Benteng Van Den Bosch, Ngawi

Benteng Van den Bosch, yang lebih dikenal dengan sebutan Benteng Pendem adalah sebuah benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Walau telah lama Benteng ini ada namun baru kali ini aku sempat pergi kesana, itupun sebelumnya aku mendapat informasi dari teman padahal letaknya tidak jauh dari makam kakek buyutku Jan Abraham Voorsteen di Kerkof Ngawi.

b1

Benteng ini memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 hektar. Dari rumah Eyang dari pihak Ibu di Jalan Yos Sudarso, Ngawi, lokasi Benteng ini mudah dijangkau. Letak benteng ini sangat strategis. Tepatnya, Benteng ini terletak di Komplek Angicipi Batalyon Armed 12, pertemuan antara Jalan Diponegoro (sebelah timur) atau Jalan Untung Suropati (sebelah barat) RT/RW : 07/02, Kelurahan Pelem.

ben1

Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitar sehingga terlihat dari luar terpendam karena itulah dikenal juga dengan nama Benteng Pendem.

b4

Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah benteng yang selesai pada tahun 1845 yaitu Benteng Van Den Bosch. Benteng ini dihuni tentara Belanda 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api dan 60 orang kavaleri dipimpin oleh Johannes van den Bosch.

Van Den Bosch

Van Den Bosch

Beberapa tahun terakhir kabarnya Benteng ini dialihkan perawatan kelestariannya dari pihak Militer ke Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Bagi para pengunjung dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp. 1.000,00 , biaya parkir sepeda motor sebesar Rp. 1.000,00 dan mobil atau bus sebesar Rp. 3.000,00. Benteng Van Den Bosch dibuka untuk umum setiap hari pada pukul 08.00-17.00 WIB.

b7

b6

b3

Pada pintu gerbang pertama, terdapat bekas pondasi jembatan angkat sebagai akses penghubung untuk menuju pintu gerbang depan pertama dan masih terdapat bekas gerigi katrol pengangkat jembatan.

Sesungguhnya, jika kami punya banyak waktu untuk mengelilingi Benteng dan tidak terburu waktu nyekar ke makam keluarga yang lain, di lingkungan Benteng ini terdapat Kantor Utama dengan bangunan bergaya Eropa, Makam KH Muhammad Nursalim yang adalah tokoh penyiar agama Islam pertama di Kabupaten Ngawi. Di bagian paling selatan juga terdapat bangunan yang merupakan asrama tentara Belanda, dimana bagian bawahnya merupakan ruang penjara bagi para tahanan.

Saat ini kondisi bangunan masih tampak kokoh walau untuk bagian atap, pintu dan jendela sudah banyak yang rusak, sedangkan untuk dinding tentu saja sudah banyak yang terkelupas catnya.

1839 - 1845

1839 – 1845

Benteng Van den Bosch merupakan benteng bersejarah peninggalan Bangsa Belanda, yang tentunya patut dijaga kelestariannya, dan tetap dijaga lingkungan kebersihannya. Alangkah baiknya jika tidak ada orang berdagang didalam lingkungan Benteng dan kendaraan dilarang masuk ke area ini.

Selamat berkunjung


2 thoughts on “Benteng Van Den Bosch, Ngawi

  1. Kayaknya “spooky” ya mba? Hehehe sayang banget ya bangunannya kurang terawat, mending kita bayarnya mahalan dikit tapi bangunannya dipugar

Comments are closed.