Kami keluar dari Taman Wisata di wilayah Cibodas pukul 11.05, sejak keluar dari area tersebut, kemacetan sudah mulai nampak. Kami yang rencananya akan mencari makan siang di Cipanas, mestinya kan berbelok ke kanan, tapi diarahkan untuk ke kiri terlebih dahulu dan baru mencari putaran balik arah, pyuih. Kami berembug di dalam mobil, mau makan siang apa, Arum bilang tidak mau sate-satean, maunya makan di saung. Suami menyebutkan rumah makan Ponyo, makanan Sunda, oke, tapi ga yakin apakah ada saungnya atau engga. Ga masalah. Kami berjalan terus ke arah Cipanas, mencari rumah makan Ponyo, lho kok ga ketemu-ketemu juga ya? Kami sudah melewati daerah Segunung, dulu bapak almarhum punya vila disana, wah apa ga kebablasan nih, mobil tetap melaju dan akhirnya kami putuskan untuk berhenti makan di Lembur Kuring.
Kami makan siang di Lembur Kuring pada pukul 12.33. Kurang lebih, tidak sampai 1 jam, kami sudah selesai makan dan berjalan kembali melanjutkan perjalanan ke arah Puncak, tepatnya kami masih penasaran dengan Melrimba, yang rencananya kami datangi pagi tadi. Jalanan memang padat merayap, dengan kendaraan dan terutama kendaraan roda dua. Pejalan kaki juga banyak di kiri kanan sepanjang jalan mulai dari Cipanas, mungkin karena waktunya makan siang dan di daerah ini memang dipenuhi dengan tempat makan yang enak-enak, seperti sate, chinese food, jagung bakar, tahu Yun Yi dan banyak lagi.
Istana Cipanas – Pasar Cipanas, padat merayap. Puncaknya terjadi di wilayah Ciloto, didepan Rumah Makan Bumi Aki (yang bersaudara dengan Bumi Nini), kendaraan berhenti di tengah gerimis hujan. Waktu menunjukkan pukul 14.56 di Ciloto. Yap kami merayap maju lagi, ntah apa yang terjadi dibawah sana, kabarnya diberlakukan jalur buka tutup, tapi mengapa mengakibatkan kendaraan di jalur sebaliknya, tidak diberi kesempatan untuk turun, barang 2-3 mobil. Pyuih….anak-anak yang semula bercanda, diam, bertengkar sampai akhirnya tertidur. Akhirnya kami tiba di Melrimba pukul 16.54, yuk kita turun, sayangnya kabut juga mulai turun, sehingga arena permainan ATV menjadi amat sangat becek.
Kami berangkat meninggalkan Melrimba pukul 17.47 dan ini yang benar-benar luar biasa lelahnya pasti, sampai anak-anak harus buang air di toilet umum di pinggir jalan. Diberlakukan lagi jalur buka tutup, yang mestinya memberikan kesempatan kendaraan dari kedua arah dapat bergerak, paling tidak untuk jalur Puncak ke dan dari Cisarua. Kami tiba di rumah makan KFC di Tugu pada pukul 21.18 malam.
Bisa dibayangkan kan? Antrian yang panjang di KFC, semua orang kelelahan dan kelaparan. Kami pesan take away, 3 potong ayam, 3 porsi nasi, 1 paket Kid Meals HC Avatar, 1 gelas medium Pepsi dan 1 porsi Cream Soup, dengan total harga Rp 100.500,- , semuanya kami habiskan dengan nikmat. Puji Tuhan, tiba di hotel juga akhirnya, bisa mandi, makan dan istirahat.