Kali ini aku mau bercerita mengenai meja kerjaku di kantor. Ada yang berpendapat, kantor adalah rumah kita yang kedua, karena paling tidak minimal 8 jam, kita berada di kantor terus menerus, kecuali, jika ada tugas keluar kantor. Meja kerjaku sejak dulu, hampir selalu tertata rapi karena aku orang yang paling tidak suka sesuatu yang berantakan. Beruntung sejak hari pertama aku pindah ke kantor baruku, bulan Mei yang lalu, aku sudah punya meja kerja dan komputer. Walau tanpa laci, waktu itu, aku punya meja dan kursi sendiri. Aku juga beruntung, aku mendapat view yang bagus, walau meja kerja berposisi di bagian dalam, aku dapat melihat orang yang datang dan pergi, cukup dari meja kerjaku saja.
Meja kerjaku standar, belum tiga bulan kerja, komputerku sudah diganti dengan yang baru, merk LG dengan layar Flatron W164C, meskipun yang lama, masih oke, tapi paling tidak komputer yang baru ini menghemat tempat di meja dengan layar tipisnya, hehe. Diatas meja kerja, aku selalu meletakkan foto keluarga, kali ini cukup 1 bingkai foto yang berisi foto Ibu, aku, suami dan anak-anak saja. Dan karena meja kerjaku sekarang tanpa dilapisi kaca, maka aku tidak bisa meletakkan apa-apa diatasnya, selain kertas kerja, mouse, pad dan keyboard. Dulu, di kantorku yang lama, aku biasa meletakkan tulisan potongan sajak, potongan doa, hasil karya 2 gadisku, postcard dan potongan foto-foto, yang tertata rapi tentunya.
Kalau ditanya, kenapa sih mesti taruh foto keluarga di kantor, mau pamer ? Ah ya engga juga, kalau buat aku, dengan sekali-kali mengamati foto yang ada, hatiku terasa tentram dan nyaman, serta bersyukur aku masih memiliki orang-orang yang menyayangi dan aku sayangi serta mengingatkan bahwa apa yang aku kerjakan dan perjuangkan di kantor, itu semua ya untuk mereka.
Selain foto, ada kalender meja, ini penting, untuk mengajukan cuti, mengatur acara dan kegiatan di dalam atau di luar kantor karena kadang anak-anak menelpon dari rumah dan menyampaikan ini itu yang perlu disesuaikan jadwalnya. Jadi, hukumnya wajib, untuk meletakkan kalender di meja, oh ya, kalender juga mengingatkan aku untuk membayar tagihan dan kewajiban-kewajiban serta mengingatkan untuk mencek rekening di bank, apakah bonus sudah masuk atau belum…hahahaa….Oh ya, setiap pagi, ada segelas teh manis, yang diantar OB ku dalam gelas yang cukup tinggi.
Sekarang, meja kerjaku sudah dilengkapi dengan lemari berlaci tiga. Kedatangan laci ini, sama seperti juga komputer baru, adalah dampak dari sesuatu, apakah sesuatu itu? Nanti aku ceritakan kemudian ya, yang jelas, dampak itu aku syukuri sekali, karena mendatangkan kebaikan buat aku. Kita mulai dari laci paling atas, yaa…ini laci aku, isinya, pasti, ada alat tulis kantor, yang semakin hari semakin lengkap, ada bolpen, pensil, cutter, selotip, gunting, staepler, paper clip, lem kertas, push pins untuk nempel-nempel sesuatu di board, beberapa USB, tissue gulung dan external hard disk, card reader, kabel data Nokia, kalau yang tiga terakhir ini milik pribadi aku serta sebotol parfum Estee Lauder Pleasure Delight, yang sangat diperlukan, terutama karena aku tiba di kantor dengan naik ojek….jiaah….
Laci kedua, berisi setoples original pie yang hampir habis, kadang juga crackers, ini perlu untuk ganjel perut yang berbunyi kalau ga sempat sarapan, setoples permen pedas, ini penting buat setelah makan siang atau menjelang rapat, punch alias pembolong kertas untuk filing berkas-berkas, satu sachet Milo, yang amat sangat diperlukan jika cuaca mendadak berubah menjadi dingin. Selain itu di laci kedua, juga ada agenda milik aku dari kantor suami serta sebuah buku berjudul Mereka Bilang Saya Nyeleneh, Sebuah kesaksian dari seorang pengidap Sindrom Asperger, karangan Liane Holliday Willey, yang kubeli melalui mbak Susan di rumah Abah, rekanku dalam komunitas 1N3B. Sayangnya belum sempat kubaca semua.
Laci ketiga, ini yang belum termanfaatkan dengan baik, karena terisi dengan sebuah tas hitam, yang kuperoleh dari keikutsertaanku dalam pelatihan internal di kantor. Mestinya segera aku bawa pulang supaya laci bisa diisi dengan berkas-berkas yang ada disamping meja dan belum memperoleh tempat yang layak.
Dibawah meja kerja, ada CPU, dan beberapa ordner dan box file, sesuai dengan keperluan dan kepentingannya. Karena disini aku mengurusi karyawan, maka ordnerku berisi evaluasi pelaksanaan pelatihan karyawan, evaluasi operator alat dalam rangka peningkatan kompetensi operator, ordner laporan monitoring orientasi CPNS, data mahasiswa atau pelajar kerja praktek, asuransi karyawan, dan data pelanggan majalah. Hmh…yang masih belum masuk kotak arsip adalah beberapa berkas karyawan, yang mestinya mulai masuk ke map masing-masing, tapi malas kali aku mengerjakannya, karena lemari arsip ada di seberang sana, kapan pindah dekat sini yaa? Untuk ordner dan box file ini, aku perlu paling tidak rak, supaya tidak kutaruh di lantai begini. Sabar….ya kutunggu saja.