Tanggal 14 Februari saat ini dirayakan oleh anak-anak, remaja dan pasangan muda mudi untuk mengekspresikan rasa kasih sayang mereka kepada sesama, yang kadang lebih diarahkan kepada kekasih. Di sekolah-sekolah, saat ini, banyak dari mereka, yang saling berkirim kartu dan bertukar coklat atau kue untuk menunjukkan rasa kasih mereka kepada temannya. Dulu, waktu aku masih duduk di bangku SMA, tradisi ini sangat terasa sekali, maklum aku bersekolah di SMA yang muridnya wanita semua dan biasanya wanita lebih memperhatikan hal-hal yang seperti ini. Kami bertukar kartu, kami mengumpulkan uang untuk membeli beberapa tangkai bunga mawar yang dibagikan kepada para guru dan membeli kue tart berbentuk hati untuk dimakan dan dirayakan bersama-sama. Namun, apa sesungguhnya hari Valentine ini, inilah hasil pencarianku dari Wikipedia.
Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk “valentines”. Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik “Happy Valentine’s”, yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.
Tradisi ini banyak di kalangan muda di Indonesia tapi tidak terbatas jika di dunia barat, dimana para pria nya lebih romantis terhadap kaum wanita dan lebih terbiasa mengekspresikan kasih mereka kepada pasangan. Hari Kasih Sayang ini sendiri tentu lebih bermakna jika tidak hanya terbatas pada orang di sekitar kita, tapi lebih bersifat universal kepada orang-orang sakit yang merasa diabaikan, orang yang menderita lahir bathin karena kekurangan dan orang-orang yang kesepian serta teraniaya.
Aku sendiri saat ini tidak merayakan secara khusus hari ini karena buat aku, yang terpenting adalah membagikan kasih itu kepada siapa saja. Aku hanya mendukung anak-anakku, terutama yang perempuan dan sudah menginjak usia remaja untuk menyiapkan pernak-pernik itu karena mereka akan merayakan di sekolah.
Namun, si bungsu secara mengejutkan ikut bertanya kepadaku , “Mama mau Daniel buatin gambar hati?”