, Nephrologist dan expert di bidang Internal Medicine. Pasiennya cukup banyak dan ternyata banyak juga orang Indonesia yang berasal dari Medan, berobat ke Penang. Hampir 2 jam kami menunggu giliran untuk berkonsultasi, begitu mendapat giliran, bertemulah kami dengan sosok Dr. Lim. Wanita yang gesit, cerdas namun tampak kaku dan pendiam. Ia tidak banyak bicara, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat hasil pemeriksaan laboratorium ibu. Dengan cermat, beliau mendengarkan penjelasan kami mengenai riwayat kesehatan ibu dan kejadian terjatuhnya ibu di kamar mandi. Satu hal yang berbeda dengan RS di Indonesia, adalah sistem informasi yang sudah online dari ruang dokter ke laboratorium dan atau ke ruang-ruang yang lain. Beliau juga memeriksa ibu dengan seksama. Akhirnya, tanpa banyak kata, dr. Lim menulis rujukan agar ibu melanjutkan pemeriksaan ke ruang radiologi untuk melakukan CT Scan dan segera menyampaikan hasilnya. Sejujurnya aku lemas, tapi tak mengapa, dengan CT Scan akan diketahui lebih lanjut mengenai pendarahan atau hal-hal lain yang terjadi pada ibu akibat jatuh.

Kami menuju ruang CT Scan, tanpa harus membayar lebih dahulu, kami hanya menunjukkan ID Card ibu, CT Scan bisa dilakukan. Aku menunggu ibu didalam, sementara adik dan Edaku mencari makan siang. Kami yang muda-muda ini mungkin tidak terlalu berselera untuk makan, tapi diantara kami, ada ibu dan ibu mertua yang sedang sakit, jadi kami semua tetap harus makan. Kami menunggu hasil CT Scan di ruang tunggu, sambil menikmati lunch box kami, nasi ayam…


Sekitar pukul 13.00, kami diberitahu bahwa hasil CT Scan telah keluar. Kami, aku dan adikku beserta ibu juga menemui dr. Lim di ruang radiologi. Rupanya person in charge di bagian radiologi sudah memanggil dan memberitahukan mengenai hasil ibuku, karena sekali lagi, saat ini era nya digital, jadi hasil CT Scan ibu sudah terkirim ke komputer di ruang konsul dr. Lim. Dokter memanggil kami dan membicarakan hasil scan ibu. Dari hasil tersebut, tampak ada gumpalan darah yang belum terlalu lama (memang kejadian terjatuhnya ibu baru terjadi kurang lebih 1 minggu yang lalu), tampak dari warnanya yang berbeda dengan yang ada di sekitarnya. Rupanya gumpalan inilah, yang mengganggu sistem saraf ibu. Gumpalan darah ini terjadi karena tingginya angka gula darah ibu saat itu, sehingga terjadi pecah pembuluh darah di otak, yang kemudian mengakibatkan ibu kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh di kamar mandi. Dokter meminta ibu untuk rawat inap mulai hari itu untuk memudahkan observasi selama tiga hari.


18 thoughts on “Ibu di Rumah Sakit (3)

  1. Selamat mlm mba, apakah mba ada refferrensi untuk dokteer ginjal yg baik di penang, berhubung ibu saya menderita diabetes sehingga berpengaruh dg fungsi ginjalnya, terimakasih mba sebelumnya

  2. Terimakasih sdh mampir ke blog sy – utk dokter ginjal, sy kurang tahu siapa namanya – tapi dokter penyakit dalam Ibu saya, dokter Lim Hooi Leng adalah dokter yang baik disana. Nanti beliau akan memberi rujukan jika perlu pemeriksaan lebih lanjut. Ibu saya juga menderita diabetes, tapi berpengaruh ke jantung nya.

  3. Pingback: Pulih Berkat Terbang : Honey Bee

  4. permisi ibu.
    saya mau bertanya.
    di PAH, jika saya ingin mengantarkan ibu saya ke dokter spesialis neurologist,apakah saya harus menghubungi dokter tsb dari Indonesia atau langsung ke PAH saja utk registrasi? terima kasih bu:)

  5. @Wina…Terimakasih sdh mampir ke blog sy, mau lgs jg bisa, nanti disampaikan saat pendaftaran jg bisa. Tp mau cr informasi lwt email dl jg ga apa2. Bisa buka website nya dan kontak mereka by email. Mereka bs bhs Indonesia. Smg cpt smbuh ya mama mya

  6. Hi…mau tanya…dok lim hooi leng ini bagus jg ya u penderita diabetes? Saya ada rencana bawa papah saya kesana…kalo diabetes ibu mba membuat kakinya pegal dan pedih ga mba?? Thanks sebelumnya ya

  7. Terimakasih sudah mampir ke blog saya. Iya dokter Lim bagus dan sabar. Dicoba saja papa dibawa kesana. Ibu saya tidak merasa pegal dan pedih, tapi gula darahnya tinggi saja karena tidak mau diet waktu itu. Semoga papanya cepat sembuh ya

  8. Halo, saya mau menanyakan kalo misalkan buat janji ke dokter ybs sejak dari Indonesia, apakah sesampainya disana masih harus antri atau langsung dilayani. Terima kasih sebelumnya.

  9. Hai terimakasih sudah mampir di blog saya, tentu masih antri dong. Nanti ada antrian untuk pasien lama dan pasien baru. Semua pasien setelah dipanggil, akan langsung pemeriksaan laboratorium, setelah kurang lebih 1 jam ada hasil pemeriksaan, pasien akan dikirim ke ruang dokter. Semua proses berjalan dengan cepat dan pasien dilayani dengan baik. Itu berdasarkan pengalaman saya menemani Ibu saya. Salam

  10. Dear,
    boleh minta advise kalau mau medical check up apakah harus ketemu Dr Lim dahulu. baru lab or bagaimana prosedurnya. thanks

  11. @lina tjoa – bisa buka di link berikut ini http://www.pah.com.my/doctors/bio.asp?id=HLL.

    Dr Lim : sumber dari website http://www.pah.com.my

    Dr Lim, our Consultant Nephrologist and Physician, did her early schooling in Penang and then pursued her medical education at the University of Malaya. She served for three years in Penang General Hospital as a Medical Officer and Registrar in General Medicine and Nephrology before pursuing her post graduate studies. Dr Lim obtained her Membership in General Medicine in 1993. She then took training in Nephrology and Internal Medicine for four years under the tutelage of eminent professors at reputed hospitals in the United Kingdom, namely: Western General Hospital, Edinburgh. Wrexham Maelor Hospital,University Hospital of Wales, Cardiff and St Mary’s Hospital, Portsmouth.

    Dr Lim offers specialized services in the areas of Internal Medicine and Nephrology. Dr Lim’s experience at four different renal centers in the United Kingdom, three of which were transplant units, has equipped her to provide efficient care for patients at any stage of renal insufficiency. Her extensive experience both locally and abroad has made her proficient in the following procedures and techniques as a Nephrologist.

  12. Maaf sy hanya ingin update dan sharing saja pengalaman buruk sy dengan dr Lim baru2 ini. Sy direkomendasikan oleh dokter lain ke dr Lim ini. Dan sangat kecewa sekali dengan attitudenya. Berjanji datang untuk visit utk kedua kali ke ruang perawatan tapi tidak datang2 hingga saatnya kami harus “check out” dari hospital. Visit yg pertama disaat tengah malam jam 11 malam dan hanya datang slama 5 menit saja, tanpa hasil konsultasi yg memuaskan. Dia janji besok mau datang lagi tapi ternyata tidak datang. Sy dicharge tinggi untuk visit yg cuma 5 menit yg tanpa solusi itu. Waktu itu juga sy bertemu dengan pasien lain yang juga dari Indonesia, dia bilang ini kedatangannya yg ke dua kali untuk bertemu dr Lim dan dia bilang skrg dokternya tidak menyenangkan, susah dicari dan dia berencana mau ganti dokter. Jadi ternyata bukan sy dan kluarga saja yg mempunyai pengalaman buruk dengan dia. Maaf kalau dari pengalaman sy, sy tidak akan merekemondasikan dia ke kolega2 sy.

  13. selamat malam Lia, terima kasih untuk sharing pengalamannya dan sudah mampir ke blog saya. Bisa jadi yang terjadi perubahan sikap seseorang dengan berjalannya waktu dan pertambahan usia. Ibu saya menjadi pasien beliau tahun 2008, berarti itu sudah 11 tahun yang lalu ya.

    sekali lagi, terima kasih sharingnya ya, semangat sehat buat Lia.

Comments are closed.