Taman Wisata Gunung Pancar

Hari kedua kami di Panjang Jiwo, Juli 2010, kami manfaatkan dengan bepergian ke Taman Wisata Gunung Pancar, yang konon kabarnya merupakan tempat pemandian air panas yang patut didatangi karena menarik dan karena letaknya sudah cukup dekat dengan tempat kami menginap saat ini.

Setelah mencari informasi dari petugas hotel, kami pun bergabung dalam 1 mobil dan pergi kesana beramai-ramai, tentu dengan semangat, anak-anak membawa perlengkapan untuk berendam air panas dan aku dengan adikku mempersiapkan bekal minum dan makanan ringan. Yuk kami berangkat.

Untuk mencapai lokasi Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat ditempuh melalui dua jalan.

Pertama, lewat Pintu Tol Sentul menuju Desa Babakan Madang dan Desa Karangtengah dengan kondisi jalan beraspal cukup baik sejauh 13 Km dengan waktu tempuh 20 menit.

Kedua, melalui kota Bogor dengan melewati daerah Bogor Baru terus menuju Desa Karangtengah sejauh 25 Km dengan waktu tempuh satu jam.

Sepanjang jalan menuju Gunung Pancar akan terlihat banyak tumpukan batu. Tampak terlihat para pekerja kasar yang sedang membelah dan mengangkut batu kali. Biasanya batu kali digunakan sebagai pondasi rumah atau bangunan. Penggilingan batu adalah mata pencaharian penduduk sekitar Gunung Pancar. Mungkin ini pula yang menyebabkan jalan yang kami lewati menjadi hancur, karena jalan kampung ini dilewati truk-truk besar pengangkut batu.

Kami beberapa kali berhenti untuk bertanya, takut kami salah jalan dan bosan dengan jalan yang hancur sehingga perjalanan kurang nyaman buat kendaraan dan buat kami para penumpang.

Ketika petunjuk memasuki Taman Wisata tampak di hadapan kami, wangi hutan pinus yang terhembus di tiup angin mulai kami rasakan masuk ke dalam mobil melalui jendela yang kami biarkan terbuka. Pohon-pohon pinus mulai tampak. Kami juga melihat sekumpulan orang yang hobi bersepeda menaiki jalan-jalan menuju kawasan.

Memasuki Taman Wisata Alam Gunung Pancar pengunjung diharuskan membayar tanda masuk Rp1.000/orang, mobil Rp2.000, motor Rp1.000, sepeda gunung Rp5.000. Selepas pintu masuk Taman Wisata Alam Gunung Pancar menuju lokasi wisata air panas kita disuguhi pemandangan alam hutan pinus. Memasuki kawasan wisata pemandian air panas pengunjung diharuskan membayar lagi sebesar Rp5.000/orang, mobil Rp10.000. Lucu ya, ada tanda masuk untuk Taman Wisata dan tanda masuk untuk kawasan wisata pemandian. Ini baru tanda masuk ya? Hehe…ada biaya lagi untuk pengunjung yang ingin menikmati air panas, yaitu dewasa Rp20.000 dan anak-anak Rp10.000.

Konon kabarnya, keistimewaan air panas dari alam Gunung Pancar ini adalah mengandung mineral aktif. Baik untuk melancarkan peredaran darah, mengeluarkan toxin atau racun dan lemak yang berlebihan dari dalam tubuh melalui keringat, membantu menormalkan sstem syaraf. Uniknya lagi air panas ini tidak mengandung sulfur atau belerang. Semua air panas sudah dialirkan langsung melalui pipa paralon ke kolam pemandian. Kolam pemandian pun terbagi tiga, satu kolam khusus untuk perempuan, satu kolam dangkal untuk anak-anak, dan lainnya khusus untuk pria.

Selain itu kawasan wisata air panas Gunung Pancar pun memberikan fasilitas penginapan. Giritirta Hot Spring Resort & Spa, keajaiban alam dalam surga yang tersembunyi. Sumber air panas Giritirta terisolasi di tengah Gunung Pancar. Dirancang dengan konsep natural Giritirta sangat ideal bagi yang ingin bersantai dan menghilang dari hiruk pikuk kota.

Jika Anda ingin mandi air panas di sini, ada baiknya jangan langsung berendam lebih dari 10 menit lamanya. Biasanya bila lebih dari itu kepala akan terasa pening. Karena metabolisme tubuh kita kaget menerima suhu yang tiba-tiba menjadi panas. Setelah rendaman 10 menit pertama dianjurkan agar naik lagi ke permukaan untuk berdiam diri selama lima menit. Setelah itu kita boleh berendam lagi, seberapa pun yang kita mau.

Sayangnya kawasan wisata ini kurang dikelola dengan baik. Tahu berapa lama kami berada disitu ? kami hanya numpang lewat saja, kami turun ke kawasan, melihat ke kiri dan ke kanan, wow tempat pemandiannya (maaf menjijikan), walau kamar mandi ada di dalam dan di luar, tapi nampak dari luar, orang, baik laki maupun perempuan, anak-anak, remaja atau orang uta, keluar masuk dengan pakaian minim untuk berendam. Betul-betul pemandangan yang ga enak buat dilihat. Kami cukup lama, malah di pelataran parkir karena kami minum dulu melepas lelah sesudah turun ke tenpat pemandian dan naik kembali keatas. Mengapa? Karena tempat pemandian ini tampak kumuh sekali. Jumlah kolam yang hanya beberapa buah, dipenuhi orang yang begitu banyak. Jauh berbeda dengan bayanganku dan anak-anak, yang mengira tempat ini sama seperti Sari Ater Hot Spring Resort….inilah sebuah pengalaman.

Yang menarik buat kami, aku dan anak-anak, malah orang yang berjualan burung dan kelinci, buah sukun, nangka, sirsak, bengkuang dan aneka pisang, di sepanjang jalan menuju tempat pemandian. Maaf ya, nak, kalian pasti kecewa karena tidak jadi berendam air panas.


4 thoughts on “Taman Wisata Gunung Pancar

  1. Harusnya ibu ke Pemandian air panas Giritirta, masih di sekitar gunung pancar, memang agak mahal tapi sepertinya lebih bagus/bersih.

Comments are closed.