Oleh-oleh Pak De

Minggu lalu, kakakku, yang biasa dipanggil Pak De,  membawa oleh-oleh makanan khas dari Solo, sepulangnya dari bertugas di Yogyakarta. Hmm…dah lama tidak menikmati jajanan ini, rasanya sedikit asam dan manis. Ini hanya makanan iseng-iseng saja, tidak semua orang menyukainya, tapi konon kabarnya dapat membuat wajah menjadi cerah dan mulus. Kalau memang betul, kenapa ga dicoba aja?

bremBrem adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam. Sensasi makanan ini muncul ketika makanan di masukkan ke dalam mulut akan langsung mencair dan lenyap meninggalkan rasa ‘semriwing’ di lidah. Dari cara penyajian, dikenal beberapa bentuk brem yang dikenal di pasaran.

Bentuk pertama yang lebih dulu dikenal adalah makanan tradisional khas yang berasal dari kota Caruban tepatnya di Desa Bancong Kecamatan Wonoasri dan Desa Kaliabu Kecamatan Mejayan, di sebelah timur Madiun, Jawa Timur. Dikemas berbentuk lempengan putih kekuningan, rata-rata berukuran kurang lebih 15 cm x 5 cm x 0,5 cm. Untuk lebih memaksimalkan pemasarannya, brem kini dikemas dalam bentuk kecil kecil seukuran permen, sehingga mudah untuk dikantongi. Biasanya pada sekitar tahun 80-an, brem dalam bentuk ini dijual asongan oleh para pedagang di sekitar stasiun-stasiun di kereta api di daerah Jawa Timur. Yang terkenal, dan aku kenal bermerk “Suling”, rasanya agak asam.

Bentuk kedua makanan tradisional khas Wonogiri, Jawa Tengah, dikemas berbentuk lempeng-lempeng bulat pipih dengan diameter rata-rata 5 cm dan ketebalan 0,3 cm. Nah kalau yang ini, rasanya asam manis.

Selain itu ada juga Brem Bali yang tersedia dalam bentuk cair (berlakohol) dan padat 9non-alkohol). Hehe kalau yang ini, aku ga pernah coba.


0 thoughts on “Oleh-oleh Pak De

  1. Brem Bali ngga pernah coba? Yang cair mirip dengan sake jepang, tapi kurang halus buatannya jadi aku ngga suka. Tapi banyak orang Jepang yang suka kok.

    EM

  2. Enak ga? Hehe..ga berani nyoba, takut mabok. Aku pernah coba rice sake di Seoul, itu aja udah serasa sreng..panas….belum biasa kali.

    DL