Virtual Buka Puasa Bersama BTP Ramadhan 1441 H

Bulan Ramadhan yang istimewa tahun ini. Kegiatan Ramadhan, diawali dengan kegiatan Tabligh Akbar Online dan Pembagian Bingkisan Hari Raya pada masyarakat sekitar kantor. Pada hari ini, Jumat, 22 Mei 2020, 29 Ramadhan 1441 H, kami mengakhiri bulan Ramadhan, dengan acara Virtual Bukber. Tentu dengan menu Berbuka Puasa, sesuai yang disediakan di rumah masing-masing.

Miss all of you, bosku dan teman-temanku. Semoga pandemi cepat berlalu dan Halal Bi Halal bisa kita adakan seperti tahun sebelumnya.

WhatsApp Image 2020-05-22 at 18.03.48

Salam sehat.
#delaras #officematter #ibadahdirumah #dirumahaja #fightforcovid19indonesia


Makna Ramadhan Di Masa Pandemi

#delarasfiksi

cov

“Aku senang ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun ini,” kata Asti. “Kenapa? kan sedang pandemi begini. Kemana-mana ga bisa. Ga bisa sholat tarawih di masjid. Ga bisa bukber sama teman-teman,” jawab Julia.

“Kamu tahu kenapa?” Asti balik bertanya.

“Ya enggalah. Kan aku ga senang,” sahut Julia dengan kesal melalui video call.

Asti pindah lokasi bicara, sambil berbisik, ia berkata,” Selama bulan Ramadhan, ibuku ada di rumah, tidak rapat-rapat di kantor sampai malam. Ayah tidak dinas ke luar kota selama bulan Ramadhan. Biasanya aku hanya sholat tarawih sama Mbak Yem dan adik. Kali ini, aku bisa bikin kue lebaran sama Ibu, walau payah buatan Ibu tapi seru. Besok kami akan buat ketupat sama-sama. Dan ayah bisa jadi Imam setiap malam saat kita tarawih, walau ayat yang diulang itu-itu aja. Aku dan adik senyum-senyum aja, tapi ga apa-apa, kita semua belajar.”

“Iya sih bener juga. Aku juga begitu,” sahut Julia.

“Tahu ga, apa yang bikin aku bahagia dan terharu setiap selesai sholat tarawih masa ini?” kata Asti lagi, dengan suara lebih pelan. Mungkin kuatir terdengar Ayah Ibu nya.

“Apa? ah kok sampai terharu segala?’ tanya Julia ingin tahu.

“Aku terharu setiap selesai sholat, Ibu mencium tangan Ayah. Dan Ayah mencium kening Ibu. Bertahun-tahun aku tak pernah menyaksikan itu,” jawab Asti sambil menghapus tetes air di ujung sebelah matanya.

#maknaramadhan #ibadahdirumahaja #delaras


Minggu Pra Paskah IV dalam Karantina

Minggu Pra Paskah IV. Kebaktian dengan getar yang berbeda. Apa yang berbeda. Bukankah Gereja bukan hanya soal gedungnya. Bahkan justru tubuh kita ini adalah bait Allah? Ya, justru karena itu.

IMG-20200322-WA0014

Walau kami bertiga di rumah tapi pagi ini aku melakukannya sendiri karena suami sudah lebih dulu dengan liturgi yang berbeda. Ndak masalah.

Hanya…. itu semakin membuat kebaktian pagi ini begitu menyentuh. Apalagi dihubungkan situasi saat ini, belum lagi si sulung dan si tengah yang tidak bersama kami. Jujur, agak ndak fokus, karena ingin nangis. Siapalah aku ini, apa hebatku. Tuhan berkuasa atas segala sesuatu di semesta ini, apalagi atas diriku, yang bukan siapa-siapa, hanya butiran debu di mata NYA.

Perlu kujelaskan di sini karena bisa saja postingan ini akan dibaca orang beberapa tahun lagi. Jadi saat aku menulis ini, aku sedang dalam masa karantina mandiri. Memenuhi himbauan pemerintah agar kami melakukan social distancing, yang artinya menjaga jarak dalam setiap kegiatan. Dihimbau untuk berada di rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah selama 14 hari, mulai dari tanggal 16 Maret 2020. Himbauan ini bertujuan agar dapat memutus rantai penyebaran virus corona covid 19 yang menjadi pandemi dunia.

Tema Kotbah “Diutus untuk Melihat, yang Tidak Terlihat” (Yohanes 9:1-11) mengajak kita untuk merenungkan dan melihat pekerjaan Allah, yang tidak terbatas secara fisik material tapi juga mampu melihatnya secara spiritual.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

#socialdistancing
#dirumahaja
#wontengriyamawon
#prapaskahkeempat
#masaadvent
#kamipatuh
#ibadahdirumah