Ngarasani artinya membicarakan mengenai orang lain, menurut aku. Tapi ternyata dalam kamus lengkap.com terjemahan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia seperti ini,
ngrasani :
membicarakan kejelekan orang lain
siapa dari kita yang tidak pernah membicarakan orang lain? tentu pernah dalam berbagai levelnya.
Dulu, jaman masa kanak-kanak sampai masa SMA, aku punya genk. Genk dalam arti “sahabat dekat yang punya satu misi dan satu tujuan” eaaa…. ?ga seserius itulah, tapi yang pasti punya kedekatan yang sama, yang tak bisa dijelaskan, yang pasti klik saja.
Nah dengan sahabat-sahabat ini, yang kita anggap sebagai orang paling dekat dan dapat dipercaya ini, kita pasti sering membicarakan orang lain, paling tidak kita membicarakan guru, teman atau orang tua kita. Apakah boleh membicarakan orang lain? Tentu boleh dong, asalkan tidak menjadi sebuah kebencian. Misalnya apa. Misal aku membicarakan mengenai orangtuaku, apakah teman-temanku setuju dengan pendapat orangtuaku. Bisa jadi yang tadinya aku tidak setuju, jadi paham dengan mendengar pandangan dari teman-teman.
Aku membicarakan mengenai pacar atau temanku pada orangtuaku atau pada orang lain. Aku tidak menyukai sikapnya, yang menurutku kurang pas. Bolehkah ini? Tentu boleh. Karena dari orangtua atau orang lain, kita bisa mendapatkan masukan dan saran.
Lalu apa yang tidak boleh? Yang tidak boleh ya adalah membicarakan keburukan orang lain. Keburukan seseoramg mestinya ya untuk orang itu sendiri. Kalau kita sayang dan peduli, maka kita wajib memberitahukan pada dia apa yang salah dan memberi saran supaya dia menjadi lebih baik.
Yang lebih tidak boleh lagi adalah membicarakan orang lain padahal itu bukan keadaan yang sebenarnya terjadi. Ini hal yang paling tidak benar dilakukan karena merupakan fitnah. Fitnah itu kejam lho teman.
Orang bisa membicarakan orang lain di mana saja. Dan menurut penelitian, wanita lebih suka bergunjing dari pada pria. Mengapa ya? Karena wanita lebih banyak menggunakan perasaan dari pada pikiran. Apa yang dirasa, langsung dilontarkan ? coba perhatikan di pesta, di arisan, di sekolah dan di mall? Semua bisa jadi bahan omongan bagi perempuan. Ada saja yang bisa jadi bahan pembicaraan.
Bagaimana dengan pria? Apa mereka ga pernah merumpi? Tentu pernah. Apa yang mereka bicarakan, tak kalah banyak lho. Tapi mereka jarang bergunjing. Eh siapa bilang. Mereka suka bicarakan tentang wanita juga lho…. ?