Daniel dan Smartklamp

Pada hari Selasa Wage, tanggal 30 Juni 2009, Daniel, anak bungsuku, satu-satunya laki-laki diantara 3 anakku, melakukan sunatan (khitanan). Aku dan suami memutuskan ia melakukan ini untuk alasan kesehatan. Tidak ada alasan lain, misal alasan agama atau istiadat Jawa. Walaupun sebagai orang Jawa, sunatan/khitanan merupakan salah satu bagian dari adat yang berurutan dari lahir, tingkepan, tedak siten, selapanan, sunatan/khitanan, haid pertama (bagi anak perempuan) dan pernikahan. Seperti juga di Jawa Timur, masyarakat di desa memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan, antara lain: tingkepan babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, dan pacangan. (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama). Sunat bagi orang Jawa, merupakan bagian dari adat dan biasanya dirayakan secara besar-besaran.

Sedangkan menurut ayat Alkitab berikut ini perlu kita cermati, bahwa sunat tidak berarti apa-apa dan tidak dianjurkan untuk dilakukan bagi umat Kristen., Galatia 5:2-6 berbunyi demikian ” Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.”

Pagi itu, kami berangkat berempat, aku dan Daniel serta adikku, Ananda dengan anaknya, Petroza. Anak-anak tampak bersemangat, karena mereka hanya tahu bahwa alat kelaminnya (maaf, kami biasa menyebutnya ’noni”) akan dibersihkan. Selain itu 3 orang sepupu mereka (Jonathan, Rivaldo dan mas Panji) sudah lebih dahulu disunat dengan metoda smartklamp ini. Tiba di Rumah Sunatan, yang terletak di Jalan Puter, dekat Gerbang Menteng Bintaro, anak-anak langsung tertarik dengan Rumah yang cocok sekali dengan jiwa anak-anak, Rumah dicat warna warni cerah sesuai dengan kesukaan anak-anak. Masuk kedalam Rumah tersebut, langsung disambut dengan ruang tamu yang sekaligus juga seperti tempat bermain anak-anak, dengan karpet warna-warni dan tembok-tembok yang dihiasi lukisan gambar Superman dan Spiderman, yang mengajak para jagoan kecil kita untuk tidak takut disunat. Hm..betul-betul gambar yang menguatkan hati mereka.

Sementara anak-anak mulai sibuk dengan mainan mereka, kami, orangtua mulai mengisi form pendaftaran yang menuliskan data-data anak dan orangtua serta surat persetujuan tindakan sunat itu sendiri. Setelah itu, sambil menunggu persiapan tindakan, kami duduk sambil melihat anak-anak yang asyik bermain. Ruang tindakan ada di lantai dua dengan ruangan full musik, full gambar dan anak bisa menonton film kartun kesukaannya sementara tindakan dilakukan. Kupikir, pemisahan ruangan ini juga dimaksudkan agar jerit dan tangis di lantai dua, tidak terdengar oleh anak-anak yang bermain di lantai satu.

Tiba giliran Daniel (Daniel dapat nomer antrian dua), dia langsung berdiri bersemangat, meninggalkan mainannya, dan melambaikan tangannya pada Petroza yang masih bermain. Dalam hati aku terus berdoa, semoga engkau kuat ya, nak. Memasuki ruang tindakan, Daniel langsung naik keatas tempat tidur, kami disambut seorang dokter/mantri dan perawat yang ramah dan mengajak Daniel berbincang-bincang, menanyakan film apa yang akan ditonton Daniel sementara noni dibersihkan. Tahap pertama yang dilakukan adalah pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit di sekitar kemaluan. Saat disuntik, Daniel menangis dan berteriak kencang sekali, mungkin karena kaget dan sakit. Setelah mulai kebal, tindakan berupa pembuangan ujung kulit kelamin dan pembersihan dilakukan. Selanjutnya smartklamp dipasang. Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca dibawah ini.

Setelah tindakan, Daniel dapat beraktifitas seperti biasa, kami menunggu sekitar 30 menit di Rumah Sunatan sambil Daniel makan roti dan minum susu. Setelah kami pikir, anak-anak siap untuk pulang, kamipun pulang. Sejauh pengamatan kami, bagi anak-anak yang menjalani sunatan dengan smartklamp ini walaupun menurut informasi mereka bisa beraktifitas biasa, tapi sebaiknya mereka banyak istirahat, berbaring atau membaca buku pada hari pertama, karena ini akan mempercepat penyembuhan.

Smartklamp adalah salah satu inovasi terbaru dunia kedokteran khususnya di bidang sirkumsisi (khitanan) dan saat ini sangat banyak dipakai di dunia internasional. Sejak diluncurkan pertama kali di pameran alat kesehatan dunia di Dusseldorf Germany tahun 2001 alat ini langsung melejit memasuki pusat pelayanan kesehatan di Eropa, Amerika dan Asia tenggara dan sangat diminati para dokter. Hal tersebut disebabkan alat ini sangat praktis dan aman dibandingkan alat lain yang saat ini ada.

Smartklamp memang dirancang untuk menghasilkan cara yang aman,cepat,canggih dan sekali pakai. Alat ini diciptakan dengan menggunakan teknologi plastic terkini dan diproduksi dengan standard mutu berkualitas tinggi.

Prosedur sunat yang hampir tanpa pendarahan juga membantu mengurangi resiko penyebaran infeksi dan dengan cara kerjanya menyamai klem tali pusar bayi.Karena itu sangat cocok dilakukan pada bayi,anak2 maupun orang dewasa.

Metode ini sangat aman bagi penderita Diabetes,Hemofilia,anak2 Autis,atau anak2 Hiperaktif. Beberapa kelebihan alat ini adalah dari sisi praktisnya alat ini sangat mudah digunakan bagi para dokter, tanpa jahitan dan tanpa perdarahan sehingga waktu yang diperlukan untuk melakukan proses khitanan menjadi lebih singkat.

Dari sisi keamanan alat ini mampu mencegah terjadinya cedera pada saat proses sunatan, menghindari terjadinya infeksi seperti HIV/AIDS dan hepatitis. Bentuknya yang ergonomis dan ringan membuat alat ini sama sekali tidak mengganggu aktivitas anak. Metode kerjanya dengan sistem klamp memeberikan perlindungan dan keamanan pasca khitanan sehingga anak dapat beraktifitas bebas seperti biasa dan bisa langsung sekolah keesokan harinya bahkan bisa langsung dipakai untuk berenang.

Bagi anak yang hiperaktif, alat ini adalah pilihan yang paling tepat karena tingkat keamanannya yang sangat tinggi. Demikian juga untuk anak bayi maupun yang masih mengompol alat ini sangat cocok karena tahan terhadap basah juga kencing. Alat ini dibuat terdiri dari beberapa ukuran sehingga dapat digunakan untuk segala usia mulai dari bayi sampai usia dewasa.

Cara kerja penyunatan smartklamp adalah: setelah pemati rasa bekerja, dokter akan menarik ke belakang kulup dan menempatkan tabung smartklamp di bagian atas ujung penis kemudian dokter akan menarik kulup keatas tabung, ring klamp akan diletakan diatas tabung dan pada saat dokter sudah puas dengan letak dan bagian yang akan dipotong, ring akan dikunci. Sekarang kulup akan dipotong dengan pisau bedah, tepat diatas ring klamp.
Penyunatan selesai tanpa memerlukan jahitan. Smartklamp akan menempal di penis sampai lukanya sembuh. Si anak bisa langsung pulang dan melakukan aktifitas secara normal.
Alat smartklamp ini sangat ringan dan tabungnya tidak menghalangi pengeluaran air seni. Setelah lima hari smartklamp akan dilepas oleh dokter / perawat dengan teknik yang sangat mudah dan hanya dengan waktu beberapa detik.

Sampai saat ini Rumah Sunatan telah menggunakan alat ini kepada lebih dari 400 anak sejak tahun 2005. Hasil yang diperoleh sangat memuaskan dan mulai menggantikan metode lain yang saat ini dipakai.

Silakan menghubungi www.rumahsunatan.com, yang beralamat di Jalan Puter, Menteng Bintaro, Bintaro Jaya, dengan nomer telpon 021-7358639


One thought on “Daniel dan Smartklamp

Comments are closed.