Mengapa Pindah Kerja

Ada beberapa alasan mengapa seorang karyawan memutuskan untuk pindah kerja. Dari sekian banyak alasan, inilah beberapa alasan utama yang aku baca, yang paling sering dilontarkan, mengapa mereka masih ingin pindah kerja meski sudah menduduki jabatan cukup tinggi dan menerima gaji relatif besar di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini…

  • Ingin berkantor dengan jarak yang lebih dekat

Aku cukup sering mendengar alasan ini, karena mungkin sebuah kebetulan juga bila rumah karyawan dan kantor masih termasuk dalam satu wilayah, atau setidaknya berjarak jauh lebih dekat dibandingkan jarak rumah karyawan dengan kantor mereka saat ini. Dan inipula salah satu alasan mengapa aku pindah dari kantor pusat, yang telah membesarkan aku selama 12 tahun terakhir ini.

Lokasi bukan cuma urusan bisnis real estat saja. Faktor lokasi ini juga ikut menjadi pertimbangan karyawan untuk mencapai kepuasan bekerja di suatu perusahaan. Kantornya sih enak, tapi karyawan mesti bangun pukul 05.00 dan menempuh perjalanan 2-3 jam setiap hari untuk sampai di kantor. Kesenangan-kesenangan yang didapat bisa menguap lantaran kelelahan di perjalanan. Jadi, seberapa jauh jarak rumah karyawan ke kantor? Jika memang karyawan merasa “tua di jalan”, karyawan mungkin bisa mencari karier lain di lokasi yang lebih terjangkau dengan rumah. Setidaknya, karyawan bisa mencari pekerjaan-pekerjaan yang sangat fleksibel dengan waktu.

  • Ingin mencari suasana baru

Meski sedikit meragukan, tapi alasan ini cukup masuk akal, karena kondisi di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini bisa jadi sudah tidak kondusif lagi untuk perkembangan karir mereka. Office politics yang makin meruncing sering dijadikan sebagai salah satu alasan mengapa orang ingin mencari suasana baru dan berkeinginan pindah kerja ke perusahaan lain.

Bekerja bertahun-tahun mengurusi hal yang sama memang mengundang kebosanan. Awalnya mungkin senang, tapi apabila dari hari ke hari yang karyawan kerjakan itu-itu saja, ya jenuh juga. Bosan memang merupakan “penyakit utama” bagi banyak pekerja. Rasa bosan karyawan masih bisa diobati dengan cuci mata, cuti, atau liburan beberapa hari. Namun, apabila karyawan telah mengidap rasa bosan yang kronis sehingga membuat karyawan tidak produktif dan tidak pernah mencapai kepuasan bekerja, ini bisa menjadi karyawan untuk melirik tempat lain.

  • Ingin mencari tantangan baru

Rasa bosan juga bisa membuat karyawan ingin mencari tantangan yang baru, yang lebih seru. Alasan ini sangat bisa dimengerti. aku pribadi melihat kecenderungan para karyawan yang senang mencari tantangan baru adalah karyawan yang dinamis dan memiliki banyak ide-ide segar, yang mungkin tidak bisa secara optimal tereksploitasi dengan leluasa di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini.

  • Ingin menapaki jenjang karir yang lebih baik

Alasan ini sangat sering terdengar, terutama bila atasan dari perusahaan lain menawarkan posisi yang lebih tinggi pada seorang karyawan. Katakanlah atasan menawarkan posisi level manajer pada seorang senior officer yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di posisi yang sama, rasanya wajar sekali mendengar alasan ini sebagai motivasi mereka untuk pindah kerja.

Selain itu, apakah profesi yang karyawan tekuni saat ini merupakan hal yang sudah karyawan impikan sejak kecil? Kalau sekarang karyawan belum beruntung mendapatkan karier impian, belum saatnya karyawan berhenti di tengah jalan. Daripada karyawan menekuni karier yang bikin karyawan mulas setiap hari lantaran itu bukan dari hati, lebih baik karyawan menggapai karier yang begitu karyawan impikan. Bergaji lebih kecil? Ga masalah, asal bisa bikin hati bahagia. Tidak pede dengan kemampuan yang ada? Jangan khawatir, saat ini banyak jalur pendidikan yang dapat karyawan ikuti sebagai modal karyawan membidik karier baru.

  • Ingin mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi

Suatu hal yang wajar, semua orang bekerja untuk mendapatkan penghasilan tho? Karena penghasilan akan karyawan gunakan untuk membiayai dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak bisa ditutupi, walau karyawan tidak menjelaskan secara terbuka, namun tuntutan hidup membuat karyawan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, ntah karena bertambahnya jumlah anggota keluarga, tuntutan untuk menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi dan juga tidak dapat dipungkiri kebutuhan sekunder seperti rekreasi bersama keluarga, gadget yang lebih up to date dan kendaraan yang lebih memadai. Meski mereka memiliki beberapa alasan yang telah disebutkan sebelumnya, tapi bila satu hal ini tidak sesuai dengan harapan, biasanya yang sering terjadi karyawan akan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk memasuki tahapan rekrutmen selanjutnya.

Bagi sebagian besar pekerja, uang merupakan motivator penting untuk tetap semangat bekerja. Jika karyawan mulai bosan dengan pekerjaannya, karyawan bisa mengalihkan pikiran dengan mengingat besarnya penghasilan karyawan. “Jangan pikirkan pekerjaannya, pikirkan saja uangnya,” begitu kata sebuah iklan. Yah, ada benarnya juga iklan tersebut. Jadi, kalau karyawan sering berpikir, “Ah, seandainya saya punya uang lebih banyak lagi,” itu sudah menjadi clue bahwa karyawan tidak puas dengan gaji yang sekarang sehingga karyawan boleh mencoba tempat lain yang memberikan penghasilan lebih besar. Tapi ingat, dengan gaji yang lebih besar, tanggung jawabnya pun biasanya lebih besar pula.

Namun, mungkin bagi PNS yang sudah punya ketentuan dan ketetapan pembayaran gaji, tentu alasan seperti ini tidak bisa dijadikan alasan. Kan udah tahu kalau gaji PNS ya segitu-segitu ajah.

  • Manajemen Berantakan

Banyak perusahaan yang tidak mempunyai sistem manajemen yang baik, misalnya saja: komunikasi yang tidak lancar, manajemen yang tidak transparan, kenaikan promosi yang tidak jelas, beban kerja hanya kepada orang yang itu-itu saja, ntah karena menjadi anak kes aya ngan bos ataukah menjadi kuda pacu milik atasan dan lembur yang berkepanjangan. Jika karyawan terperangkap dalam manajemen yang tidak profesional, tidak jelas status karyawan dan promosinya, serta manajemen yang diterapkan masih mencari bentuk ideal, karyawan bisa mempertimbangkan untuk membangun karier di tempat baru.

  • Minim Penghargaan

Setiap karyawan yang bekerja di suatu tempat, pasti berusaha untuk mengerahkan segenap kemampuannya dalam menghasilkan karya terbaik. Namun, apa yang karyawan kerjakan ini kerap kali dipandang sebelah mata. Jangankan memberi penghargaan, memberi sedikit pujian saja tak pernah. Padahal, penghargaan sekecil apa pun memiliki efek yang dahsyat untuk menggenjot semangat untuk bekerja lebih baik lagi. Nah, kalau saat ini karyawan sering merasa kantor mengabaikan prestasi karyawan, dan tidak pernah menghargai kemampuan karyawan, mungkin karyawan bisa menoleh ke tempat lain.

Penghargaan tidak selalu dalam bentuk materi, pujian atau sapaan di pagi hari bisa sangat mempengaruhi kerja karyawan tersebut dalam sepanjang hari itu. Belum lagi, jika karyawan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan, baik internal maupun eksternal, sesuai dengan kemampuannya dan kemampuan tempat kerja. Disini karyawan akan merasa ia diperhitungkan, dianggap ada sehingga diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya.

  • Bayang-bayang PHK

Wah, kalau alasan ini sih tidak bisa ditawar-tawar lagi. karyawan memang mesti memikirkan untuk pindah kerja, sebelum perusahaan karyawan karam. Jadi, kalau bayang-bayang PHK sudah tercium, dan kondisi perusahaan sudah tidak sehat lagi, jangan tunda lagi, siapkan diri dan CV untuk menjajal karier baru.

****************************************************************************

Penulisan diatas hanyalah pengungkapan hasil alasan beberapa orang yang merencanakan untuk pindah kerja. Jika karyawan jujur untuk menyampaikan alasan karyawan pindah kerja baik bagi perusahaan asal maupun perusahaan yang baru, akan lebih mudah bagi perusahaan untuk memberikan ijin karyawan pindah dari tempat asal ataupun bagi perusahaan yang akan menerima karyawan tersebut untuk bergabung.

Kadang pindah kerja ke tempat baru belum tentu selalu memberikan solusi bagi masalah yang karyawan temui di tempat kerja saat ini. Tapi bila karyawan yakin bahwa pindah kerja ke tempat baru merupakan alternatif solusi satu-satunya, maka lakukanlah sebuah langkah untuk mengawali hal tersebut.

Nah, jika kondisi-kondisi di atas tampak jelas pada keadaan karyawan, mungkin inilah waktunya untuk melakukan perbaikan dalam karier dan kehidupan karyawan.

Ada banyak alasan untuk melakukan perubahan yang positif. Pelajari kembali seluruh perjalanan karier karyawan sejujurnya. Pertimbangkan itu sebagai bagian dari kehidupan yang karyawan dambakan.

Jika karyawan merasa harus melakukan suatu perubahan dalam pekerjaan karyawan, berbicaralah dengan seseorang yang karyawan percaya. Dapatkan pertimbangan-pertimbangan dan strategi untuk melakukannya. Banyak karyawan merasa ingin berubah, tapi takut untuk melakukan sebuah langkah perubahan.

Kemudian, susun berbagai rencana untuk mewujudkannya. Selamat meraih sesuatu yang lebih baik. Tak seorangpun tahu apa yang akan terjadi di depan, tapi satu hal yang pasti Tuhan setiap memimpin langkah baik tiap karyawan. Tetap optimis, tetap berusaha dan jangan lupa tetap berdoa agar setiap langkah yang karyawan tempuh selalu dalam bimbingan-NYA. Amien