Salah satu jajanan khas kota Solo adalah “serabi”.salah satu penjual serabi yang terkenal di Solo adalah “Serabi Notosuman” yang terletak di daerah Notosuman. Banyak pendatang yang sering membeli untuk dijadikan oleh-oleh. Rasanya sangat gurih yang khas yang berasal dari santan kelapa, ada pula yang menjualnya dengan di beri taburan coklat butir pada bagian atasnya. Selain di jual di daerah Notosuman, di sepanjang jl. Slamet Riyadi juga banyak kita jumpai penjual serabi. Selain taburan coklat,pada perkembangannya serabi sering kali mengalami modifikasi dengan berbagai bahan tambahan untuk menambah aneka rasa dari serabi itu sendiri, antara lain nangka, pisang. tetepi modifikasi dari rasa serabi yang telah ada tidak akan menghilangkan rasa asli serabi, sebab setiap rasa memiliki penggemarnya masing-masing. Serabi Notosuman harganya lebih mahal dari serabi yang dijual di daerah pinggir jl. Slamet Riyadi.
Ini resep serabinya:
* 500 gram tepung beras
* 250 gram gula pasir dibikin jadi gula cair
* 1 butir kelapa parut dibikin jadi santan kental
* 600 cc air
* Soda kue
* Minyak goreng buat menggoreng (bubuhkan ke pancinya dengan kain yang diikat membentuk gumpalan)
* Air pandan, kuning telur, coklat mesyes buat selera
Catatan: Perbandingan gula: tepung harus 1:2
Cara membuatnya: Tepung beras dituangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk agar rata membentuk adonan cairan yang kental. Masukkan gula putih cair ke dalam adonan, bubuhkan sedikit soda kue. Siapkan santan yang sudah dimasak matang. Siapkan wajan di atas api arang atau api gas yang kecil, tuangi sesendok sayur adonan (tepung dan gula) lalu ratakan. Setelah adonan setengah matang, tuangkan santan kental sesendok sayur lalu tutup wajannya dengan penutup dari keramik. Kalau suka bisa ditambahkan air pandan atau coklat atau kuning telur. Bila tepi serabi berwarna coklat itu adalah tanda serabi sudah matang.
Pesan dari pembuatnya: Api untuk memasak serabi jangan besar, kalau bisa kira-kira sepanas api arang. Wajan serabi tidak boleh terkena air agar tidak lengket. Wajan hanya boleh dibersihkan dengan minyak goreng saja. Tutupnya dari keramik karena keramik bisa menyerap uap air agar tidak jatuh ke serabi saat dimasak. Tutupnya ini boleh dicuci dengan air. Selamat menikmati.
(Sumber : www.wisatasolo.net, www.kabaresolo.com, Pribadi)www.ojolali.wordpress.com