Silika atau silikon dioksida (SiO2), adalah senyawa kimia yang terdiri dari 1 atom silikon dan 2 atom oksigen. Silika adalah salah satu bahan paling melimpah di kerak bumi dan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk mineral kristalin seperti kuarsa, dan bentuk amorf seperti silika gel. Silika memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah.
Lalu, apa yang dimaksud dengan Silika Biogenik? Silika biogenik adalah bentuk silika (SiO2) yang dihasilkan oleh organisme hidup melalui proses biologis. Silika ini terbentuk dalam struktur biologis dan ditemukan di berbagai organisme, termasuk diatom, radiolaria, spons, dan beberapa jenis tumbuhan.
Semakin paham? Semakin penasaran? Lalu apa yang dimaksud dengan Silika Biogenik dari Limbah Agroindustri, seperti judul Webinar dibawah ini? Silika biogenik dari limbah agroindustri merujuk pada silika yang diekstraksi dari limbah atau produk samping yang dihasilkan oleh industri pertanian dan pengolahan hasil pertanian.
Limbah ini umumnya mengandung silika dalam jumlah yang signifikan dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi industri setelah melalui proses ekstraksi dan pemurnian. Memanfaatkan limbah agroindustri sebagai sumber silika biogenik tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menyediakan sumber bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
Memenuhi Undangan yang disampaikan Kepala Pusat Riset Agroindustri, Bapak Dr. Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr, untuk hadir dalam Webinar Agroinfuture #7 yang diselenggarakan pada hari Jumat, 19 Juli 2024 dengan tema Silika Biogenik dari Limbah Agroindustri : From Ash to Cash, jelas membuat saya penasaran dan ingin tahu bagaimana teknologi dapat begitu berperan memberikan nilai tambah pada silika biogenik yang diperoleh dari limbah agroindustri setelah melalui proses ekstrasi dapat bermanfaat dan menghasilkan, memberi pendapatan atau menjadi uang.
Webinar Agroinfuture ini secara berkala diselenggarakan oleh Pusat Riset Agroindustri (PRA) seperti yang disampaikan Bapak Dr. Ir. Arief Arianto, dalam sambutannya, webinar pada pagi hari ini merupakan webinar yang diselenggarakan oleh Kelompok Riset 5 yaitu Kelompok Riset Pemanfaatan dan Peningkatan Nilai Tambah Produk Agroindustri, yang dipimpin Bapak Dr. Aton Yulianto.
Beliau menyampaikan bahwa webinar ini merupakan ajang untuk menyebarluaskan hasil riset dan media komunikasi antara periset, akademisi, pemerintah, pembisnis dan pihak yang terlibat didalamnya. Webinar seri ke-7 ini mengangkat hasil riset yang diadakan kegiatan internal PRA dan eksternal yaitu instansi pemerintah atau swasta.
Pusat Riset Agroindustri, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN telah mengembangkan riset produksi dan aplikasi silika biogenik (biosilika) dari sejumlah limbah agroindustri, seperti sekam padi dan abu boiler kelapa sawit. Kerja sama pun telah dijalin dengan Kementerian Pertanian dan Industri/Swasta untuk pengembangan produk agrokimia (pupuk cair) dan sol karet ramah lingkungan berbahan biosilika dari limbah sekam padi dan abu boiler kelapa sawit.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Puji Lestari, Ph.D, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, BRIN
Dalam sambutannya, Ibu Puji Lestari, Ph.D menyampaikan bahwa produksi limbah abu boiler dari pabrik pengolahan kelapa sawit di Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta ton per tahun. Produksi limbah agroindustri yang sangat besar tersebut harus dikelola dengan baik, sehingga tidak menyebabkan masalah lingkungan dan sosial. Bahkan melalui pengelolaan yang tepat, limbah agroindustri yang umumnya tidak atau kurang bernilai dapat memberikan nilai tambah ekonomi.
Sekam padi dan abu boiler kelapa sawit diketahui memiliki kandungan silika (SiO2) yang cukup tinggi, berturut-turut mencapai 15-20% dan 50-60%. Silika memiliki banyak kegunaan di berbagai industri, seperti pertanian dan pangan, barang jadi karet, kesehatan, tekstil serta cat.
Pengelolaan limbah agroindustri membutuhkan dukungan teknologi maju. Pengelolaan limbah agroindustri yang tepat dapat diwujudkan apabila adanya sinergi antara pemerintah dengan industriawan serta masyarakat luas untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.
ORPP-BRIN melalui Pusat Riset Agroindustri telah mengembangkan riset produksi dan aplikasi silika biogenik dari berbagai jenis limbah agroindustri, termasuk sekam padi dan abu boiler kelapa sawit, menjadi produk bernilai ekonomi.
Menutup kata sambutannya, Ibu Puji Lestari, Ph.D menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pusat Riset Agroindustri – ORPP BRIN yang telah menyelenggarakan webinar ini, Juga pada Kementerian Pertanian, PT Petrosida Gresik, PT Karya Adyatma Sejahtera, dan PT Condong Garut yang telah bersedia bermitra untuk mengembangkan riset dan inovasi produk bernilai ekonomi berbahan silika biogenik dari sekam padi dan abu boiler kelapa sawit, juga kepada Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang telah bersedia melakukan liputan visual webinar ini.
Webinar hari ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mentransfer informasi berupa hasil riset dan kerjasama yang telah dilakukan, yang akan disampaikan sesuai paparan dari para narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Narasumber :
- Hoerudin, S.P., M.Food.St., Ph.D. (Peneliti Ahli Madya, Pusat Riset Agroindustri – ORPP BRIN), dengan tema “Potensi, Produksi, dan Karakterisasi Silika Biogenik dari Limbah Agroindustri”.
- Heri Hendro Satriyo, S.P. (Staf Departemen Riset dan Pengembangan, PT Petrosida Gresik), dengan tema “Inovasi Pengembangan Produk Pupuk Nano Silika Berbahan Baku Silika Biogenik dari Sekam Padi”.
- David Chrisnaldi Setiawan Ilot, S.T., M.Ds. (Direktur PT Karya Adyatma Sejahtera), dengan tema “Pengembangan Rubber Foam dan Solid Soles Berbahan Silika Biogenik dari Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit”.
Moderator : Dr. Aton Yulianto, S.Si., M.Eng. (Perekayasa Ahli Utama, Pusat Riset Agroindustri, BRIN) dipandu MC : Dr. Ir. Siti Agustina, M.Si. (Peneliti Ahli Madya, Pusat Riset Agroindustri, BRIN)
Peserta webinar adalah para peneliti, akademisi, mahasiswa, industriawan dan pemangku kepentingan lainnya yang relevan dengan topik pada webinar ini.
Dari paparan yang disampaikan oleh para narasumber, saya ingin berbagi mengenai beberapa hal sebagai berikut :
- Sumber-sumber Silika Biogenik dari Limbah Agroindustri, diantaranya adalah dari 1) Sekam padi adalah lapisan luar keras dari biji padi yang dihasilkan sebagai limbah dalam proses penggilingan padi 2) Ampas Tebu adalah residu berserat yang tersisa setelah ekstraksi jus dari tebu dalam produksi gula. 3) Kelapa Sawit adalah produk samping dari pembakaran tandan kosong kelapa sawit di industri kelapa sawit dan 4) Sekam dan Jerami Gandum adalah bagian yang tersisa setelah biji gandum dipisahkan dalam proses penggilingan.
- Bapak Hoerudin dan Bapak Heri Hendro Satriyo menyampaikan hal produk riset silika biogenik dari limbah agroindustri Sekam Padi. Proses riset secara menyeluruh ada dalam paparan para narasumber.
Catatan
: Namun sebagai orang awam, tentu akan bertanya bagaimana sekam padi dapat menjadi silika, dapat dijelaskan ada beberapa tahapan berikut ini yaitu 1) Pengumpulan: Sekam padi dikumpulkan dari penggilingan padi.Pencucian: Sekam padi dicuci untuk menghilangkan kotoran. 2) Pengeringan: Sekam padi dikeringkan untuk mengurangi kadar air. 3) Kalsinasi: Sekam padi dibakar pada suhu tinggi (500-800°C) untuk menghasilkan abu sekam padi yang kaya silika.4) Pemurnian: Abu sekam padi dicuci dengan asam (misalnya, asam klorida) untuk menghilangkan pengotor dan kemudian dibilas dengan air deionisasi. - Bapak Heri Hendro Satriyo lebih lanjut menyampaikan mengenai Pengembangan Produk Nano Silika berupa pupuk, seperti yang dikembangkan di Petrokimia Gresik Group.
Catatan
: Sementara yang dimaksud dengan Nano biosilika adalah bentuk silika dengan ukuran partikel nano (umumnya kurang dari 100 nanometer) yang dihasilkan dari sumber biogenik, seperti organisme hidup (misalnya diatom atau tumbuhan) atau limbah agroindustri (misalnya sekam padi). Nano biosilika memiliki sifat unik yang berbeda dari silika dalam skala mikrometer atau lebih besar, karena peningkatan luas permukaan, sifat optik, dan reaktivitas yang lebih tinggi pada skala nano. Proses ekstrasi nya kurang lebih sama dengan yang dijelaskan di poin 2 karena juga menggunakan limbah yang sama yaitu sekam padi. Namun perbedaannya adalah setelah kalsinasi, ada proses 1) Penggilingan dan Penyaringan: Abu sekam padi digiling dan disaring untuk mendapatkan partikel silika dengan ukuran yang lebih kecil. 2) Sonikasi dan Pengendapan: Silika diproses lebih lanjut melalui sonikasi untuk menghancurkan partikel menjadi ukuran nano, diikuti oleh pengendapan untuk memisahkan partikel nano. - David Chrisnaldi Setiawan Ilot, S.T., M.Ds. (Direktur PT Karya Adyatma Sejahtera), dalam paparannya menyampaikan pemanfaatan Silika Biogenik dari Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit yang digunakan sebagai Rubber Foam dan Solid Soles. Dari hasil pengembangannya, Bapak David menyimpulkan bahwa dengan menghasilkan 4 juta sepatu menggunakan rubber foam dan solid soles, maka akan ada pemanfaatan 250 ton limbah abu biomassa dicegah dari pembuangan yang akan mencemari tanah sekitar dan 4 juta pohon akan dapat mengalami reforestasi. Jumlah yang sangat fantastik untuk menyelamatkan bumi tentunya.
Menggunakan silika biogenik dari limbah agroindustri adalah pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk memanfaatkan limbah, mengurangi dampak lingkungan, dan menyediakan bahan berkualitas tinggi untuk berbagai aplikasi industri
Dalam penjelasannya, Kepala PRA menyampaikan bahwa pada dasarnya riset ini bertujuan untuk : 1) Memberikan nilai tambah pada limbah abu boiler sebagai produk samping agroindustri sawit; 2) Mengurangi masalah lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh limbah; 3) memberikan alternatif bahan baku lokal silika yang terbarukan; 4) memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Tantangannya, adalah bagaimana masyarakat dapat menghargai dan memberikan apresiasi terhadap bahan-bahan yang ramah lingkungan sehingga mau menggunakannya.
Mengikuti Webinar ini membuat saya mempelajari, membaca dan mencari tahu jawaban dari istilah maupun proses yang disampaikan oleh para narasumber. Semakin membuat saya memahami bahwa kemajuan teknologi tidak selalu berdampak pada kepunahan, namun dari webinar ini justru saya jadi mengerti bahwa pemanfaatan teknologi dengan memanfaatkan limbah agroindustri bisa menjadi ramah lingkungan dan memberi keuntungan.
Tertarik untuk memperoleh materi dari para narasumber, bisa menghubungi saya atau langsung ke Pusat Riset Agroindustri BRIN. Tertarik untuk mengikuti Webinar dari Agroinfuture yang diselenggarakan PRA? Bisa mengikuti informasinya dari notifikasi di Youtube BRIN Indonesia.
Untuk mengikuti ulang Webinar Agroinfuture #7 bisa melalui Kanal Youtube di link berikut ini
Via Youtube BRIN Indonesia : https://s.brin.go.id/l/YouTube_AgroinFuture7-PRABRIN19072024
Apresiasi saya sampaikan pada Pusat Riset Agroindustri, Para Periset, Para Narasumber dan Panitia, yang telah menyelenggarakan Webinar dan berbagi ilmu yang bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi masyarakat. Semoga kebermanfaatan ilmu ini dapat semakin dirasakan dan terimplementasikan keseharian dengan baik. Aamiin.