Pantai Pasir Panjang telah kami tinggalkan, perjalanan kami lanjutkan kembali, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 dan tujuan kami adalah menuju ke Pontianak. Lalu lintas antara Singkawang menuju Pontianak maupun sebaliknya sangat padat, bang Nevi yang mengemudikan kendaraan, melaju dengan kecepatan antara 40 sampai 60 km/jam. Sekali-kali aku tertidur dan badan mulai terasa lelah, waduh kenapa belum sampai juga ya, mana perut juga mulai terasa lapar.
Puji Tuhan, kendaraan didepan, dimana pimpinan rombongan, bu Inneke didalamnya berbelok ke salah satu dari deretan Kedai Kopi di Sei (Sungai) Pinyuh, waktu menunjukkan pukul 18.10 yang berarti oh hampir 3 jam kita berada didalam mobil yaa….pantas badan ini terasa kaku semua ya ?
Kami berhenti sejenak di Kedai Kopi IDOLA Sei Pinyuh, di daerah ini memang banyak terdapat kedai kopi karena jalan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan kota Pontianak sampai ke perbatasan Malaysia, sehingga memang menjadi jalur yang ramai dilalui kendaraan bermotor, baik orang yang mau bekerja ke ladang, ke kantor ataupun pengemudi truk yang membawa angkutan barang.
dengan waktu yang tidak terlalu lama, aku memesan secangkir kopi hitam, menikmati sepotong pastel dan pie susu, hanya dengan selembar uang lima ribuan
singgahlah kalau abang lewat, begitu kira-kira pemilik kedai di sepanjang jalur ini mengajak para pelanggannya untuk datang sekedar menikmati secangkir kopi
Pingback: SINERGI Indonesia Vietnam Merebut Pangsa Pasar Komoditas Kopi Dunia : Honey Bee