Kumpul-kumpul dilanjutkan ke Lombok Ijo Sego Abang Mbah Wiji, Mangunan, Harjobinangun, Pakem, Sleman…sebuah rumah makan sederhana yang berada di tepi jalan Kaliurang, tapi menyajikan makanan yang bukan hanya enak tapi juga uenaak tenan.
Cuaca mendung dan agak gerimis ketika kami satu bis tiba di rumah makan ini, agak remang-remang, becek pula, agak segan sebenarnya, dan juga agak ragu tapi menurut temanku yang asli Yogyakarta, Eltribakti, ia mengatakan bahwa kalau kita tidak memesan tempat terlebih dahulu, pasti kita tidak akan mendapat tempat. Inilah yang membuat aku ikut penasaran, apa kelezatan yang disajikan oleh warung sederhana ini ya?
Kami yang berjumlah 30 orang ini, masuk kedalam sebuah bale lesehan beralas tikar, ditambah dengan 4 orang anak cilik, dua anak dari Azhari, dua lagi dari pasangan Hermanto dan Dewi Trirahayuni. Kami duduk dan mulai melanjutkan pembicaraan mengenai angkatan kami, penunjukan wakil ketua angkatan, iuran anggota dan pemanfaatannya, rencana reuni yang ditetapkan pada 2013 serta tempat pelaksanaan di Jawa Timur. Oh ya, rapat di tempat ini, dipimpin oleh Hermanto.
Sambil kami rapat, minuman dan makanan mulai dipesan dan disajikan. Minuman pertama yang hadir adalah teh poci dengan gula batu, aku memesan Wedang Uwuh, yang akan aku ceritakan tersendiri nanti ya. Ada teman yang memesan es jeruk, jeruk anget, teh manis dan es teh. Menyusul kemudian nasi merah yang diletakan didalam centing (tempat nasi dari bambu), wah wangi bau kepulan nasi hangat ini…kemudian didalam beberapa mangkuk tampak sayuran dengan lombok ijo bersantan yang ternyata bercampur dengan irisan tempe..hm…tak lama muncul gorengan ayam dan empal gepuk yang sepertinya sudah diungkep terlebih dahulu…hmmm (saat menuliskan ini, aku rasanya menelan air liurku nih, terbayang masakan dan suasana disana). Kami mulai membagi piring dan nasi dan sibuk menikmati hidangan yang tersedia.
Kabarnya, halaman parkir warung bercat hijau ini hampir tiap saat dipenuhi mobil pengunjung. Karena itu, bila kita mau datang ke tempat ini, harus bersabar menunggu antrean. Sego abang lombok ijo memang makanan khas Gunungkidul. Menu makanan ini dilengkapi dengan tempe bacem goreng, ayam goreng, empal, babat, iso, dan daun kates (pepaya). Rasa sayur tempe dan rajangan lombok ijo ini tidak pedas dan sedikit manis, sesuai citarasa orang Yogya. Sambil menunggu hidangan ini disajikan, pengunjung akan disuguhi sajian khas minuman teh poci (gula batu). Nikmat rasanya, karena dinikmati di tengah hawa segar Kaliurang. Apalagi menikmatinya bersama keluarga atau bersama teman-teman.
Nasi yang masih mengepul di ceting, siraman sayur lombok ijo yang gurih dan sedikit pedas, dengan lauk empal yang baru saja diangkat dari penggorengan, menggugah selera makan siapa pun pengunjungnya. Apalagi menikmatinya secara lesehan di atas bale-bale bambu beralas tikar. Kabarnya kita juga bisa menikmati pemandangan kaliurang, tapi saat aku disana, rasanya jalan di depan kami sangat ramai sekali dilewati kendaraan, walaupun hujan cukup deras dan aku benar-benar menikmati makananku, lupa sama yang lain….hmmh slurp sedap sekali…makanan biasa yang disiapkan dengan luar biasa….
Salam jumpa.
Wah . . . dik Diajeng sudah kesana & icip2.
Saya juga sudah . . . . wareg tenan . . nyyem .. nyem.
Top markotop
hehe iya mas, tempatnya juga enak, makan bisa ga berhenti
Itu minuman apa? Apa ada cabai didalamnya?
selamat pagi, terima kasih sdh mampir di blog saya. Namanya Wedang Uwuh. Racikan wedang uwuh terdiri dari daun cengkeh, kayu manis, daun pala, jahe, kayu secang, dengan menggunakan pemanis dari gula batu. Yg merah itu, serutan kayu secang. Enak, hangat di tenggorokan. Selamat mencoba
Wedang Uwuh mbak, bukan cabai, itu secang, sepertinya sudah diuraikan dalam tulisan di atas