Category Archives: Suami (My husband)
Reuni Dalam Pesta Emas 50 Tahun SMP Pangudi Luhur
Tepat dua minggu yang lalu, aku hadir dalam gegap gempitanya Pesta Emas 50 Tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pangudi Luhur. Tepatnya Pesta Emas ini jadi ajang reuni semua angkatan, dari angkatan termuda sampai dengan angkatan tertua 🙂 terus terang aku sendiri sejak tamat dari SMP pada tahun 1983 dan melanjutkan ke SMA Tarakanita, tidak pernah lagi berkunjung ke SMP dan bertemu teman-teman, khususnya teman-teman pria dari SMP Pangudi Luhur karena SMA Tarakanita hanya dikhususkan untuk wanita. Seandainya ada kegiatan bersama dengan SMA Pangudi Luhur, dimana sebagian besar teman pria melanjutkan kesini, tidak banyak yang bisa kutemui dalam kegiatan yang aku ikuti.
Singkat cerita, 1 Agustus yang lalu, adalah pertama kalinya sejak tamat 32 tahun yang lalu aku kembali menginjakkan kaki di sekolah dan bertemu banyak temanku semasa SMP serta tentu saja dengan Para Guru. Ada berbagai rasa yang kurasakan saat itu, mulai dari saat berjalan dari rumah sahabatku, tempat aku bermain setelah pulang sekolah atau menunggu jemputan, di Jalan Haji Raya menuju ke sekolah. Jalan yang hampir sering aku lalui masa itu sangat berbeda saat aku lewati kemarin bersama dua dari tiga sahabatku. Sambil berjalan kami tertawa dan terus bercerita mengenang masa-masa kami di SMP.
Reuni akbar Pesta Emas 50 Tahun SMP PL yang kabarnya dihadiri kurang lebih 1.500 lulusan ini memang sudah mulai membuat kepadatan lalu lintas di Sabtu Pagi sepanjang jalan Haji Nawi meningkat. Memasuki pintu gerbang halaman perparkiran sekolah sudah banyak umbul-umbul dipasang untuk menyambut kedatangan kami. Sudah tampak alumni baik senior maupun yunior dengan seragam angkatan berkumpul dalam kelompok-kelompok sejak kami masuk. Di pintu masuk sekolah, kami disambut Bruder Kepala Sekolah dan para Guru dengan salam hangat mereka.
Kami berfoto di lobi gedung sekolah dengan latar belakang foto para Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMP Kami mulai memasuki halaman sekolah yang sudah sangat berubah dengan masa aku di SMP dulu. Halaman sudah dipenuhi banyak alumni. Kami berusaha mencari teman-teman satu angkatan tapi hanya tampak beberapa orang di bagian registrasi angkatan.
Selanjutnya kami menuju tribun lapangan Olah Raga di belakang sekolah dan disana ternyata telah banyak teman kami berkumpul. Banyak sekali teman yang tidak pernah aku temui sejak tamat sekolah, bahkan tidak pula melalui social media. Kami saling bersalaman dan membuat foto bersama. Saling mengobrol satu sama lain dan menanyakan kabar satu dengan lainnya.
Acara ini akhirnya dibuka tepat pukul 09.00 pagi, diawali dengan lantunan musik dan lagu keroncong dari adik-adik SMA Pangudi Luhur dan performance “Colour Guard” dari adik-adik SMP Pangudi Luhur serta Youth Choir yang telah banyak memenangkan kejuaraan tingkat dunia. Sebagai puncaknya, adalah dialog kesan dan pesan dari alumni SMP Pangudi Luhur yang telah menjadi orang penting di Indonesia, diantaranya Agus Martowardoyo, Gubernur Bank Indonesia dan Bambang Wijayanto, Menteri Keuangan.
Di akhir acara, hiburan dari para alumni yang gerak dan lagu. Sebelum meninggalkan tempat karena ada kegiatan lain, angkatan kami berfoto bersama di booth Panitia
!Akhirnya, aku yang biasanya lebih menyukai reuni dalam kelompok-kelompok kecil, bersyukur bisa hadir dalam reuni akbar kali ini. Getar rasa bahwa aku pernah berada disini begitu terkesan mendalam. Sampai terharu saat menyanyikan lagu Mars Pangudi Luhur. Semoga kita semua diberi kesehatan dan umur panjang sehingga bisa hadir di reuni berikutnya, lima atau 10 tahun mendatang. Hiduplah SPL, sahabat selamanya !!
Komitmen HUT Bank DKI ke-53 di Jungle Land Sentul ‘Menembus Batas 137″
Acara puncak Hari Ulang Tahun Bank DKI yang ke-53 diselenggarakan di Jungle Land, Sentul pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014. Sebelumnya telah diawali dengan serangkaian kegiatan Olahraga, Seni dan kegiatan Corporate Social Responsibility seperti donor darah, sunatan massal dan pengobatan gratis seperti yang secara rutin dilakukan.
Dalam HUT nya yang ke-53 ini, Bank DKI berkomitmen untuk “Menembus Batas 137” yang maksudnya adalah mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp 1 Triliun dan peningkatan asset menjadi Rp 37 Triliun.
Acara puncak ini sekaligus merupakan Family Gathering dari seluruh karyawan tingkat jajaran Komisaris sampai tingkat yang paling bawah, jadi tentu saja kami dinikmati sebagai libur bersama keluarga di tempat rekreasi yang terletak di Sentul City, Bogor, dengan luas 35 hektar dan mempunyai 31 wahana.
Walau terkesan panas karena kurangnya pohon (masih dalam masa pertumbuhan 🙂 ) tempat ini cukup menarik dicoba dan dijadikan alternatif hiburan dan liburan bagi anak-anak dan keluarga, mulai dari memasuki areal parkirnya yang luas dan memuat 1000-an kendaraan, food court, penjualan tiket dan arena bermainnya.
ga kalah serunya
rela antri meski panas, demi Harvest Time 😀
keseruan yang tak berakhir
Setelah bersama menikmati Kolecer, kami masuk ke Wahana Dunia DINO, yang merupakan bagian persiapan Science Center, yang tentu saja menarik buat anak-anak, seperti anakku, mereka seperti ditarik ke jaman ribuan tahun yang lalu, sambil belajar tentunya.
Akhirnya hari Minggu yang panas dan seru itu, kami tutup dengan satu cone ice cream, yang sedikit mendinginkan tenggorokan kami
Terimakasih Bank DKI dan jajaran komisaris untuk acara jalan-jalan bersama keluarga di Jungle Land Sentul ini, semoga para karyawan khususnya suamiku diberi kesehatan untuk terus berkarya memajukan Bank DKI dan mampu mencapai komitmen bersama “Menembus Batas 137”. Selamat HUT Bank DKI !!!
Info lebih lanjut mengenai Jungle Land Sentul, bisa klik link disini.
Ku Ingin Selamanya
Ku ingin selamanya bersama orang yang kita kasihi, siapa yang tidak ingin ? Ku ingin, sebagai manusia biasa, tentu kita menginginkan hal ini bukan? Aku ingin, aku juga yakin pembaca juga pasti ingin, namun begitukah yang selalu terjadi ?
Tak seorangpun mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari, seseorang bisa ditinggalkan oleh kekasih hatinya, ntah karena kematian atau pun karena hal lain, yang merupakan bagian dari rencana Tuhan. Cinta adalah misteri Tuhan. Hamba Tuhan berkata bahwa pasangan yang telah menikah, hanya dapat dipisahkan oleh kematian saja. Jadi dalam keadaan apapun, Tuhan pun menginginkan kita untuk bertahan menghadapi apapun terjadi dalam pernikahan kita, tentu dengan terus memohon pada pertolongan Tuhan.
Sedangkan bagi pasangan yang belum menikah, perpisahan bisa saja terjadi karena ketidakcocokan, perbedaan pendapat, perbedaan keyakinan atau pun tidak adanya ijin orang tua.
Dalam tulisan ini, sambil mengenang usia pernikahan yang sudah mencapai usia 16 tahun ini, aku hanya ingin menuliskan bahwa aku ingin bersama suami kekasih hatiku selamanya, dalam suka dan duka, walau kadang kesibukan membuat ku mengabaikan dan tidak memperhatikannya. Sama seperti yang diungkapkan oleh UNGU dalam lirik lagunya,… cinta adalah misteri dalam hidupku yang tak pernah kutahu akhirnya…..kuingin selamanya mencintai dirimu sampai saatku akan menutup mata….
Kuingin Selamanya – UNGU
cinta adalah misteri dalam hidupku
yang tak pernah ku tahu akhirnya
namun tak seperti cintaku pada dirimu
yang harus tergenapi dalam kisah hidupkuReff:
ku ingin slamanya mencintai dirimu
sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku
ku ingin slamanya ada di sampingmu
menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilkuku berharap abadi dalam hidupku
mencintamu bahagia untukku
karena kasihku hanya untuk dirimu
selamanya kan tetap milikmudi relung sukmaku
ku labuhkan sluruh cintaku
di hembus nafasku
ku abadikan sluruh kasih dan sayangku
Renungan tiap akhir tahun untuk mensyukuri nikmat dan pimpinan Tuhan sepanjang tahun selalu aku buat, agar bukan hanya kedukaan yang menjadi hitungan kita tapi berkat Tuhan yang tidak putus-putusnya dan menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam setiap apapun kondisi kita (baca renungan tahun lalu disini)
Selamat Ulang Tahun Pernikahan yang ke 16, kiranya Tuhan senantiasa menolong aku dan suamiku untuk terus memelihara kasih kami yang mula-mula dan semakin menguatkan cinta kami bersama anak-anak. Amin.
Sudden Illness
Monday 25th of May, my husband has sudden illness, he does not want to talk, he does not want to eat, mouth closed .. When we asked, he only answered: hm .. hm, placed the spoon to eat or drink in a straw for the lips and he always rejected…. he does not want to be taken to the doctor, finally I call her sister to force my husband to go to the hospital. Previously, the daughter had a high temperature and diagnosed dengue fever, other child was also sick, Daniel was gondongan (mumps). So, I am afraid my husband is also experiencing dengue fever.
In the ICU, all checks have done, CT Scan, EKG, blood, and check the electrolyte, all clean and in the limit of normal. While the diagnosis: current level of depression. What causes his depression? Nobody knows. There is no problem in the office, he is happy with his new career in this one year. There is no problems at home, I think… … my husband does not want to make any communication at all, and always remove his face when we asked. We take my husband home from the hospital.
At home, many families give suggestions to me, the one that I agree to call a Priest. Priest and Penatua come to pray. I am sad and troubled heart. Quite a lot of relatives who came to turn at 3 o’clock Tuesday morning, there are many ways to pray. My husband still does not want to open the mouth and the time that I thought, what is indeed taking place … and I feel that death is near … there are some who say the early symptoms of stroke, stroke, and if my husband can not work, what happen with me and our children, who keep and care for my lovely husband, if I go to work?
At 3 AM, Tuesday morning, relatives began to return home. His sister and her family accompany us at home. At 4 AM, my husband is again restless, he sits, wakes up, sleeps, sits, hold for almost 1 hour … and I continue to pray for him, whether he realized or not, finally, he was asleep…
At 6 AM, he got up and thanks the Lord; he was hungry and would eat a little porridge …. Believe it or not, what’s going on yesterday? Let us keep praying, starting Monday the 1st of June, my husband entered the office and this time began to take driver, he may be tired in the turnaround at the wheel, traveling from home to office to take over 2 hours by car.
“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
(Kahlil Gibran)
Marriage Partner from GOD
This article is written to answer the question, which is the best way for you to choose your marriage partner.
Marriage is a unity which combines two people from different backgrounds, become one. Nowadays, making a decision to get married for some people is rather difficult. Some people feel afraid of divorce, miscomunication or misunderstanding. To avoid all of the things mentioned above, there are some ways to choose a marriage partner.
First, we can choose a partner which has the same religion with us. If we have the same religion, we will have the same way of thinking and way of life. For example, we will go to pray together everyday to the same God. We will go to the Church on Sundays or to the Mosque on Fridays together. Also we can celebrate the Holy day with all members of our big families. It will be more peaceful in our heart and also our partner’s. Everyday, we can learn and read our Bible together. Moreover, we will do all of these with our children when we will get married and have kids.
Second, we have to learn our partner’s behavior before choosing one of them. We have to find a partner who is caring and loving to us. If we do not find this behavior on someone who we love, may be we can show him or her how to care and to love. Because we will find many difficulties later when we get married with uncaring partner. For example, they will not care when you are ill or sick or maybe when we have a problem in our job, etc.
Third, another way to choose is communication. Is she or he always helpful and open-minded and understanding? All of these things we can see or feel from our communication between me and our partner. How can we feel happy if our partner is very busy with his or her job and has no time to communicate, even by telephone, email or short message service? Please, think about it.
Finally, in my opinion, the best way to choose a marriage partner is having the same religion and he or she does the activity of his or her religion very good. I mean, he or she is religious. I am not a fanatic person, but if we find someone religious, our life will be peaceful and full of happiness. Even though, your partner and you will find many problems in your life (your marriage life). We can pray together to the same God and ask for helping us to solve or to find a solution for our problem. How could it be, if you have a partner, who never pray and trust in God? All religions in this world teach is goodness and a kindness, so I think, this is the best way to choose a marriage partner….