Borhat ma dainang
Tubuan laklak ho inang tubu sikkoru
Borhat ma dainang
Tubuan anak ho inang tubuan boru
Horas ma dainang
Rongkapmu gabe helanghi dongan matua
Horas ma dainang
Ditongan dalan nang dung sahat ro di huta
Reff:
Unang pola tangisho
Ai tibu do ahu ro
Sirang pe ahu sian ho
Tondinghi gumonggom hoMengkel ma dainang
Sai unang tangis ho inang martuk tukian
Ingot martangiang
Asa horas hamu nalaho nang na tinggal
Lagu dengan lirik yang sangat menyentuh hati ini, biasanya dinyanyikan oleh ibu untuk anak atau boru dan menantunya pada pesta pernikahan adat Batak. Liriknya bermakna sekali, memiliki pesan mendalam. Melepas putrinya untuk hidup bersama dengan orang lain, lebih dalam artinya berpisah dari keluarga untuk membentuk rumah tangga sendiri. Sang lirik mengharapkan, agar si putri tegar dan tekun dalam doa sehingga sehat selalu, kini dan nanti. Sebagai tujuan berkeluarga adalah menghendaki keturunan, lagu ini pun berharap agar keluarga baru itu dianugerahi anak dan putri.
Dimanapun lagu ini dinyanyikan selalu membuat hati tersentuh dan ingin menangis, tidak ada seorang ibupun di dunia ini, yang ingin berpisah dengan anak (boru) nya bukan? Walau kenyataannya tidak demikian di jaman sekarang, tapi lirik lagu ini menginginkan ketegaran seorang anak yang melanjutkan kehidupannya ke jenjang pernikahan. Akan lebih mengharukan lagi, jika langsung dinyanyikan oleh sang Ibu.
Sumber : Ms Google dan Pribadi
Di keluarga besar kami, ada Tulang (paman) yang selalu menyanyikan lagu Borhat Ma Dainang ini di setiap pesta pernikahan. Hingga seperti jadi keharusan kalau Tulang Joni, namanya, menyanyikan lagu ini di setiap perkawinan keponakannya termasuk di pernikahan saya, Tulang Joni datang spesial dari Medan ke Jakarta, dan yang bikin sedih ketika untuk pertama kalinya akan menikahkan anaknya, Tulang Joni malah meninggal dunia karena jantung, dua hari sebelum pernikahan putri sulungnya itu:(
Aaah, jadi kangen sama almarhumah Mama yang suka juga menyanyikan lagu ini.
Haduh, kok jadi sedih ya baca komen Mak Indah
Saya pernah ke nikahan Batak. Seruuu ya 🙂
terimakasih sdh mampir mak Indah, saya selalu terharu kalau hadir di Pesta seperti ini, apalagi kalau yang menyanyikan Ibu kandung mempelai wanita, terbayang kalau boru saya pergi menikah nanti 🙂
@ mak Esti…terimakasih dah mampir, saya sering datang ke Pesta Adat Batak karena suami saya dari sana dan keponakan saya sudah beranjak dewasa, akan lebih sering lagi hadir disana nih
“Akan lebih mengharukan lagi, jika langsung dinyanyikan oleh sang Ibu” –> udah hafal kan, berarti nanti bisa pas Dita-Arum-Daniel menikah… Amin!
Anne…hafal sih belum, tapi belajar menyanyikannya sih sudah…hiks…msh lama ah, kuliah dan kerja dulu….Amiin
Iya justru…sembari masih pada kuliah dan kerja lu harus mulai hafalin hahaha jadi tiba saat-Nya langsung siap tampil hahaha… Amin