Sokola Rimba : Suara Anak Suku Pedalaman

Pendidikan adalah hak dari setiap orang khususnya anak-anak yang wajib mendapatkan pendidikan dasar, seperti yang terdapat dalam Pasal 1 Deklarasi Hak Asasi Manusia. Dan karena inilah, Butet Manurung, sosok wanita yang sudah lama aku kagumi membuktikan dedikasinya untuk memberikan pendidikan dasar itu kepada anak-anak Suku Anak Dalam di rimba (hutan) Hutan Dua Belas, Jambi.

Kisah dan perjuangan dalam buku Sokola Rimba yang disusun sang antropolog tersebut, akhirnya diangkat ke layar lebar oleh Riri Riza dan Mira Lesmana melalui Miles Production, berhasil memberikan sebuah tayangan yang menarik dan penuh edukasi kepada anak-anak khususnya, untuk mengerti bagaimana besarnya semangat anak-anak di hutan (rimba) berjuang bertemu sang Ibu Guru, demi sebuah pendidikan.

Disamping masalah pendidikan yang diperjuangkan Butet, Film ini juga memperlihatkan bagaimana alam Indonesia habis digunduli karena kurangnya kontrol di rimba, akan terjadinya penebangan liar, yang semata-mata hanya bertujuan untuk kebutuhan konsumsi atau uang saja.

Flora dan Fauna hancur, masyarakat pendalaman mesti berpindah karena tak ada tempat tinggal buat mereka. Hewan buruan hanya dapat diperoleh setelah tiga hari menunggu, sehingga mereka tidak punya lagi tangkapan untuk dimakan. Keadaan ini memaksa mereka mengungsi ke tempat lain yang masih subur, mempunyai hasil hutan dan buruan.

Perjuangan memberikan pengajaran pada anak-anak rimba juga mengalami kendala adat, yang menghambat kemajuan mereka.

Film berdurasi 90 menit ini berusaha mengemas seluruhnya dengan apik. Pemeran Butet Manurung adalah Prisia Nasution, berusaha menghayati perannya dengan baik, dengan mempelajari bahasa setempat dan berakting dengan maksimal.

Sekali lagi, bila kita mencintai anak Indonesia dan menginginkan anak Indonesia maju tapi tidak bisa terjun langsung ke lapangan seperti Butet, maka kita bisa melakukan apa menjadi porsi kita, misal mengirimkan buku bacaan atau buku pelajaran, atau bisa pula berdonasi. Dan apabila mencintai alam dan lingkungan kita, lakukan lah sesuatu untuk menjaganya, bantulah mengkampanyekan mencegah penebangan hutan liar, pembakaran hutan dan melakukan penanaman hutan kembali bersama-sama denga Pemerintah setempat.

Miris melihat kehancuran hutan yang terjadi dimana-mana, yang mengakibatkan hilangnya juga habitat satwa-satwa langka Indonesia yang semestinya layak untuk dilindungi.

Terimakasih untuk film Sokola Rimba, karya ini layak diacungkan jempol. Sukses terus untuk Butet Manurung dengan Sokola Rimba nya yang sudah tersebar juga selain di Jambi, ada di Flores, Halmahera, Papua dan Sulawesi.

“Aku mengajar di tempat ini, tetapi sesungguhnya akulah yang banyak belajar dari mereka” – Butet Manurung


One thought on “Sokola Rimba : Suara Anak Suku Pedalaman

Comments are closed.