Pilkada DKI dan Hari Kartini

Pilkada DKI dan Hari Kartini, apa hubungannya ? Hubungannya adalah karena tulisan Pilkada DKI ini aku tuliskan tepat di Hari Kartini, itu saja dan bahwa ada sebuah pepatah yang aku kutip dari RA Kartini menjadi penyambung yang pas buat keduanya. Selamat membaca.

DKI baru saja merampungkan Pilkada (putaran ke-2) nya, aku mengucapkan Selamat kepada Gubernur terpilih periode 2017 – 2022. Saat ini aku memang bukan warga DKI, tapi aku menjadi warga DKI sejak aku lahir sampai dengan tahun 2007 (39 tahun), setelah masa pemerintahan Pak Fauzi Bowo (Foke), aku pindah menjadi warga Banten. Namun keterikatanku dengan DKI tidak berhenti saat itu karena suamiku masih menjadi pegawai di salah satu BUMD di Jakarta.

mon

Mungkin hari ini sudah saatnya untuk menghentikan semua keramaian pilkada, yang mana karena sesuatu lain hal memberi dampak bukan hanya kepada warga DKI tapi juga pada Indonesia.

Secara pribadi, tulisanku kali ini adalah tulisan bentuk terima kasihku kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Petahana (Basuki Jarot), seperti yang aku sampaikan di atas bahwa aku sudah bukan warga DKI tapi apa yang sudah dilakukan beliau juga memberi dampak berupa kemudahan dalam pengurusan proses administrasi, saat aku mengurus kepindahan domisili Ibu, proses pemakamam Ibuku di TPU Joglo dan pemakaman adikku di TPU Tanah Kusir. Saat ini semua proses ini tidak mengalami hal yang berbelit-belit dan terkait pungli lagi karena biaya pemakaman ditransfer langsung ke Bank DKI. Itu salah satu contoh yang berdampak langsung buat aku dan keluarga.

Hal lain yang sudah dilakukan Gubernur Petahana dan jajarannya pada masa kerja 2014 sampai dengan saat ini cukup terlihat seperti RPTA Kali Jodo, KJP, KJS, Jembatan Semanggi, Smart City, Museum Balai Kota, Qlue, Banjir Kanal Timur, MRT, Busway Perempuan, Bus Pariwisata dan Rusun Marunda.

Program-program rencana selanjutnya jika terpilih di periode berikut yang dicanangkan Gubernur Petahana adalah Anggaran Jaminan Kesehatan 900 milyar, 1 dokter keluarga bagi setiap 5.000 warga, 100% jaminan kesehatan bagi warga Jakarta, Program KPLDH (ketuk Pintu Layani dengan hati), Gratis Ongkos bus Trans Jakarta, 1.347 unit bus Trans Jakarta, 3 RSUD bertaraf Internasional, 200 M Bantuan Modal UMKM dan 50 ribu unit rusunawa dibangun.Tapi bukan itu saja, Gubernur Petahana juga memiliki program membangun manusia Jakarta untuk memiliki Otak Penuh, dengan pendidikan gratis dan tidak ada lagi putus sekolah, juga program Perut Penuh dengan harga sembako murah serta Dompet Penuh dengan Jaminan Kesehatan dan Kartu Jakarta Pintar.

Namun, hari ini Pilkada DKI Jakarta telah usai, dan sudah terpilih Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang baru yaitu pasangan Anis Baswedan dan Sandiaga Uno, aku ucapkan Selamat kepada calon pemimpin yang baru, apakah mereka akan tetap ngotot dengan program Oke Oce nya itu ataukah melanjutkan program-program yang telah disusun Gubernur Petahana dan jajarannya ? Ya mari kita lihat saja, walk the talk, buktikan apa yang sudah dijanjikan buat masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Jakarta khususnya karena Jakarta memang Ibu Kota Indonesia, sehingga tentulah Jakarta menjadi milik semua warga Indonesia.

Buat Gubernur Petahana, selamat melanjutkan sisa tugas Bapak, terus berkarya pak, aku walau bukan pendukung langsung Pak Basuki dalam Pilkada ini tapi aku dan keluarga serta tentu seluruh pendukung Pak Basuki percaya bahwa tangan Tuhan turut bekerja dalam setiap langkah yang Bapak lakukan karena Pak Basuki adalah sosok yang setia dan takut akan Tuhan

Peristiwa di Kepulauan Seribu menjadi pelajaran buat kita semua, untuk lebih berhati-hati dalam berbicara karena bukan hanya kejadian di sana yang menjadi pelajaran tapi betapa kita bisa melihat melalui kejadian mulai dari sebelum Pak Basuki disidangkan sampai dengan tuntutan Jaksa kemarin, bagaimana sesungguhnya wajah masyarakat Indonesia saat ini. Saling cela melalui media sosial, atribut, spanduk, bahkan perdebatan di warung, di kantor dan di tempat ibadah terjadi di mana-mana. Betulkah orang-orang yang menuntut Pak Basuki dipenjarakan adalah malaikat yang turun dari surga, sehingga tidak luput dari kesalahan ? Dan apakah betul warga DKI telah mencoblos dengan mata hati dan pikiran yang jernih sesuai nurani ? Hanya Tuhan yang tahu.

Mengakhiri tulisan ini, tepat pada hari Kartini 21 April 2017, aku mengutip tulisan dari R.A. Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia sebagai berikut

kar

Dan, tak lupa aku menitipkan pesan pada seluruh perempuan Indonesia

“seyogianya seorang perempuan berpendidikan, tapi kalau ia tak mampu memperoleh pendidikan, ia mesti cerdas agar anak-anaknya mampu berpendidikan dan meraih mimpi-mimpi mereka setinggi langit”

Semangat buat semua perempuan Indonesia, Selamat hari Kartini, setiap perempuan diciptakan untuk suatu alasan. Setiap kepala yang ada di Indonesia ini dilahirkan oleh seorang perempuan, ada tanggungjawab yang mulia bagi seorang perempuan untuk juga menghasilkan anak-anak Indonesia yang punya hati, berakhlak dan bermartabat. Banggalah menjadi seorang perempuan Indonesia.