Buku Motivasi I Menjemput Bahagia

Sejatinya kebahagiaan kita adalah kita sendiri yang menciptakan. Rasa bahagia bukan berarti sudah sempurna, namun bisa menjadi diri sendiri. Mencintai diri sendiri, bangga pada diri sendiri dan menyayangi diri. Tak ada yang lebih menyayangi diri kita selain diri kita sendiri. Salah satunya dengan berusaha mampu berpikir positif. Kita sempurna dengan segala kelebihan dan kekurangan kita. Mampu memaafkan kesalahan diri dan semangat untuk terus memperbaiki diri. Menjemput bahagia dengan menjadi diri sendiri.

Buku ini disusun bersama oleh sepuluh penulis, dengan judul tulisan berikut ini, 1. Arti Bahagia ~ Deka Amalia, 2. Pilah Positif dan Negatif ~D. Laraswati H, 3. Berpikir Positif ~ Solver Runny, 4. Jangan Curhat di Medsos ~ Diah Puspitosari, 5. Percaya Diri ~ Probosini L.C, 6. Mengenal Diri Sendiri ~ Sheila Syahira, 7. Istirahat dan Cari Hiburan ~ Nona.Lea, 8. Atur Keuangan dengan Bijak ~ Dyah Rati Ikasari, 9. Punya Konsep Diri ~ Anit Djaelani10. Selalu Ada Harapan Baik ~ Vina Sri, 10. Bersyukur Sepanjang Umur ~ Sujilah Ayu

Selamat membaca, sudah bisa dipesan ya. Harga buku (normal) Rp 125.000,- Harga buku (pra pesan sd 31 Maret 2024) Rp 110.000,-


Tetaplah Menulis

Tetap Menulis…

Minggu, 3 Maret 2024, postingan ini kusampaikan khususnya pada penulis pemula seperti aku, untuk terus bersamangat menulis untuk berbagi.

Aku suka menulis sejak aku masih di bangku SD, mulai dari mencatat pengeluaran selama perjalanan keluar kota bersama keluarga atau mencatat daftar belanja Ibu sampai dengan cerita perjalanan sebagai tugas sekolah saat liburan.

Aku mengawali minat menulisku pada tahun 2009 melalui blog. Lalu buku pertamaku berupa buku antologi terbit pada tahun 2012 bersama 125 penulis, buku antologi pertama dan terbanyak jumlah penulisnya.

Aku belum sungguh2 menjadikannya sebagai profesi atau mencari penghasilan melalui menulis. Keuntungan atau royalti dari menulis memang tidak bisa dikatakan besar, karena dari buku novel setebal 300 halaman, yang seharga Rp 80.000,- saja, royalti penulis hanya sebesar 10%. Bayangkan betapa jerih payah penulisnya, menulis dan melakukan observasi.

Namun aku selalu menyakini bahwa pertama, Tuhan tidak akan pernah salah memberi rejeki pada kita, mahluk ciptaanNya dan kedua, setiap penulis pasti punya penggemar atau pembaca. Beberapa teman sempat mengatakan buntu dalam menulis dan kehilangan semangat karena menganggap menulis tidak memberi benefit apa2. Selain merasa buntu menulis, juga merasa bukunya tidak ada yang membeli.

Sedikit berbagi, seperti yang aku alami, seorang pembacaku menghubungiku dan memesan beberapa buku antologi dan buku soloku, dengan total 10 buku pada “waktu yang tepat” Aku sungguh tidak mengira. Pembacaku ini juga seorang penulis dan ternyata puji syukur “ngefans berat” sama tulisanku. Ia memborong sebanyak ini. Bahkan salah satunya adalah buku soloku yang terbit tahun 2019, buku cerita anak “Aku dan Alam Semesta”

Jadi, temanku, marilah kita tetap penulis dengan sepenuh hati dan niat yang baik, bagikan tulisan yang bisa “membangun” orang lain, jangan asal menulis juga dan hanya memikirkan cuan-cuan. Buku kita pasti akan dicari pembacanya dan setidaknya bisa menjadi kenangan untuk anak cucu, teman dan sahabat atau kerabat baru kita.

Tetap menulis yaa….