Refleksi Di Awal 2015

Sebagai seorang manusia biasa, aku tentu tidak pernah luput dari yang namanya sebuah kesalahan. Sekalipun aku berusaha selalu untuk dapat hidup baik, berkenan di hadapan Tuhan dan menyenangkan hati semua orang.

Banyak hal yang kurancangkan baik adanya, malah terjadi sebaliknya. Dan karena tidak berjalan dengan baik, aku menjadi susah hati dan kecewa bahkan marah. Keadaan itu bisa terjadi baik di rumah maupun di tempat kerja, juga bisa terjadi di dunia maya

Memasuki tahun 2015 ini, aku tidak mau banyak berangan dan beresolusi, walau aku tahu apa yang aku ingin lakukan di 2015 tapi aku lebih berusaha menyerahkan segala sesuatu nya kepada Tuhan saja.

Dalam refleksi akhir tahun ku, aku berusaha mengingat betapa Tuhan sudah sungguh begitu baiknya memelihara kehidupan ku bersama suami tercinta dan ketiga anak yang amat kusayang. Pemeliharaan Tuhan sejak awal tahun begitu indahnya, baik dalam suka maupun duka yang kami hadapi. Termasuk diantaranya saat si bungsu sakit dan dirawat selama beberapa hari di RS pada bulan April.

Sukses anak-anak mengakhiri tahun ajaran 2013/2014 dan menjalani semester pertama di tahun ajaran yang baru 2014, sulung berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan SMA nya dengan nilai baik. Walau sampai saat ini, ia belum melanjutkan kuliah seperti teman seangkatannya. Kami percaya Tuhan punya rencana yang baik untuk Andita di tahun 2015 ini untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pelayanan anak-anak melalui Paduan Suara Anak di Gereja mampu menunjukkan betapa baiknya Tuhan memberikan talenta untuk menaikkan pujian. Mereka dapat menghibur dan menyenangkan hati orang yang mendengar pujian mereka untuk kemuliaan Tuhan. Mereka tergabung dalam PSA Ecclesia berhasil meraih Medali Emas di Bali International Choir Festival 2014. Di penghujung tahun meraih juara pertama dalam Lomba Lagu Natal di Mall Citraland. Mereka juga turut menghibur dalam pelayanan kebaktian keluarga untuk penghiburan. Luar biasa karya Tuhan dalam hidup mereka.

Kami juga kehilangan orang terdekat dalam keluarga besar kami, kakak laki-laki tertua dari Ibu yang tinggal di Ngawi, Jawa Timur dan istri dari abang suami yang tertua yang bertempat tinggal di Bogor. Kehilangan tentu meninggalkan duka yang mendalam, tapi melalui hidup mereka, ada kesaksian hidup yang indah bagaimana baiknya hidup keseharian mereka, taat sampai mati hanya kepada Tuhan Yesus saja.

 

Kehidupan pekerjaan aku dan suami juga terus dalam penyertaan Tuhan, walau himpitan yang begitu menyesakkan dalam pekerjaan kadang membuat aku merasa putus asa dan tidak tahan lagi. Tapi toh Tuhan tidak tinggal diam, aku dimampukan, aku dikuatkan untuk bertahan dan menjalani hari-hari di tempat kerja walau aku tidak puas dengan hasil yang kucapai tapi kupercaya aku sudah melakukan yang terbaik. Terbukti dari pengajuan angka kredit perekayasa yang kuajukan bulan Nopember 2014 telah disetujui Tim Penilai Internal sebesar 89%, masih ada 1 tahap penilaian lagi yang harus dilalui dan kuharap aku bisa melewatinya dengan baik.

Hal lain yang terjadi di luar dugaanku, sungguh di luar rencanaku, telah terbit buku Antologi Pertama ku, serasa pecah telur dari beberapa buku solo yang aku rencanakan, aku percaya buku yang terbit di akhir tahun 2014 ini menjadi pembuka jalan bagi buku-buku ku selanjutnya. Keikutsertaanku dalam Kontes Give Away seperti yang kuceritakan dalam postingan sebelumnya, menjadi awal dari terbitnya buku pertamaku, sekalipun aku tidak memenangkan Kontes Give Away ini tapi aku senang sekali, serasa mimpi melihat buku dengan nama ku berada didalamnya.

Rencana terbit buku Antologi Kedua sudah diterima Penerbit Mayor dan akan beredar di Semester pertama tahun 2015. Buku Antologi ketiga dan keempat masih dalam proses editing dan penyusunan naskah. Tentu salah satu resolusiku di 2015 adalah menerbitkan buku solo pertamaku, yang telah kususun sejak 2013 namun terus tertunda dan penolakan dari penerbit membuat aku berpikir untuk mendesain ulang bentuk bukuku.

Pencapaianku yang lain di 2014 tidak jauh dari talenta yang Tuhan berikan, beberapa karyaku masuk kedalam majalah intern di lingkungan gereja dan kantor dan beberapa fotoku masuk didalam Agenda Kantor untuk tahun 2015.

Puji Tuhan, dalam 2014 ini kami juga bisa melakukan liburan bersama keluarga dalam liburan Kenaikan Kelas, libur Lebaran dan kumpul bersama di Hari Natal bersama adik bungsuku dan suaminya yang datang dari Swiss.

Luar biasa Tuhan menjaga dan memelihara hidupku dan keluargaku, sungguh hebat dan dahsyat. Sekali lagi aku bukan manusia sempurna, hubungan kekerabatanku dengan keluarga maupun teman tidak selalu berjalan dengan baik, tapi aku percaya atas segala niat baikku dengan pimpinan Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih baik, Tuhan akan selalu memberkati ku.

Seorang teman mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah merasakan sukacita yang sesungguhnya kalau tidak pernah melalui dukacita. Betul, kebahagiaan dan keberhasilan yang nota bene sebagai bentuk sukacita ku diatas juga kulalui karena adanya kesuksesan yang tertunda, bukan hanya sekali tapi berulang kali.

Mari tetap semangat memasuki tahun 2015, tak kutahu kan hari esok tapi kutahu hanya tangan Tuhan yang memegangku. Selamat Tahun Baru


3 thoughts on “Refleksi Di Awal 2015

  1. Pingback: Refleksi Dan (Atau) Resolusi, Keduanya Atau Tidak Sama Sekali ? | Honey Bee

Comments are closed.