Medali Kumon Pertama buat Arum

Tanggal 22 Nopember 2009 ini, anakku, Arum memperoleh Medali pertamanya dari Kumon. Anakku sangat bersukacita sekali menerima undangan pemberian penghargaan ini, yang rencananya akan diadakan di tempat kursus Kumon di ruko Golden Viena, BSD. Arum sudah mengikuti kursus ini hampir 4 tahun yang lalu, sejak dia duduk di kelas 2 SD. Awalnya aku memasukkan dia kesana karena pelajaran Matematika nya sudah berkembang bertambah rumit dan saat itu ia mengalami kesulitan untuk memahami perkalian. Aku mendaftarkan Arum disana dan melalui tes penempatan, ia mengikuti dari level yang berada dibawah level kelasnya. Namun berkat ketekunannya, selama 2 tahun terakhir berturut-turut, ia selalu berada dalam buku kemajuan Kumon, yang menunjukkan prestasinya berada 2 level diatas tingkat kelasnya. Saat ini, Arum tidak mengalami kesulitan yang cukup berarti dalam bidang Matematika. Ia dapat menghitung dengan cepat dan memahami pelajaran Matematika dengan lebih mudah. Sekarang Arum sedang mengerjakan lembar kerja level H, yang berarti setingkat dengan pelajaran kelas II SMP, padahal Arum masih duduk di kelas 6 SD. Kakaknya, Dita, belum meraih Medali, tapi saat ini ia juga berada 2 level diatas level kelasnya, Dita sedang mengerjakan lembar kerja level J, yang berarti setingkat dengan pelajaran kelas I SMA, padahal ia masih duduk di kelas II SMP. Tekunlah anak-anakku, tidak akan sia-sia perjuangan dan pengorbanan dari ketekunanmu itu…..

Apa itu Kumon?

Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa Kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.

Kembangkan potensi individu

Sebenarnya nama Kumon adalah nama keluarga penemu metode belajar matematika, Toru Kumon. Guru matematika SMU di Jepang itu pada tahun 1954 pertama kali menyusun sendiri bahan pelajaran matematika untuk membimbing anaknya belajar matematika. Setelah terbukti memberi hasil memuaskan pada anaknya dan juga anak didik dan tetangga dekatnya, ia pun ingin menerapkan cara belajar dan bahan pelajaran ini kepada sebanyak mungkin anak. Tak heran dengan sifatnya yang universal, kini Metode Kumon telah dapat diterapkan di 40 negara, termasuk Indonesia.

Prinsip dasar metode yang disebarluaskan ke Indonesia pada Oktober 1993 ini adalah pengakuan tentang potensi dan kemampuan individual tiap siswa. Maka, seseorang yang mendaftar kursus Kumon harus mengikuti tes penempatan. Tes penempatan itu untuk mengetahui titik pangkal siswa, supaya siswa dapat mengerjakan bahan pelajaran sesuai dengan kemampuannya. Tak heran bila soal itu biasanya bisa selesai dalam batas waktu tertentu, biasanya hanya dalam hitungan menit.

Keistimewaan Kumon

Karakteristik Metode Kumon

Lembar kerja Kumon telah didesain dengan cermat agar berkembang dalam small steps sehingga memungkinkan siswa maju dengan lancar sambil belajar pada tingkatan yang paling tepat baginya. Ketika memasuki topik baru diberikan contoh dan penjelasan yang mendorong siswa untuk mempelajarinya sendiri dan maju dengan kemampuannya sendiri.

Metode Kumon secara konsisten telah berkarya selama lebih dari lima puluh tahun. Tetapi, lembar kerjanya selalu direvisi untuk memastikan kemajuan siswa yang lancar sambil terus memaksimalkan potensinya

Kumon ada di 46 negara dan region, walaupun terdapat perbedaan dalam gaya hidup, sistem pendidikan dan kebudayaan.

Metode Kumon adalah metode belajar yang memfokuskan pada siswa. Dengan mengamati siswa, Pembimbing secara konstan mengevaluasi dan merevisi lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa untuk memastikan tak ada yang menghalangi siswa untuk maju dengan lancar.

Kumon juga memberi penghargaan pada anak-anak berupa Sertifikat pada saat mereka menyelesaikan tiap level dalam Kumon. Nama-nama mereka juga dimasukkan dalam Buku Kemajuan yang diterbitkan secara nasional, jika mereka berhasil mencapai 2 level diatas tingkat kelas di sekolahnya serta Medali.  Dan juga memperoleh Piala, jika berhasil mencapai 3 level diatas tingkat kelasnya. Penghargaan itu semata untuk memberi motivasi kepada anak untuk bersemangat mengerjakan latihan dengan menggunakan lembar kerja, jika sering berlatih, tentu mereka akan menjadi terampil.