Daniel, si bungsu, sejak kecil lebih aktif menggunakan tangan kiri daripada tangan kanannya. Jika sedang dalam pengawasan kami, kami akan mengingatkan Daniel untuk menggunakan tangan sesuai dengan norma yang berlaku, memegang sendok di tangan kanan dan menggunakan tangan untuk buang air dengan tangan kiri. Namun, jika sedang bermain, ia tampak aktif menggunakan tangan kirinya untuk melempar bola atau memegang raket bulu tangkis. Saat-saat usianya masih pra sekolah, Daniel juga belajar memegang pensil dengan tangan kiri untuk mewarnai, menggambar atau menulis, kami berulang kali mengajarkan ia untuk menggunakan tangan kanannya, tapi hasil kurang maksimal dan ia tampak tidak nyaman sekali. Akhirnya setelah kami konsultasikan dengan psikolog dan guru kelasnya bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah dan malah akan berakibat buruk jika dipaksakan untuk menggunakan tangan kanan, maka kami membiarkan ia untuk menggunakan tangan kiri atau tangan kanannya sesuka hatinya. Namun khusus untuk memegang sendok harus dengan tangan kanan.
Anak bertangan kiri bukanlah anak yang abnormal, kecenderungan anak menggunakan tangan kanan atau tangan kiri semua tergantung dari dominasi otaknya. Bahkan jika kita memaksakan kehendak mengubah kemampuan tangan kirinya menjadi tangan kanan dapat berakibat anak menjadi stress dan mengalami gangguan emosional.
Kemampuan anak menggunakan tangan kiri ini berkaitan dengan fungsi otak kanan dan otak kiri yang sudah terprogram sejak anak berada dalam kandungan, walaupun nantinya lingkungan juga dapat mempengaruhi hal ini. Otak kiri berfungsi untuk mengatur kemampuan berbahasa, kemampuan berbicara, membaca, serta menulis, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata bahasa.
Otak kanan berfungsi untuk kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan konsentrasi. Atau biasa dikenal dengan kemampuan matematik.
Pada anak bertangan kiri, perkembangan otak kanannya lebih baik. Demikian juga sebaliknya, anak yang memiliki kecenderungan tangan kanan, berarti otak kirinya yang memiliki perkembangan lebih baik. bertangan kiri atau tidaknya anak biasanya mulai terlihat pada usia 2-3 tahun dan akan menjadi permanen pada usia 6 tahun. Oleh karena itu jika kita ingin mengubah kebiasaan anak bertangan kiri ini, sebaiknya lakukan sebelum dia berusia 6 tahun, dan lakukan secara bertahap dan jangan memaksa.
Yaaaahhhhh… aku ga tau sih kalo ada si bungsu yang kidal. Tau gitu kmaren narsum nya mak adjeng ajaaa :))))
Anyway, makasih ya dikasih sharingnya 😀
makasih mak….seneng kalau ada tulisan yg bs brmanfaat 🙂
Iyaaaaaa sama kayak Te’Nan tohhhh 😉
@ tene – iya si te nan, tp anaknya ga ada yg kidal ya, malah anak gw 😀