Membaca Raden Saleh “Pangeran Dari Timur” Episode ke-13

Membaca Raden Saleh melalui novel Pangeran Dari Timur bersama duo penulisnya pak Kurnia Effendi dan pak Iksaka Banu diselenggarakan di Balai Kota Bogor, 17 Juni 2023, pk 10 sd selesai.

Kami akan bersama membaca bab Eropa Lagi, yuk nikmati keseruan kami di Bogor.

MRS hari ini sungguh spesial karena diadakan bersamaan dengan HUT ke-1 Komunitas MRS dan HUT Kota Bogor ke-541. Ada kue dan tiup lilin dong? Tentu.

Puji syukur untuk acara yang sudah berlangsung dan sempat dihadiri Pak Walikota Bogor di tengah kesibukannya.

Bersama Wali Kota Bogor

Terima kasih Pak Kurnia dan Pak Iksaka Banu yang terus berbagi kisah buat kami.

Terima kasih Mbak Endah Sulwesi, MC dan Panitia untuk acara yang berlangsung OK dan konsumsi yang enak2 smp tdk berhenti mengunyah

Terima kasih bu Ietje Guntur untuk cerita perjalanan pagi ini, Mbak Yanki Hartijasti untuk foto2nya, Mbak Natasha, Renata Anggraeni, kak Danny, pak Peter, kak Ita Siregar, kak Maria dan teman2 semua untuk kebersamaannya.

Salam sehat selalu dan sampai jumpa di MRS berikutnya. Semoga semua tiba di rumah dengan selamat. Aamiin…

#DeLaras


“SEPENGGAL MIMPI DI UJUNG PENA” Buku puisi bilingual “Un Pedazo Del Sueno En La Punta De La Pluma”

I have a dream…

I believe in angels

Something good in everything I see

I believe in angels

When I know the time is right for me

I’ll cross the stream

“SEPENGGAL MIMPI DI UJUNG PENA” Buku puisi bilingual “Un Pedazo Del Sueno En La Punta De La Pluma” dengan koordinator Mbak Rini Valentina (Indonesia) dan Esmeralda Mendez (Costa Rica) akan segera terbit dengan karya dari 57 penulis dunia

Setiap orang pasti mempunyai mimpi, demikian juga halnya dengan para penyair dan penulis. Menulis dan membuat puisi dari kedalaman hati, bermimpi dan berharap agar apa yang aku tulis dapat menyentuh hati dan menggerakkan pembaca untuk mendapat inspirasi dalam hidupnya.

Satu mimpiku sebagai penulis, kusampaikan dalam bentuk puisi dalam buku ini, berjudul My Poetry for Everyone. Buku ini ditulis dalam dua atau mungkin juga tiga bahasa, bahasa Indonesia, Inggris dan Spanyol.

#delaras#delaraspoemRini Valentina


Draft Cover Nyareng#2 Geguritan

Draft Cover

Aku emang gini, kadang ga tahan untuk ga share (baca : pamer) mungkin  buat beberapa orang bilang, halah cuma buku gitu aja heboh banget promonya tapi buat aku, ini sebuah pencapaian karena ini buku antologi puisiku yang pertama dalam Bahasa Jawa.

Ada 3 puisiku berbahasa Jawa dalam buku ini. Wow sampai 3 puisi? Membuat satu saja sudah membuat aku kemringet dan gembreges. “Terpaksa” karena persyaratannya minimal 3 geguritan. Tentu prosesnya ga semulus jalan tol Semarang – Surabaya. Ada koreksi dari pak Didik Eros Sudarjono yang memprakarsai penyusunan buku ini dan pengingat rutin (reminder) di timeline FB nya untuk mengumpulkan naskah.

NYARENG (Nyerat Sesarengan) mengajakku kembali menjiwai budaya, menyadari bahwa yang kutahu masih sebatas permukaan saja. Setelah batas pengumpulan naskah dan naskah tersusun, aku dimasukkan kedalam grup, yang nyaris membuat aku megap-megap, semua anggotanya berbahasa Jawa, yang bukan bahasa Jawa sehari-hari, ya tentu saja nama grupnya saja WAG NYARENG NGGURIT #2 duh Gusti, aku ini orang Jawa kok merasa kelelep di antara orang Jawa.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar kembali, semangat. Buat konco-koncoku, sederek sedulur, pakde bude, pakpuh bupuh, paklik bulik, mbakyu kangmas dan adek2 yang berminat pada buku ini, bisa japri aku ya…

oh ya ini masih Draft Cover, apakah ini sudah final? sepertinya belum karena dari penamaan penulis juga masih ada salah ketik.

Salam literasi


“Syair-Syair Ini Untukmu” karya Handrawan Nadesul

Terima kasih Pak Dokter Handrawan Nadesul telah menciptakan “Syair-Syair ini Untukmu (~ku)”. Karya yang memberikan semangat hidup pada setiap orang karena setiap orang pantas untuk dicintai dan dikasihi.

KARENA ENGKAULAH PUISIKU

(Dari Buku Puisi “Syair-syair Ini Untukmu”)

Mengingatmu, aku senja yang mengelilingi sukmamu, melewati serumpun musim, merasakan engkau selembar semesta milik mawar-mawar, yang terjerat belukar penghuni jiwaku. Kulihat seluruh awan membagikan mawarmu, menyisakan setangkai untuk senja yang lain, tempat aku menuliskan hatimu.

Sukmamu tenunan pelangiku tentang impianmu, membuatku selalu ingin bertemu, mempelajari seberapa rapat alismu, terang matamu, berapakah kuntum melodi di bibirmu. Duduk bersamamu kujelajahi wajahmu, bergetar bulu matamu tenggelam dalam genggamanku.

Aku menemukan semua bagian tubuhmu yang kamu sembunyikan, rahasia keindahan yang bisa aku rasakan. Kau dengar semua syairku, kata-kata yang gemetar menemui ombakmu di lautku, karena engkaulah puisiku.

Aku tak bisa keluar dari angan-anganmu, sukmaku yang terbang sedang bermain di hatimu. Di manapun bersamamu, pecahan cahaya kita sama, berjanji saling menyayangi. Kau beri pipimu menjawab syair di jemariku, tak henti aku memelukmu.

2023

HANDRAWAN NADESUL

Buku ini aku pesan melalui Tokopedia dari akun Kosa Kata Kita, dipesan kemarin dan tiba hari ini. Sama seperti 3 buku antologi puisi karya pak Kurnia Effendi, karya dokter Nadesul juga pasti akan memperlambat denyut hidupku di akhir pekan yang cukup panjang ini

“I love you because the entire universe conspired to help me find you” JS

Setu Kliwon, 3 Juni 2023


“Setelah Lima Belas Kabisat” karya Kurnia Effendi

Kamis Pon, 1 Juni 2023

Membaca (dan menulis) sebuah puisi, selalu menenangkan dan juga menyenangkan. Membaca puisi membuat kita secara otomatis memperlambat laju akan segala sesuatu, meresapi dan memaknai kata demi kata, baris demi baris, bahkan bait demi bait. Memperlambat langkah tapi kerap memburu denyut jantung karena makna yang terkandung didalamnya.

Akhir pekan yang (cukup) panjang ini, waktuku akan direnda dengan rangkaian puisi dari buku hadiah meresensi cerpen. Buku ini berjudul Setelah Lima Belas Kabisat, karya pak Kurnia Effendi. Sebanyak 80 puisi yang ada didalamnya ditulis pada 4 tahun terakhir. Buku yang terbit pada tahun 2021 ini dibagi kedalam dua segmen, yaitu “Hormat” dan “Hasrat”. Dua hal yang sering dianggap saling bertolakbelakang tapi bisa jadi juga saling mendukung. Bagaimana puisi-puisi yang ada didalamnya, tunggu aku selesai memperlambat lajuku ya.

Buku ini setebal 99 halaman dan berisi 80 puisi, yang dibagi dalam dua bagian, yaitu Hormat dan Hasrat. Terbit pada tahun 2021 dan pada bagian sampul belakang disebut bahwa karya ini ditulis dalam empat tahun terakhir, yang berarti dimulai sekitar tahun 2017-2018. Dan selanjutnya masuk dalam masa-masa pandemi Covid 19, masa dimana banyak aspek kehidupan berubah dan juga kehidupan mahluknya. Buku ini tampaknya tidak berisi banyak hal mengenai pandemi, tapi aku merasa ada kerinduan dan hormat pada masa yang telah lalu. Betul, pandemi memang membuat kita banyak merenung dan melakukan introspeksi diri, mensyukuri bahwa kita masih diberi kehidupan saat berhasil melalui pandemi khususnya pandemi di awal tahun 2020.

Puisi No 8 Tiga Ziarah, No 14 Menjemputmu di Medinah, No 18 Pesta Keangkuhan Sulaiman dan No 19 Elegi Suara, adalah puisi perenungan yang kumaksud, menyadari diri yang sesungguhnya bukan siapa-siapa ini di dunia.

Sedangkan Puisi No 23 Sebuah Perjamuan, No 30 Romansa Simpang Lima dan No 35 Rumah Masa Kecil adalah beberapa puisi yang menyatakan hormat dan rasa rindu pada masa lalu

Buku yang kuterima beberapa hari lalu ini, tak berlalu tanpa pesan kasih dari sang penyair, ” Menua dan Menuai dengan indah, semoga teraih oleh kita” Ah kata-kata yang indah dan memberi pengharapan buat kita bersama orang -orang terkasih, kekasih hati.

Sedangkan di segmen kedua hal Hasrat, yang terdiri dari 38 puisi, ada 10 puisi tentang kucing kesayangan dan tiga puisi tentang kopi, berjudul Meditasi Kopi, Pagi di Leiden dan Kopi dan Anggur. Sebagai pakar kisah romansa, puisi di segmen Hasrat yang ditulis Pak Kurnia tentu sangat mengandung hasrat. Dituliskan dengan jeli dan teliti tentunya, walau tidak berkesan vulgar.

Kalau ditanya mana puisi favoritku di buku ini, jujur aku menikmati semuanya tapi sangat suka dengan puisi Tiga Ziarah dan Lisayang. Isinya…. ah baca sendiri deh, miliki bukunya. Hubungi langsung penulisnya yang baik hati itu.

Membaca puisi, dari pengarang siapa pun selalu memperlambat langkah dan waktuku, semua kunikmati baris demi barisnya dan bahkan kerap aku ulangi baca di lain waktu. Demikian pula dengan buku ini, walau usiaku saat ini belum melampaui lima belas kabisat tapi aku yakin bukan aku saja yang akan menikmati waktu dengan membaca puisi karya Pak Kurnia ini.

Salam literasi. Terima kasih Pak Kurnia, kak Naomi Kanaya dengan ide resensinya dan tentu bu Fakhriah Ilyas dan Elfa Mediatama


Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2023

Puji syukur, Undangan yang semula berasa sebagai “Penugasan” akhirnya aku laksanakan dengan penuh rasa syukur. Bagaimana tidak, ini kali pertama aku diundang hadir pada Upacara bersama Bapak Presiden. Walau belum sampai ke Istana, tapi diundang di tempat berbeda, tentu menjadi pengalaman pertama yang menyenangkan.

Dalam Undangan disebutkan kalau Undangan wajib hadir satu jam sebelum acara dimulai. Kamis pagi, 1 Juni 2023, aku berangkat dengan berkebaya merah dan bersongket, pukul 05.30 dari rumah menuju Lapangan Upacara di Monas.

Tiba di sana, sekitar pukul 06.30, pelataran tempat turun para Undangan di Pintu 03 sudah ramai dengan para Undangan yang lain. Jujur aku senang sekali melihat banyak anak muda berpakaian daerah. Memang tercantum dalam dresscode untuk Undangan mengenakan pakaian daerah. Tapi aku tak mengira mereka seantusias itu dan mengenakannya bukan asal-asalan, termasuk ada yang mengenakan dengan udeng dan atau penutup kepala.

Aku bersama Pak Nairih dan Mbak Indri dari unit kerja Biro Organisasi dan SDM

Acara berlangsung dengan baik, tepat waktu, rapi, hikmad dan berjalan sesuai dengan rundown nya. Setiap yang hadir mendapat kotak makanan ringan, kotak makan siang dan souvenir. Terima kasih Ibu Kepala Biro dan Sekretaris Utama yang sudah memberikan Undangan Penugasan ini, ini menjadi pengalaman berharga buat saya, walau hanya berada beberapa saat saja di lapangan upacara bersama Presiden.

Pidato Sambutan Presiden RI dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila ini sudah ada dalam postingan sebelumnya. Mari kita pertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan menerapkannya sebagai nilai (values) kehidupan kita setiap saat. Amin

Salam Pancasila


Pidato Lengkap Presiden RI Joko Widodo pada Upacara Hari Lahir Pancasila 2023 di Monas

Jakarta, Kamis, 1 Juni 2023

Alhamdulillah, di tengah krisis yang melanda dunia, Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonominya, menjaga stabilitas sosial dan politiknya. Inflasi terkendali, investasi tumbuh dan lapangan kerja bisa bertambah.


Ini adalah sumbangsih seluruh anak bangsa. Berkat persatuan berkat kerja keras dan gotong royong, bangsa ini berhasil menghadapi tantangan dan semakin dipercaya dunia. Semua itu pondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan oleh presiden pertama Ir Soekarno. Ideologi yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.


Saat ini kita masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata. Ini butuh kesinambungan dan keberlanjutan. Personil dalam pemerintah bisa berganti tetapi perjuangan tak boleh berhenti, keadilan pemerataan dan kesejahteraan adalah yang ingin kita wujudkan melalui reformasi struktural. Peningkatan kualitas SDM, hirilisasi industri dan pembangunan ibukota Nusantara.


Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi Kesejahteraan Rakyat. Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada


Bapak Ibu saudara-saudara sebangsa dan setanah air, sebagai negara besar Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa bangsa-lain. kita siap bekerja sama, siap memimpin, kita ingin bekerja sama kita ingin berkolaborasi dengan negara manapun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia


Inilah Indonesia, Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, yang tidak dapat didikte oleh negara manapun, namun siap selalu siap berkontribusi bagi dunia.


Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Presidensi G-20 yang telah sukses dilaksanakan. Keketuan ASEAN tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia tetapi juga sangat relevan untuk dunia.


Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semuanya untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama.


Mari Kita menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan kedewasaan, dengan sukacita, dengan memegang teguh dan nilai-nilai Pancasila, memperjuangkan Indonesia maju yang adil yang sejahtera serta berwibawa di kancah dunia. selamat hari lahir Pancasila salam Pancasila merdeka terima kasih


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh