Hari ini adalah hari ke-3 atau hari terakhir di Yogyakarta dalam rangkaian kegiatan Pembinaan MUK, rencanaku dan teman-teman adalah pergi ke Pasar Beringharjo dan membeli oleh-oleh makanan seperti bakpia untuk teman-teman di kantor dan keluarga di rumah.
Namun sebelum berangkat ke Pasar Beringharjo, kami ingin juga mengetahui Kota Gede, yang terkenal dengan kerajinan peraknya. Perjalanan dari hotel ke Kota Gede hanya memakan waktu sekitar 20 menit, tidak jauh ternyata.
KOTA Gede adalah daerah dimana Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram baru mendirikan istananya pada tahun 1575. Penguasa kerajaan Mataram baru merupakan keturunan langsung dari penguasa Mataram kuno yang membangun Borobudur dan Candi Prambanan.
Pada tahun 1680 Kota Gede direbut oleh pasukan dari Madura, dan kemudian istana Mataram dipindahkan ke timur, pertama ke Kartasura, lalu ke tepi sungai Solo, di Surakarta (Solo).
Pada saat ini, Kota Gede merupakan daerah di pinggiran kota Yogyakarta. Kota ini terdiri dari jalan-jalan sempit, dengan toko-toko perak tradisional dan rumah berubin mosaik berjajar di tepi jalan, dahulu rumah-rumah ini merupakan rumah para bangsawan dan pedagang kerajaan.
Hari ini masih pagi, belum banyak toko kerajinan perak yang dibuka, beruntung supir taksi membelokkan kami dan kami bisa masuk ke Sekar Kedhaton, sebuah toko sekaligus tempat kerajinan yang unik, antik dan menarik. Aku bisa melihat pekerja membuat perhiasan atau souvenir perak dan juga kerajinan yang sudah jadi dengan harga yang bervariasi.
di kota Gede beli apa..??
di Kota Gede..ya beli perak, tp kmarin msh kepagian, jd hanya datang ke toko ini aja, harganya lumayan…tapi tempatnya etnik, antik dan bagus, banyak pilihan, bisa lihat pembuatan peraknya juga, ada bengkel pekerja di sebelah galeri