Memahami Sejarah Melalui Panggung Spektakuler MUD

Siang itu, Sabtu, 28 Mei 2016, kami, para peserta Eat Travel Doodle 2016 dan Gaya Travel menyusuri jalan sepanjang Daratan Merdeka untuk menuju Panggung Bandaraya di Jalan Raja, Kuala Lumpur, untuk menyaksikan drama musikal sejarah Kuala Lumpur.

d1

2016-09-13-08-36-04

MUD yang berarti lumpur (berasal dari kata Kuala Lumpur) adalah sebuah drama musikal yang ditampilkan sejak tahun 2014 hingga saat ini di Panggung Bandaraya yang dibangun tahun 1902, salah satu bangunan yang dibangun dari lumpur pasca banjir bandang dahulu,” demikian penjelasan dari pihak MUDm1 m2 m3

Awal dimulai, penyelenggara MUD mengumumkan agar pengunjung mengabadikan kemeriahan drama musikal ini dan menyebarkannya ke media sosial, dengan persyaratan tidak boleh menggunakan lampu blitz, sehingga tidak mengganggu pemain.

Berlatar Kuala Lumpur tahun 1857, dengan kemunculan tiga tokoh utama yakni Mamat berdarah Melayu, Meng berdarah China, dan Muthiah berdarah India. Tiga orang bersahabat dengan perbedaan latar belakang agama dan suku bangsa namun persahabatan mereka tak lekang oleh waktu. Kisah persahabatan ini dibagi dalam empat babak berlatar belakang kondisi Kuala Lumpur dari tahun 1857 sampai dengan 1881. Mereka berjuang hidup di tengah bencana seperti banjir dan kebakaran.

img_20160528_152145

img_20160528_160945

Pertunjukan MUD yang berlangsung selama satu jam ini dimainkan para pemain drama musikal dengan menyanyi langsung alias tidak lip sync. Sebagian besar para pemain adalah orang muda, hal ini sangat bagus diterapkan agar semua orang muda memahami sejarah bangsanya. Disajikan dengan rapi dan apik, pemain yang terlatih, musik dan tari, tata suara dan tata panggung yang keren, membuat rasanya enggan untuk berakhir menyaksikan.

Pertunjukan ini juga diabadikan dalam gambar yang super keren dengan rekan Doodler dalam Eat Travel Doodle 2016 🙂

img-20160528-wa0103

img-20160528-wa0066Ada interaksi antara penonton dengan pemain, sehingga penonton juga merasa menjadi bagian dari panggung spektakuler ini. Dalam satu hari pertunjukan MUD diselenggarakan dua kali, yakni pada pukul 15.00 dan 20.30. MUD juga dilaksanakan setiap hari tanpa libur. Tiket dapat dibeli online di www.mudKL.com, atau langsung membeli di loket tiket Panggung Bandaraya yang dibuka dari pukul 10.00-20.30. Harga tiket seharga RM 80 (80 ringgit Malaysia, atau saat ini sekitar Rp 240.000,-)

img-20160528-wa0115

Sedangkan untuk menuju Panggung Bendaraya yang terletak di Dataran Merdeka, Jalan Raja, Kuala Lumpur, Malaysia, dapat menggunakan jasa monorail sampai di Stasiun Medan Tuanku. Kemudian lanjut berjalan sepanjang lapangan Dataran Merdeka menuju ke Panggung Bandaraya.

Untuk mencapai Dataran Merdeka ini ada beberapa cara sebagai berikut :

  • Dari Stasiun KL Sentral, dengan RapidKL LRT  menggunakan rute Kelana Jaya Line dan turun di Masjid Jamek Stasiun. Beli single tiket di mesin tiket seharga 1,3 RM.
  • Bisa menaiki Putra LRT, Taksi, atau Bus turun di stasiun Masjid Jamek atau stasiun Pasar Seni. Lalu tanyakan arah ke tempat ini.

Selamat berkunjung dan memahami sejarah Kuala Lumpur melalui drama musikal sehingga mudah dipahami baik oleh orang tua maupun anak-anak. 🙂

Sumber : Pribadi, MudKL, Gaya Travel, Rekan Doodler ETD 2016


The Regency Hotel Di Chow Kit, Kuala Lumpur – ETD 2016 (10)

The Regency Hotel yang terletak di wilayah Pasar Chowkit, tepatnya di Jalan Raja Alang, Kuala Lumpur, merupakan hotel berbintang 3. Aku menginap bersama teman-teman partisipan Eat Travel Doodle 2016 selama 2 (dua) malam, dari tanggal 27 Mei 2016 sampai dengan 29 Mei 2016.

r5

Tak sempat mengeksplor wilayah sekitar yang terkenal dengan buah lezat macam durian, karena mengerjakan tugas yang harus disubmit ke Panitia setiap pagi 🙁 Walau demikian, aku menikmati keberadaanku selama berada di hotel ini.

r1

r10

Kamar dengan dua tempat tidur (superior twin room) dalam kamar seluas 30 (tiga puluh) meter persegi

r2

Lokasi yang berdekatan dengan Pasar Bazaar baru, Tatt Khalsa Diwan Gurdwara dan Quill City Mall. Berikut pemandangan yang bisa dinikmati dari kamar hotel.

r3 r4

Dan ini foto saat kesempatan berjalan sebentar di sekitar hotel. Ada pasar Chowkit macam pasar basah, yang menjual ikan, ayam dan buah-buahan. Kabarnya banyak pedagang dari Indonesia berjualan di tempat ini.

r6 r7 r8 r9

Menu sarapannya yang cukup bervariasi, dengan ruang makan yang luas, sayangnya dengan pemandangan menghadap ke pasar, walau kadang ada hal menarik dapat dinikmati dari ruang makan.

Selamat berlibur, hotel yang nyaman dan lokasi yang strategis, sayang tak sempat berenang di sana dan juga menikmati durian yang lezat. Nak lain kali berkunjung 🙂


Kesejukan Dan Keseruan Di KL Eco Park Canopy – ETD 2016 (9)

Kuala Lumpur Eco Park Canopy yang terletak di Bukit Nanas, merupakan tujuan pertama dari kegiatan Eat Travel Doodle 2016, bahkan sebelum acara dibuka di KL Tower, aku dan teman-teman partisipan sudah menjelajah ke tempat ini.

eco2

Kuala Lumpur memiliki hutan hujan alami terletak tepat di pusat kota. KL Forest Eco Park (sebelumnya dikenal sebagai Bukit Nanas Forest Reserve) telah ditetapkan sebagai hutan lindung pada tahun 1906 dan merupakan salah satu yang tertua di Malaysia.

eco11

eco3

Terletak dalam kawasan Kuala Lumpur Tower dibangun dan dijaga agar kelestarian hutan dan habitatnya tidak terganggu. Masuk dari Jalan Raja Chulan, Jalan Bukit Nanas, Jalan Ampang, Jalan Gereja, dan melalui KL Tower via Jalan Puncak.

eco10

eco1

Fasilitas yang ada disini adalah Taman Herba, dimana terdapat tanaman langka yang bisa digunakan untuk terapi dan pengobatan, tempat observasi dan area untuk mengamati burung dan keindahan alam. Yang menarik dan langsung kami coba adalah memasuki titian kanopi di hutan seluas 11 hektar ini. Panjang kanopi ini kurang lebih 200 meter dengan ketinggian mencapai 27 meter.

eco9 eco8 eco7 eco6 eco5 eco4

Jam kunjungan ke KL Eco Park Canopy adalah mulai dari pukul 07.00 pagi sampai dengan 18.00 setiap harinya dengan biaya masuk gratis.

http://janggeltrekking2.blogspot.co.id/2016/06/the-first-eat-travel-doodle-fam-trip.html

From REN http://janggeltrekking2.blogspot.co.id/2016/06/the-first-eat-travel-doodle-fam-trip.html

Selamat berkunjung dan menikmati sejuknya hutan di tengah kota Kuala Lumpur ini 🙂


Sensasi Diatas Skybox Menara KL – Eat Travel Doodle 2016 (8)

Masih bercerita mengenai kegiatan di Kuala Lumpur ? Tentu, karena begitu banyak cerita yang asik dan seru disana. Lebai? Semoga tidak ya karena ini bisa menjadi alternatif liburan dan berwisata bersama keluarga dan teman lho. Nikmati keseruannya ya.

berlatarbelakang Menara Kembarmasih dari skydeck Menara KLMasih di hari pertama perjalananku dan teman-teman, partisipan Eat Travel Doodle 2016, yang datang dengan undangan dari Gaya Travel, Tourism Malaysia dan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan, setelah pembukaan event, kami diajak untuk menikmati pemandangan dari skydeck Menara KL. Menara KL belum lama dinobatkan sebagai menara tertinggi ke-7 di dunia.

IMG-20160528-WA0028Sudah bernarsis dan menikmati pemandangan disana, ternyata ada antrian panjang. Wah antrian apa nih ya, ooh ternyata ini antrian untuk berfoto didalam skybox….waw I am shacking 🙁 gemetar iya karena aku ini takut ketinggian, walau ya ga takut-takut amat. Tapi aku lihat teman-teman kok santai aja dan ketawa-ketawa, ya sudahlah aku ikut mengantri.

Antrian masuk skybox Menara KLBelum pernah mencoba tho, jadi ya belum tau bagaimana rasanya dan bagaimana indahnya berfoto dari skybox, yang baru diresmikan itu. Eh tapi ternyata teman-teman itu ya ada rasa takut juga 🙁 hehe malah ada yang tak berani mencoba.

winda

Foto Mak Winda

Foto mak Tanti dari kamera Olyvia

sk5

Fotoku dari Mak Winda, tnkyu

dan ini my best picture (menurut aku) ampun dah

sky1sk3untuk memasuki skybox ini ada persyaratannya juga lho, bisa dibaca disini

peringatan sebelum masuk skyboxselengkapnya bisa dilihat websitenya Menara Kuala Lumpur ya. Selamat mencoba 🙂


Ancasa Hotel and Spa, Kuala Lumpur – Eat Travel Doodle 2016 (6)

Ancasa Hotel dan Spa adalah sebuah hotel berbintang 3, yang terletak di Jalan Tun Tan Cheng Lock, 50500 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. Aku menuju ke hotel itu sesuai arahan dari Panitia Penyelenggara Eat Travel Doodle 2016, mbak Syaza Adela.

b3Tiba disana pukul 19.40 setelah berputar-putar bersama supir taksi yang mencari jalan, bukan karena tidak tahu jalan, tapi karena traffic jam, akhirnya aku “diturunkan” di depan Hotel Transit dan pergi menaiki jembatan penyeberangan menuju Ancasa Hotel dan Spa, yang terletak di belakang gedung di seberang Hotel Transit, yup baiklah kuangkat koper dan ransel mengikuti petunjuk yang ada. Oh ya jarak hotel dari Bandara KLIA 1 kurang lebih 100 kilo meter, bisa ditempuh dengan kendaraan selama 1 jam.

2016-06-04 10.39.04

Tidak lama berjalan, aku memasuki lobi hotel berwarna kuning tua itu dengan mengangkat koper melewati trap-trap tangga hotel. Hotel terasa sangat sejuk dan aku langsung menuju meja front office untuk menanyakan keberadaan panitia. Aku menunggu sambil mengamati lobi hotel yang luas dan lega serta bersih. Selang beberapa menit turunlah Panitia dari event ini, yang sudah segar dan cantik, kak Puteri dan mbak Adela serta mas Hilmi. Mereka menyambut aku dengan wajah penuh cinta eh sukacita 😀

2016-06-04 10.39.40

Mereka memberi kunci kamar dan pembagian kamar serta memberi tahu bahwa untuk makan malam, aku bisa mencari di sekitar hotel karena tempat makan buka 24 jam. Karena mereka ada meeting persiapan malam itu, aku langsung menuju kamar untuk mandi dan beristirahat.

Memasuki kamar 714, yang akan kutempati bersama mbak Tanti Amelia, ilustrator anak yang kondang di Indonesia, aku memilih tempat tidur yang menempel dengan kamar mandi. Satu hal yang pertama dilakukan adalah ingin mencharge handphone yang sudah sangat low battery. Namun ternyata karena kurang informasi aku tidak tahu kalau saklar bermata tiga yang digunakan disini, ya sudah sementara aku mencharge menggunakan sumber dari laptop yang masih full.

an1

Ancasa Hotel memiliki 62 unit kamar standard, 120 unit kamar superior, 68 unit kamar deluxe, 4 unit kamar Family Suite dan 4 unit kamar Junior Suite. Kamar yang aku tempati dilengkapi dengan kamar mandi dengan bath tub dan shower, setrika dan mejanya, TV dengan flat screen LCD/LED, pengering rambut, AC dan telpon (tentu saja) juga dua botol air mineral dan pemanas air. Terdapat tempat Gym dan Spa, yang belum sempat aku datangi. Oh ya, salah satu kelebihan dari hotel ini adalah jaringan internet (WiFi) nya yang bagus. Setiap orang penghuni kamar mendapat password masing-masing. Bukan sekamar dengan 1 (satu) password, tapi masing-masing mendapat password. Sehingga akses menjadi lancar dan mudah.

2016-06-04 10.36.29

Kamar 714 adalah kamar dengan dua tempat tidur. Ruang kamarku menghadap ke Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan Confusian yang terletak di Lorong Hangjebat.


2016-06-04 10.37.01


Lokasi hotel ini sangat strategis, dekat dengan Petaling Street, China Town, Central Market, Stasiun Kereta Api dan juga ada bis kota yang lewat di depan hotel.

Kereta melintas dilihat dari teras hotelBis berhenti di depan hotel

Sarapan pagi di Ancasa Hotel dan Spa cukup bervariasi. Ruang sarapan terletak di lantai yang sama dengan lobi hotel.

2016-06-04 10.40.26

Continue reading


Just Doodle – Eat Travel Doodle 2016 – 5)

Doodle tuh apa sih, kok sampai bisa pergi ke luar negeri ? Hm menurut aku, doodle ya seperti ini, kalau aku mendefinisikannya, biasanya aku membuat gambar konsepnya terlebih dahulu, misal akan membuat bunga, maka aku buat bunga, baru menghiasnya dengan “isi” berupa goresan, coretan, lengkungan, atau bahkan titik dan garis, yang kemudian setelah itu diberi warna atau dibiarkan saja hitam putih tapi diberi aksen tebal tipis.

Kalau ditanya, bagaimana cara belajarnya, ya mungkin sama seperti orang belajar menulis, mulailah dengan membuat pola yang sama berulang-ulang. Sebenarnya yang sulit adalah membuat gambar konsep atau tema, tapi itu bisa dilatih dengan pengamatan mata dan keluwesan tangan. Semakin sering berlatih, semakin tajam penglihatan kita.

Sedangkan doodling nya sendiri akan lebih mudah diisi jika gambar konsep nya sudah jadi.

Ini sebagian gambar yang aku buat dalam event Eat Travel Doodle 2016 bersama Gaya Travel, Tourism Malaysia dan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan.

Gambar lain sedang dalam perjalanan 🙂

20160527_034858d2ad2

d1

d5 d4

Lembur, sementara rekan sebelah sudah mimpi 3 babak 🙂 aku masih mencari inspirasi, doodle dan terus mewarnai 😀 terimakasih mbak Olyvia untuk candid photo nya

IMG-20160531-WA0015

Dikejar deadline, selesaikan tugas dimana aja, sampai menit terakhir…pyuh

IMG-20160528-WA0075

Para doodler dari Indonesia berfoto diatas Menara Kuala Lumpur, berlatarbelakang Menara Kembar Petronas (Twin Tower)

IMG-20160528-WA0025

Para pemenang dalam Contest Doodle yaitu mbak Tanti, aku (:-)), mbak Winda dan rekan dari Malaysia, yang biasa dikenal sebagai Pelukis Jiwa. Sesungguhnya banyak doodler disana yang berpartisipasi dengan karya yang lebih bagus dan sangat detil, dari aku, sang doodler pemula.

IMG-20160529-WA0024

Pemberian hadiah oleh Encik Juhan dari Gaya Travel berupa uang Ringgit (kasi tahu gak ya jumlahnya), voucher Starbucks yang sudah dinikmati di Bandara KLIA1 dan voucher Hop On Hop Off nah sepertinya mengharuskan aku kembali ke KL 🙂

Sekali lagi terimakasih Gaya Travel, Tourism Malaysia dan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan, juga Vison dengan #SamuraiWifi yang membuat aku terkoneksi pada dunia maya dan sanak saudara di Indonesia

Foto : Pribadi, Gaya Travel, Olyvia Bendon dan Winda Krisnadefa


Eat Travel Doodle 2016 – Terbang Bersama Malindo Air (3)

Melanjutkan postingan sebelumnya, akhirnya aku berangkat dengan pesawat dari Maskapai Malindo untuk berpartisipasi dalam event Eat Travel Doodle 2016, yang diselenggarakan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia, Gaya Travel dan Tourism Malaysia.

20160526_140820Malindo adalah singkatan dari Malaysia dan Indonesia, yang merupakan maskapai dari perusahaan gabungan National Aerospace and Defence Industries (Malaysia) dan Lion Air (Indonesia). Pertama kali menggunakan maskapai ini, aku hanya berdoa semoga aku dalam lindungan Tuhan dan segala sesuatu dilancarkan.

Lion Air eTicket (WGWYZD) – Hanindyani

Berangkat dari Terminal 2 D, Malindo memberi bagasi untuk penumpang sebanyak 30 kilogram. Proses check in berjalan dengan lancar, ada penumpang yang langsung menuju ke Kuala Lumpur, tapi ada juga penumpang yang akan transit dan menuju ke Perth, Australia ataupun ke tempat tujuan lain.

20160526_141011Dari ruang boarding Gate 10, aku berjalan memasuki pesawat Boeing 737 itu dengan nomer pesawat QD 315 pada pukul 13.08 WIB, kelas penumpang dibagi dua yaitu kelas bisnis dan kelas ekonomi. Di kelas ekonomi, kursi penumpang dibagi 3-3. Jarak antar kursi cukup lega. Maskapai ini menyediakan televisi di tiap kursi penumpang, makanan ringan berupa dua potong roti dan minuman ringan berupa jus jeruk.

20160526_141117

Malindo Magazine

Pramugarinya cukup ramah dan sopan, mereka mengenakan pakaian kebaya putih. Rapi dan elegan melayani penumpang yang masuk satu per satu.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pesawat siap untuk terbang, meninggalkan Bandara Soekarno Hatta untuk menuju ke Bandara Kuala Lumpur International Airport I, Malaysia. Setelah menempuh penerbangan sejauh kurang lebih 619 kilo meter selama 2 jam, akhirnya pesawat mendarat di Bandara KLIA I pada pukul 17.35 dengan selamat.

Saat ini Malindo sudah melayani beberapa rute perjalanan, baik antara kota di Malaysia dengan Indonesia, atau antar kota didalam Malaysia.

Pergi dan pulang dengan menggunakan pesawat dari maskapai ini sangat nyaman buat aku, sesuai dengan slogan mereka yang berbunyi “Smarter Way To Travel” 🙂