My Hotel Sentral, Kuala Lumpur ~ Visit Perak 2017

Hari ini aku berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti undangan Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan dari Gaya Travel Magazine dan Perak Tourism, pada tanggal 13 Juni 2017.

Berangkat dengan maskapai LION penerbangan  pukul 11.40 WIB melalui terminal keberangkatan 2 D Bandara Sukarno Hatta Cengkareng dan  tiba di KLIA 1 pukul 14.40 Waktu Malaysia (ada perbedaan satu jam antara Jakarta dan Kuala Lumpur).

Setelah tiba di KLIA 1, semua serba mudah, ikuti petunjuk saja, dengan Aero Train menuju Main Terminal untuk ke Imigrasi dan klaim bagasi. Selesai kedua urusan ini, lalu mencari arah untuk menaiki kereta ke KLIA 2 karena janjian dengan mbak Olive di sana. Itu juga mudah dan ga sulit, turun ke lantai bawah (satu lantai di bawah lantai klaim bagasi), ada petunjuk arah ke KL Express atau KL Transit. Beli tiket atau tanda masuk dengan harga RM 2 saja di counter, menuju platform B dan menunggu kereta.

20170628_081753Tak lama kereta datang dan hanya dalam waktu 3 menit berada di kereta yang bersih itu, aku sudah tiba di KLIA 2.

Setelah berhasil berkomunikasi dengan mbak Olive, akhirnya kami bertemu di Kluang Station Heritage. Wah rindu, lama tak jumpa di dunia nyata, satu tahun telah lewat ya, kami bertemu di event Eat Travel Doodle 2016, Kuala Lumpur.

Selanjutnya….lapar, ya lapar karena hari sudah menjelang sore, aku memesan nasi lemak dengan nasi rendang (ya tentu dong ini yang favorit di Malaysia) dan segelas es kopi (rasa coklat ternyata). Nasi Lemaknya enak banget, rendangnya porsi besar dan ga sanggup dihabiskan karena banyak juga lauk pelengkapnya seperti kacang tanah dan ikan teri goreng juga sambal yang enak. Sayang es kopi nya kurang nendang, harapanku akan terasa es kopi hitam tapi kok yang terasa es coklat. Tapi oke lah.

Foto dari Kluang Station Heritage

Setelah makan siang yang cepat dan kenyang itu, akhirnya dengan agak setengah mengantuk, tarik koper lagi menuju hotel dengan Grab Car orderannya mbak Olive menuju hotel yang telah disiapkan Panitia Event Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan ini yaitu di My Hotel @ Sentral, yang terletak di Jalan Tun Sambathan 4 Brickfields. Di daerah KL Sentral, My Hotel mempunyai 3 titik cabang yaitu My Hotel Brickfields KL Sentral, My Hotel @KL Sentral dan My Hotel @Sentral, jadi mesti dipastikan dulu My Hotel yang mana. Kurang lebih perjalanan 1,5 jam dari KLIA 2 akhirnya kami tiba di hotel yang dituju, sempat berputar satu kali karena pengemudi salah menuju My Hotel yang kami maksud.

20170613_17381820170614_09030120170613_184058My Hotel @ Sentral terletak di lokasi yang sangat strategis, dekat Stasiun Sentral, mall Nu Sentral dan juga aneka kuliner di kiri kanan depan dan belakang hotel tersedia, baik makanan lokal, seperti Nasi Kandar dan Nasi Lemak ataupun Chinese Food yang terletak di seberang hotel yaitu di restoran One Central, yang lengkap dengan hidangan nasi campur, mie bihun kuetiaw ba, bakpau, juga aneka minuman. Bahkan di bagian bawah hotel terdapat resto franchise Old Town Coffee juga.

20170614_07272820170614_090025Untuk sebuah budget hotel, hotel ini cukup memadai walau karena kami mendapat kamar di lantai satu, maka suara-suara pengunjung street food di depan jendela kamar kami sangat terdengar. Fasilitas yang tersedia di kamar cukup lengkap dari teh, kopi, air mineral, teko pemasak air serta adanya handuk, sabun, sampo dan air (tak) panas. Untuk tingkat kebersihan dan kenyamanan kamar, hotel ini termasuk di grade cukup memuaskan.

20170614_090323DSCN0361 DSCN0362 DSCN0363Setelah mandi, kami bersiap untuk berjumpa dengan Adela dari Gaya Travel di Pappa Rich di Nu Sentral, dengan berjalan kaki.

My Hotel @Sentral
No 1, Jalan Tun Sambanthan 4, Brickfields, 50470 Kuala Lumpur Malaysia
Tel : 603 2273 8000
Fax : 603 2273 6000
Email : enquiry@myhotels.com.my
http://www.sentral.myhotels.com.my/


Labu Sayong @ Kuala Kangsar, 15 Juni 2017

Sayong adalah sebuah desa kecil di Perak, Malaysia. Tempat ini menjadi terkenal dengan kerajinan tradisional yang dikenal dengan Labu Sayong yaitu gerabah, guci berbentuk labu untuk menjaga agar air minum tetap dingin semacam kendi di Jawa.

Salah satu tempat pembuatan dan penjualan labu sayong adalah KZ Kraf, yang dijaga kelestariannya oleh Mohd Pareb bin Zamari sebagai warisan dari orang tua. Bertempat di Kepala Bendang, Sayong, Kuala Kangsar, siapa saja dapat belajar bagaimana membuat labu Sayong.

DSCN0538DSCN0539 DSCN0540DSCN0534Selain labu, banyak produk lain seperti souvenir dari tanah liat bisa diperoleh di sini. Sedangkan untuk labu Sayong sendiri dapat dibeli seharga RM 80 sampai dengan RM 100 tergantung jenis media yang digunakan.

DSCN0532 DSCN0533DSCN0535DSCN0537Selamat belajar dan berbelanja


Ipoh Wall Art Mural

Ipoh, sebagai ibu kota negara bagian Perak, Malaysia, terkenal dengan pernak pernik heritage dan makanannya yang enak. Namun sekarang ada daya tarik baru dari kota Ipoh yaitu gambar atau lukisan di dinding yang terkenal dengan sebutan mural art, sehingga Ipoh selain disebut sebagai Heritage City dan Delicious Ipoh Food City, juga mendapat sebutan baru yaitu “Art of Old Town”.

Terdapat 7 (tujuh) lukisan dinding dari Ernest Zacharevic, pelukis yang juga melukis lukisan dinding di Georgetown, Penang. Kembali aku beruntung karena walau kegiatan mengunjungi Old Town ini tidak terdapat dalam agenda, namun aku bersama Dede dari MQTV Bandung diantar langsung oleh dua pegawai dari Tourism Perak, yaitu Adam dan Adnan.

Dari 7 (tujuh) lukisan karya Ernest, aku berhasil mendatangi lima di antaranya, yaitu :

1.Old Uncle With Coffee Cup, terletak Jalan Dato Maharajalela, menggambarkan seorang paman tua yang sedang memegang secangkir kopi. Konon kabarnya ini adalah simbol sebuah franchise terkenal di Ipoh, yaitu Old Town White Coffee.

m1

2. Paper Plane, terletak di Jalan Sheikh Adam, menggambarkan dua anak laki yang menikmati terbang di atas pesawat kerta mereka

DSCN04433. Humming Bird terletak di Jalan Panglima, menggambarkan burung kolibri yang sedang mencari makan di pohon

m34. Evolution, yang terletak di Jalan Bijeh Timah, menggambarkan proses evolusi kota Ipoh, Perak sebagai kota pengolahan timah di masa penjajahan

ev5. Kopi O, lukisan ini terletak di Jalan Tun Sambathan, menunjukkan lima buah kantong kopi O atau kopi hitam, sebagai awal mula adanya white coffee di Ipoh

kop

Selain lima mural art karya Ernest di atas, terdapat banyak lagi karya seni di lorong jalan di Ipoh, ini menunjukkan kreatifitas yang tinggi dari masyarakat di sana, ini di antaranya

m5

m6dan ….

m4

Ini sebagian ceritaku menikmati lukisan atau mural art di kota tua Ipoh, baca tulisan berikutnya ya 😉


Mengunjungi Perak Malaysia Dalam Visit Perak 2017

Tahun 2017 Tourism Perak mempromosikan program wisata bertajuk Visit Perak 2017 dengan aneka paket wisata yang ditawarkan.

v1

Perak merupakan salah satu negara bagian di Malaysia, tepatnya terletak di Malaysia Barat, dan merupakan yang terbesar keempat, setelah Serawak, Sabah dan Pahang. Posisinya amat strategis karena berada di jalur destinasi wisata utama Malaysia, yaitu antara Kuala Lumpur dan Penang. Untuk urusan wisata, Negeri Perak mempunyai banyak koleksi tempat wisata yang sangat menarik, mulai dari wisata pantai, hutan dan taman-taman.

Nama Perak kemungkinan berasal dari warna perak timah, sumber daya  alam Perak di masa lalu, seperti yang digambarkan pada salah satu dinding  atau mural art di ibu kota Perak, Ipoh berjudul Evolution, yang menggambarkan evolusi kota Ipoh sebagai kota pertambangan timah di masa penjajahan.

Beruntung kali ini aku bisa ikut bergabung dalam event Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan yang diorganisir oleh Gaya Travel Magazine, dari tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2017 di Ipoh, Perak. Program ini dikemas sedemikian rupa sehingga aku dan peserta dalam rombongan yang terdiri dari kalangan Media, Blogger dan Influencer, dapat mengunjungi beberapa destinasi wisata termasuk wisata religi dan tradisi Ramadhan yang berlaku di Perak.

v2

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sebuah destinasi wisata selain dalam bentuk rupa kemasan paket wisata juga perlu melibatkan seluruh warga masyarakat di daerah tersebut, tanpa terkecuali. Sehingga mereka dapat selalu bersikap ramah dan santun menyapa wisatawan dari manca negara.

Terima kasih kepada Tourism Perak dan Gaya Travel Magazine atas undangannya, selanjutnya postingan mengenai kegiatan ini akan lanjut di postingan berikutnya. Selamat membaca 😉