Kisah Selembar Kain Batik “Murni” Dari Madiun

Kain Batik Indonesia sudah menjadi ciri khas sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia. Hampir setiap daerah punya kain batik dengan menonjolkan keunikan tiap daerahnya. Tidak ketinggalan Kota Madiun, yang aku kunjungi di bulan lalu. Madiun melalui Sanggar Batik Tulis Madiun, mengangkat hasil bumi yang jadi ciri khas Madiun yaitu Pecel. Tema batik yang ada disana bertema “Pecelan” jadi motifnya tidak jauh dari motif daun pepaya, cabe, kembang turi, dan tentu juga ada motif yang lain seperti burung dan lain-lain.

????????????????????????????????????Selain batik printing yang dijual dengan harga Rp 100.000,-, disana juga tentu tersedia batik tulis dan batik tulis warna tanah yang harganya lebih mahal dari harga batik tulis, yaitu sekitar Rp 400.000,- per kain.

Jalan Halmahera 14, Madiun

Jalan Halmahera 14, Madiun

Kain putih yang sudah diberi motif

Kain putih yang sudah diberi motif

Menyelesaikan bersama-sama, motif daun pepayac3

????????????????????????????????????

Cantik-cantik bukan kain Batik di sini

Cantik-cantik bukan kain Batik di sini

Berkat pak Becak yang baik hati, aku bisa menikmati keindahan kain Batik khas Madiun di Jalan Halmahera ini dan berbincang dengan Mbak Pekerja yang ramah melayani kami serta membeli beberapa lembar kain untuk kenang-kenangan.

Selamat berkunjung, berbelanja bahkan belajar membatik di tempat ini.

Postingan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #KainDanPerjalanan yang diselenggarakan Wego

 


6 thoughts on “Kisah Selembar Kain Batik “Murni” Dari Madiun

  1. Wuih….batik Indonesia memang kaya motif ya mak. Bahkan pecel saja bisa jd batik. Jujur, baru tau sekarang mak.Luar biasa yang dulu pertama kali buat idenya ya!

Comments are closed.