Bagi yang akan membaca berita ini di blogku sekian tahun mendatang, peristiwa ini peristiwa tentang kejadian Polisi Menembak Polisi di Rumah Polisi. Kejadiannya sekitar bulan Juli 2022. Sampai gambar ini muncul, Januari 2023, perkembangannya adalah putusan Jaksa hal hukuman dan masa penahanan bagi para terdakwa kasus ini.

Aku sendiri tidak mau membahas kasusnya. Pembaca bisa searching dan googling karena setiap kepala akan punya persepsi sendiri. Sidangnya terkesan panjang, sudah memakan waktu hampir 6 bulan dan tentu melelahkan banyak pihak termasuk keluarga dan para tersangka. Hanya satu yang bisa kupetik dari peristiwa ini yaitu perlunya konfirmasi akan sebuah pengaduan, terlalu cepat percaya apalagi terlalu cepat bertindak, akan menimbulkan penyesalan dan luka yang mendalam.

Hanya Tuhan yang tahu persis kebenaran kisah ini dan menurut aku, semua kuncinya ada pada penyampai info pengaduan itu. Nobody knows apa yang sesungguhnya terjadi. Tuhan juga Hakim yang Agung, yang akan memutuskan dan mengadili kebenaran hidup kita kelak.

Masa penahanan ini yang dirasa publik tidak adil karena RE mendapat putusan penahanan terlama, yaitu 12 tahun. Apakah keadilan adalah sebuah keniscayaan? Untuk kabar selanjutnya, kita tunggu minggu depan dalam sidang berikutnya.

Tak mengenal sama sekali mereka satu per satu, namun aku turut prihatin pada semua yang terlibat dalam kasus ini, para terdakwa, keluarga yang berduka, aparat hukum, aparat kepolisian, Hakim, Jaksa, Pengacara, wartawan, jurnalis, pencari berita dan semua orang yang akhirnya mendapat dampak dari peristiwa ini. Semoga ini dapat selesai sesuai proses hukum yang berlaku. Ini menjadi potret dan rekaman peristiwa peradilan buat generasi masa yang akan datang.

Senin, 23.01.23

Yang masih diperjuangkan tidak perlu diumbar keluar. Yang sudah berhasil disyukuri saja. Lagunya tentang Paris, padahal lagi di Indonesia, nah gitu aja kan, jangan bingung, ga usah percaya postingan sosmed dan ga usah kepo ?

Tampak bahagia atau senang, ya karena hidup ini harus bisa menyemangati orang lain. Ngapain mesti posting kesusahan, umpatan, caci maki, komplain dan keluh kesah. Simpan saja sendiri atau setidaknya tidak di sosmed. Eh tapi sah-sah aja lho buat yang biasa curhat di timeline.

Ini bukan juga aku tanpa masalah atau pergumulan. Mau tahu apa yang lagi aku pikirkan? Ah nanti kamu geblak dan pengsan.

Saling mendoakan itu yang paling penting, semoga kita bisa terus mendatangkan manfaat, damai dan sukacita buat orang lain. Memberi manfaat ye, bukan dimanfaatkan

Selamat berakhir pekan, maju terus ke depan. Semangat…