Tiga Malam Di M Roof Hotel, Ipoh

Aku dan rombongan Visit Perak 2017 bersama Gaya Travel dan Tourism Perak, menginap di M Roof Hotel, yang beralamat di Jalan Dato Lau Pak Kuan, Taman Bandaraya, Ipoh, Malaysia, 31400, selama tiga malam.

?????????????

M Roof Hotel, menurut referensi, baru saja direnovasi dengan desain skema warna hitam dan putih.

DSCN0438Kamarnya yang bersih dan nyaman, setiap hari kamar dibersihkan dengan penggantian handuk bersih.

DSCN0400Kamar mandi terbagi dua untuk shower dan closet dengan pintu kaca geser. Fasilitas kamar mandi yang disediakan berupa sikat gigi, cotton buds, bath foam, shampoo dan conditioner. Air panas tersedia tapi pengaturan tampak kurang baik.

DSCN0401Ada dua botol kecil air minum yang disediakan di kamar. Hotel ini juga menyediakan kopi Ipoh yang terkenal: 2 bungkus campuran Old Town White Coffee dan 2 bungkus Kopi Putih Old Town. Mug, cangkir dan teko pemanas disediakan juga. Ada kulkas kecil di dalam ruangan, dan brankas kecil di lemari serta meja seterika dan seterika

DSCN0406Pengering rambut (hair dryer) sudah tersedia di kamar mandi. Seperti hotel yang baru, ada kabel yang menggantung di atas cermin di kamar mandi. Tampak kurang rapi dan cenderung berbahaya karena ada di dalam kamar mandi. Kuatir kena air.

Ada dua restoran di sebelah lobi, yaitu Morning After yang menyajikan makanan barat dan Old Town White Coffee Grand menyajikan makanan lokal yang terkenal, yang konon kabarnya menyajikan makanan dengan kualitas yang lebih baik dari OTWC tanpa embel-embel “Grand”

DSCN0622

DSCN0433Lobi tampak unik dan terkesan rumahan karena cukup nyaman, namun tidak tersedia surat kabar, baik di lobi hotel maupun di kamar. Petugas baik resepsionis, petugas hotel, petugas keamanan maupun pelayanan di restoran cukup baik dan ramah.

20170614_172302Secara keseluruhan, menginap di hotel ini cukup nyaman karena kegiatan dilakukan dari siang hingga malam di luar hotel, praktis tiba di hotel kami langsung beristirahat, jadi tidak sempat menikmati fasilitas lain di hotel, kabarnya kolam renang juga belum dapat digunakan.

 


Bubur Lambuk Mega WOW Dataran Bandaraya Ipoh

Hari ini, Jumat, 16 Juni 2017, kami, rombongan Visit Perak 2017 bersama Gaya Travel dan Tourism Perak menyaksikan persiapan pembuatan Bubur Lambuk WoW (World of Wonders) di Dataran Ipoh yang dimulai sejak pukul 10.00 pagi. Kegiatan hari ini menyiapkan 10.000 paket bubur dan dilombakan, dengan peserta sebanyak 20 yang berasal dari berbagai kantor pemerintahan, NGO maupun media. Bukan hanya memperlombakan bubur tapi juga booth dari masing-masing peserta.

DSCN0567Bubur Lambuk adalah bubur beras yang berisi cincangan daging sapi (atau rusa) dan udang kering dengan rempah-rempah dasar yang terdiri dari bunga cengkeh, bunga lawang, jintan putih, kulit kayu manis dan lain-lainnya.

DSCN0570Bubur ini biasanya dimasak secara gotong-royong di beberapa mesjid di Malaysia untuk dibagikan kepada orang umum dan untuk bekal berbuka puasa para jemaah mesjid tersebut. Bubur ini bisa dimakan langsung atau disimpan untuk sahur keesokan harinya.

DSCN0566DSCN0569DSCN0571Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Bubur Lambuk adalah sebagai berikut

  • 1 gelas beras
  • 1 sdm minyak sapi/samin
  • 2 sdm minyak masak kelapa
  • 1 kulit kayu manis, 1 bunga lawang, 2 buah pegaga dan 3 bunga cengkeh
  • 100 gram daging sapi cincang (atau daging kerbau/kambing/rusa/ayam)
  • segenggam udang kering (ebi)
  • sehelai daun pandan
  • 1 sendok kecil halba , 1 sendok teh lada hitam dan 1 sendok teh jintan putih
  • 1 siung bawang merah dan 2 siung bawang putih
  • irisan daun bawang
  • 2 gelas santan kental
  • garam secukupnya
  • 2 ruas jahe

Cara memasaknya :

  • Panaskan minyak samin dan minyak kelapa, kemudian tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum
  • Kemudian masukkan daun pandan, halba, bunga cengkeh, bunga lawang, jintan putih dan buah pegaga juga sampai harum
  • Masukkan daging cincang beserta jahe yang telah ditumbuk sampai keluar airnya
  • Kemudin masukkan air secukupnya dan beras yang telah dicuci bersih.
  • Masak sehingga beras hancur dan tambahkan lada hitam tadi yang telah dicampur air terlebih dahulu serta masukkan udang kering yang sudah dihancurkan
  • Setelah bubur hampir masak , masukkan santan kental dan aduk perlahan-lahan setelah masak angkat bubur ke dalam mangkok kemudian ditaburi irisan daun bawang beserta bawang goreng

DSCN0568Demikianlah cara membuat bubur lambuk, cara membuatnya hampir sama dengan bubur biasa. Namun bubur lambuk yang dimasak bersama di bulan Ramadhan ini tentu memberikan semangat dan rasa yang berbeda di batin setiap orang yang terlibat didalamnya karena ada semangat berbagi dan kebersamaan.

Pada pukul 15.00, bubur lambuk ini dibagikan ke warga masyarakat

DSCN0600DSCN0602DSCN0607Bahkan Pengerusi Jawatan kuasa Pelancongan, Kesenian, Kebudayaan, Komunikasi dan Multimedia, Datuk Nolee Ashilin Mohammed Radzi pun turut membagi-bagikan bubur lambuk meskipun hujan turun deras petang itu.

Semoga bermanfaat dan selamat menikmati.

 


Kelezatan Rendang Tok Mak Nik Yang Mendunia

Mak Nik, yang memiliki nama Nafsiah Yeop Abdullah, pada mulanya adalah penjual daging dan ayam bersama suaminya Mohamed Pandak Hussien pada tahun 1985. Namun karena bisnis tak bagus, mereka mencoba usaha lain dengan membuat rendang dengan resep warisan keluarga. Dengan modal RM35, pasangan ini menyiapkan tiga pot rendang tok dan menjualnya di pasar tani di Kampung Simee.

Demikian Sharifuddin bin Mohamed, anak sekaligus pengurus yang melanjutkan bisnis warisan Rendang Tok Mak Nik menceritakan sejarah perkembangan bisnis orang tuanya ini.

DSCN0592DSCN0591DSCN0596Berawal dengan mulai beroperasi di halaman belakang mereka di Kampung Pasir Puteh, berkembang dengan pesat hanya dalam waktu lima tahun, mereka memiliki sebuah pabrik modern di Kawasan Industri Sri Pengkalan.

Dengan menggunakan nama merek Rendang Tok Mak Nik Sdn Bhd, rendang tok milik Nafsiah dijual di toko Tesco dan Mydin, supermarket Perwira Niaga Malaysia (Pernama), toko serba ada 7-Eleven di seluruh negeri dan bahkan di Brunei dan Uni Emirat Arab. .

DSCN0593DSCN0597Satu pak kemasan rendang Tok Mak Nik 160 gram dijual dengan harga RM 12 (rombongan kami mendapat diskon menjadi RM 10). Sedangkan untuk 100 gram serundeng ayam seharga RM 8 dan 1 kg serundeng/rendang daging seharga RM 55.

Siapa yang di Perak tak kenal apa rendang favorit mereka, pasti mereka akan menjawab “Rendang Tok Mak Nik” karena kelezatannya tak diragukan lagi. Sekarang tersedia dalam kemasan praktis seberat 160 gram, yang dapat langsung disantap dan dihidangkan terutama untuk oleh-oleh atau pengobat rindu bagi orang Perak yang pergi merantau

Produknya juga dipasarkan oleh Federal Agriculture Marketing Authority (Fama) di bawah merek Agromas dan diakui sebagai produk wisata Perak.

DSCN0587Untuk proses pembuatan yang sempat aku saksikan, 1 kuali pemasakan rendang mengolah 40 kg daging yang membutuhkan waktu selama empat jam.

DSCN0589Proses yang cukup panjang untuk mendapat kelezatan yang diakui dunia. Selain rendang dan serundeng, di sini juga disediakan ketupat palas sebagai teman makan rendang, yang harganya 1 potong seharga RM 80 cents.

DSCN0594 DSCN0595Selamat berbelanja, selamat menikmati, dinikmati sendiri atau untuk oleh-oleh ? Mari….. 🙂

Instagram :@rendangtokperak


Rindu Putu Piring Di Bazar Ramadhan, Arena Square, Kuala Kangsar

Bazar Ramadhan kedua yang akan kami kunjungi berada di Arena Square, yang terletak di Kampung Penaga, 33000 Kuala Kangsar, Perak, Malaysia. Menurut informasi, lokasi bazar ini sangat strategis karena berada di pinggiran Sungai Perak yang bersejarah.

DSCN054220170615_174141Bazar di Arena Square juga berada dalam ruang tertutup sehingga tidak kuatir kehujanan atau kepanasan. Tempatnya sangat luas dan lega, sama seperti bazar di Stadium Perak sebelumnya, di sini ada aneka makanan, minuman, buah, ikan kering, bahkan juga penjual pomade untuk rambut 😀

DSCN0548Murtabak

Kue Limas, kalau di Indonesia ini disebut Kue Talam

DSCN0544

Tak ada putu piring padahal waktu di Ipoh tak sempat beli

DSCN0547 DSCN0546 DSCN0545 Nyaman sebenarnya berada di sini, seandainya aku punya waktu lebih lama, mungkin bisa lebih tenang memilih makanan, tapi aku hanya membeli jus mangga seharga RM 8 untuk 500 ml sangat menyegarkan di hari yang panas di Kuala Kangsar siang itu.

http://Butuh waktu cukup untuk bisa duduk dan makan minimal memilih makanan di dalam bazar, karena semua tampak sedap 😀 Selamat berbelanja


Mesjid Ihsaniah Iskandariah Di Kuala Kangsar

Kamis, tanggal 15 Juni 2017, Mesjid di Kuala Kangsar yang didominasi warna putih dan kuning ini, menjadi tujuan pertama grup Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan bersama Gaya Travel Magazine dan Media.

DSCN0527DSCN0512Mesjid Ihsaniah Iskandariah atau lebih dikenal dengan nama Mesjid Kampung Kuala Dal terletak di Padang Rengas, Perak, Malaysia, sekitar 4,8 kilometer dari Bandar Diraja Kuala Kangsar

Pada 7 Mei 2011, peresmian mesjid ini disempurnakan oleh Sultan Perak, Sultan Azlan Shah yang turut menunaikan shalat Jumat di Mesjid Al-Wahidiah Kuala Dal, yang letaknya bersebelahan dengan mesjid Ihsaniah

DSCN0519Keunikan mesjid ini tampak pada desain dan keseluruhan dindingnya dibangun berbasis anyaman bambu minyak, biasanya disebut “buluh”, yang dikenal sebagai ‘Kelarai Bunga Potong Belian’

DSCN0514 DSCN0515 DSCN0516 DSCN0517Keistimewaan lain yang ada di mesjid berlantai dua ini bisa dilihat dari desain segi empat bujur atau dikenal dengan sebutan bujur sangkar burung. Ia memiliki 20 buah jendela dan setiap jendela dihiasi dengan ukiran motif insang ikan hiu dan tunas kacang.

Pada kepala jendela dihiasi dengan ukiran bulan sabit dan bintang pecah lima. Jumlah jendela yang banyak membuat bagian dalam mesjid ini selalu cerah karena menerima sinar matahari dari luar dan terasa nyaman untuk beribadat.

DSCN0520 DSCN0521 DSCN0522Setiap sendi kayu dinding tepas dihiasi dengan ukiran sekuntum bunga tikam seladang untuk mempercantik hiasan dinding. Mesjid ini merupakan salah satu arsitektur dari rumah tradisional Melayu di Perak.

Menurut catatan sejarah, konstruksi Mesjid ini didanai sepenuhnya oleh Sultan Perak ke-30 yaitu Sultan Iskandar Shah pada tahun 1936. Desain dan dekorasi mesjid ini ikut drancang beliau berdasarkan arsitektur Istana Kenangan di Bukit Chandan.

Di lantai atas ada ruang mihrab yang  menghadap arah kiblat dan digunakan sebagai ruang shalat. Sementara lantai bawah pula dijadikan ruang untuk kegiatan keagamaan masyarakat setempat seperti kelas mengaji dan juga kenduri

DSCN0524DSCN0525

Mesjid ini didukung dengan delapan tiang dari kayu kempas. Kerja-kerja menganyam dinding tepas dilakukan secara gotong-royong bersama warga desa yang dipimpin oleh Panjang Noh, Ngah Gadoh, Wan Ibrahim dan Kulop Ngah.

Di setiap penjuru masjid ini terdapat empat buah menara yang agak keluar sedikit dari dinding utama. Ruang-ruang yang keluar itu berbentuk persegi panjang yang berukuran (3 ‘x 3’).

Atap masjid ini pula berbentuk limas bungkus dengan menggunakan bahan seng yang merupakan bahan esklusif pada waktu itu.

Masjid ini telah tidak lagi digunakan sejak tahun 1976 setelah adanya masjid baru yaitu Masjid Al-Wahidiah. Masjid ini menganggur lebih 30 tahun dan hampir hancur tetapi akhirnya dapat diselamatkan serta dilestarikan oleh Jabatan Warisan Negara pada 2008.

DSCN0529Sebagai salah satu warisan religi, sepatutnya Mesjid ini dijaga kelestarian terutama keutuhan bangunan mesjid ini sehingga dapat terus berdiri.

 


Berbuka Puasa @ Thumbs Cafe

Berbuka puasa atau yang disebut dalam agenda kegiatan sebagai Ihya Iftar, yang pertama bersama Gaya Travel  dan Perak Tourism diadakan di Thumbs Cafe

DSCN0418

Cafe yang terletak di Greentown, Ipoh ini adalah salah satu kafe berkonsep di Perak. Sebelumnya cafe ini adalah asrama yatim piatu di bawah Kompleks Badan Khidmat Islam Perak. Dimiliki dan dioperasikan oleh Bapak Elias Yahaya.  Ide mencampur unsur lokal barat dan tradisional untuk konsep kafe ini didasarkan pada pengalamannya yang luas dalam industri pariwisata yang membawa beliau ke seluruh pelosok dunia.

DSCN0414DSCN0416DSCN0417DSCN0415Thumb’s Café menawarkan dekorasi menarik  dan suasana yang sangat nyaman di hampir semua sudutnya, baik di bagian dalam maupun di luar cafe.

DSCN0412DSCN0413DSCN0421Di sini hidangan makanan khas barat dan lokal disajikan. Hidangan favorit adalah bakso tanda tangan dan nasi goreng Thumb. Menu lokal seperti Nasi Goreng, Nasi Ayam dan Kwetiaw. Menu Barat seperti Fish and Chips, aneka sup, aneka salad, wedges, spageti, fetucini dan sandwich. Juga aneka minuman seperti teh, kopi, susu, coklat, float, minuman sirup. Harga makanan dan minuman direkomendasikan sangat terjangkau.

DSCN0428 DSCN0429 DSCN0430 DSCN0431Aku sendiri menikmati masakan berupa nasi ikan dori dan minuman segar es kelapa jeruk, hmm….sedap.

DSCN0424DSCN0426Selamat mencoba dan selamat berbuka puasa di tempat ini. Order makanan bisa dilakukan sebelum datang dan lakukan pemesanan tempat (reserved) 😉

 

 

Thumb’s Cafe
No 133, Jalan Sultan Abdul Jalil
Ipoh, Perak
Tel: 019-614 6618

FB: Thumb’s Cafe Ipoh
IG: thumbscafe


Ipoh Wall Art Mural

Ipoh, sebagai ibu kota negara bagian Perak, Malaysia, terkenal dengan pernak pernik heritage dan makanannya yang enak. Namun sekarang ada daya tarik baru dari kota Ipoh yaitu gambar atau lukisan di dinding yang terkenal dengan sebutan mural art, sehingga Ipoh selain disebut sebagai Heritage City dan Delicious Ipoh Food City, juga mendapat sebutan baru yaitu “Art of Old Town”.

Terdapat 7 (tujuh) lukisan dinding dari Ernest Zacharevic, pelukis yang juga melukis lukisan dinding di Georgetown, Penang. Kembali aku beruntung karena walau kegiatan mengunjungi Old Town ini tidak terdapat dalam agenda, namun aku bersama Dede dari MQTV Bandung diantar langsung oleh dua pegawai dari Tourism Perak, yaitu Adam dan Adnan.

Dari 7 (tujuh) lukisan karya Ernest, aku berhasil mendatangi lima di antaranya, yaitu :

1.Old Uncle With Coffee Cup, terletak Jalan Dato Maharajalela, menggambarkan seorang paman tua yang sedang memegang secangkir kopi. Konon kabarnya ini adalah simbol sebuah franchise terkenal di Ipoh, yaitu Old Town White Coffee.

m1

2. Paper Plane, terletak di Jalan Sheikh Adam, menggambarkan dua anak laki yang menikmati terbang di atas pesawat kerta mereka

DSCN04433. Humming Bird terletak di Jalan Panglima, menggambarkan burung kolibri yang sedang mencari makan di pohon

m34. Evolution, yang terletak di Jalan Bijeh Timah, menggambarkan proses evolusi kota Ipoh, Perak sebagai kota pengolahan timah di masa penjajahan

ev5. Kopi O, lukisan ini terletak di Jalan Tun Sambathan, menunjukkan lima buah kantong kopi O atau kopi hitam, sebagai awal mula adanya white coffee di Ipoh

kop

Selain lima mural art karya Ernest di atas, terdapat banyak lagi karya seni di lorong jalan di Ipoh, ini menunjukkan kreatifitas yang tinggi dari masyarakat di sana, ini di antaranya

m5

m6dan ….

m4

Ini sebagian ceritaku menikmati lukisan atau mural art di kota tua Ipoh, baca tulisan berikutnya ya 😉


Eat Travel Doodle, Magic Of The Night dan Royal Floria 2016 – 4)

Menuju acara utama Eat Travel Doodle 2016,  yang diselenggarakan Kementerian Pelancongan, Gaya Travel dan Tourism Malaysia, aku diberi banner acara

KCC1M.Melaka.2014.Bannerx

dan agenda kegiatan (tentatif) selama tiga hari, wow acaranya sangat menarik, variatif antara kunjungan pameran, wisata kuliner, menikmati pertunjukan dan membuat doodle untuk tujuan mempromosikan pariwisata Malaysia khususnya Kuala Lumpur,

nah seru banget kan, semua doodle …… 🙂 karena event ini kemampuan doodle ku jadi meningkat, semakin jeli mengamati, menerjemahkan kedalam kertas dan membuat doodlenya, belajar dan terus belajar.

Akhirnya tiba pada acara utama pertama pada tanggal 27 Mei 2016, yaitu Launching Event Eat Travel Doodle 2016 bersamaan dengan Magic of The Night dan Royal Floria, yang dua terakhir biasa diselenggarakan setiap tahun sekali. Launching ini diselenggarakan di Menara Kuala Lumpur atau yang biasa disebut Kuala Lumpur Tower atau KL Tower, dengan diresmikan oleh pejabat dari Tourism Malaysia, Encik Iskandar Mirza M Yusof. Alasan pemilihan program pariwisata dikaitkan dengan Eat, Travel dan Doodle adalah karena dianggap menggambar dengan doodle sebagai salah satu ungkapan ekspresi yang mampu menjadi alat promosi pariwisata.

o1Hm betul juga, setuju aku dengan pendapat Encik, doodle untuk promosi pariwisata ya seperti yang aku alami langsung dalam event ini, aku melihat keindahan kota, menikmati pertunjukan dengan mata dan telinga, dan mengecap rasa makanan yang disajikan lalu menerjemahkannya kedalam kertas dan memperindahnya dengan seni doodle. Beruntung aku telah mencoba belajar dan menikmati seni ini.

o3Eat Travel Doodle (ETD) mengundang 35 orang yang terdiri dari awak media, blogger dan doodler dari kawasan ASEAN (Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina dan Indonesia) dan Inggris untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Dari Indonesia hadir sejumlah 8 (delapan) orang yang terdiri dari seorang travel blogger, Olyvia Bendon, mbak Tanti Amelia – seorang ilustrator buku anak yang kondang dan mbak Winda Krisnadefa – seorang blogger gaul dan satu team terdiri dari 4 orang dari MQTV Bandung dibawah pimpinan mas Eka Sumadji.

Sementara itu bersamaan dengan ETD 2016, diselenggarakan pula event Magic of The Night (MOTN) atau Keajaiban Malam 2016, dengan tema Colours of Harmony dan konsep retro, yang diramaikan dengan 14 kapal berhias yang berlayar dibawah Jembatan Putrajaya diiringi musik era tahun 1960 an hingga 1990 an, selama 9 malam hingga tanggal 4 Juni 2016.

e16Selain itu masih di area Putrajaya, diselenggarakan pula Pameran Bunga Royal Floria 2016 yang juga diadakan setiap tahun. Kali ini bertema Magical World of Floria dengan bunga Chrysant, dengan yang menarik seperti ini Magical Gardens – Ada Mystical Forest, Chrysanthemum Garden, Mermaid’s World and Candy Courtyard, Musical Garden, Tropical Magic in a Glass (Terrarium exhibition), Chrysanthemum Garden,  Royal Garden, International Orchid Competition, Designer Gardens, Tea Party Garden, Cat Pavilion, Floral Pavillion, Garden Bazaar and Horticultural Market, Floria Arts & Crafts, FLORIA Flavours  dan Showcase Gardens. Walau tidak sempat mendatangi semua area tapi selain menikmati keindahan taman bunga di Floria Putrajaya ini, pameran ini dapat menjadi ajang edukasi yang sesuai untuk anak-anak, mereka dapat belajar menikmati keindahan ciptaan Tuhan, menjaga kelestarian tanaman dan turut menanam agar dapat dimanfaatkan terus.

e9 e10 e11

Masih ada waktu jika ingin mengajak teman atau keluarga ke Pameran Bunga Royal Floria 2016 dan Magic of the Night 2016 karena masih akan berlangsung hingga tanggal 4 Juni 2016, masih 3 hari lagi 🙂

Mari kita dukung pariwisata negara sahabat, saudara terdekat kita Malaysia di Indonesia dan juga di dunia untuk memajukan pariwisata negara-negara di Asia Tenggara. Selamat berkunjung ke Malaysia, nikmati indahnya Kuala Lumpur dalam postingan selanjutnya besok 🙂