Sudah beberapa minggu dan bahkan dalam beberapa bulan ini, aku belajar mengenai istilah passion dan motif dalam klas Coaching untuk peningkatan bisnis di kantor aku. Kami berdiskusi berlama-lama (cukup lama) di luar jam kantor, walau masih ambil lokasi kantor. Setiap usai pembahasan masalah itu, dan sesi-sesi yang terus bergulir dengan berjalannya waktu, kadang aku menarik diriku sejenak untuk berpikir, apa sih sebenarnya passion dan motif ku dalam hidup ini.
Passion dan Motif organisasi sudah dibahas, cukup sudah bagiku, tak perlu itu mengganggu jam tidur atau jam istirahatku, dan kelas Coaching juga cukup dihadiri oleh banyak ahlinya, para manajer tingkat I dan pimpinan, serta para manajer teknis.
Pergi bekerja untuk apa, apa yang membuat aku semangat ke kantor? Ada seorang teman menerjemahkan Passion adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu tanpa henti dengan penuh antusiasme. Passion adalah energi jiwa untuk menyukai sesuatu, bisa pekerjaan, benda ataupun seseorang.
Ibaratnya berkendara dengan mobil, impian adalah kota yang ingin kita tuju. Sedangkan passion adalah mobil yang kita kendarai. Kalau kita sudah menemukan passion kita, artinya kita sudah menemukan mobil yang sesuai keinginan kita, yang nyaman kita kendarai, yang bensinnya irit, yang warna mobilnya sesuai warna favorit, dan sebagainya, yang membuat kita bersemangat untuk terus menyetir mobil itu setiap hari.
Lalu, apa yang aku rasakan sekarang ? Rasanya di saat suntuk seperti ini, ini bukan passion aku. Passion ku itu di dunia tulis menulis, menulis apa yang aku mau, menulis apa aja yang aku pikirkan dari pandangan dan pengamatanku melalui perjalanan, ataupun berada di luar sana. Lalu…mengapa aku masih duduk disini? Duduk dan berpikir dan mengerjakan sesuatu yang kulakukan hanya sebagai tugasku, but not really my passion? Mengapa muncul dalam pikiran bahwa ini bukan passion ku padahal selama ini aku menganggap bahwa passion sebagai suatu hal yang membuat aku tertantang dalam menjalankan suatu hal yang akhirnya menghasilkan semangat dalam menjalaninya dan di saat akutelah berhasil berada di suatu titik yang sebelumnya telah aku targetkan, aku menyebutnya sebagai pencapaian…nah lalu kenapa aku sekarang merasa ini bukan passion-ku dan terasa amat bete berada di titik ini.
Mencari passion adalah sebuah proses, dan rasanya menjadi terbalik arah dari yang selama ini didefinisikan banyak orang, yaitu berusaha menganggap apa yang kita lakukan adalah passion kita…hah bingung kan, jadi maksudnya gini, jauh didasar hati sana, aku lebih cinta menulis, makan, jalan, dan mengabadikan sesuatu, tapi kenyataannya saat ini, ya beginilah keadaanku, ada disini dan berusaha untuk mensyukuri serta mencari passion dari apa yang bisa kuraih…..
So, kalau bukan karena passion, kenapa aku masih berada disini bukan?
Buat orang kreatif sebenarnya passionnya banyak. Tingkat kesukaannya juga bisa berbeda. Terkadang juga pekerjaan yang tiap hari digeluti terasa kehilangan daya tariknya karena rutinitas yang menyertainya.
Memang benar, tanpa setitik passion tidak mungkin pencapaian yang ada sekarang ini bisa tercapai. Jadi nikmatilah jalan-jalan yang dibayari kantor, menulis sebagai selingan bete di kantor, makan-makan dan mengabadikan hal-hal yang menarik di sekitar rumah dan kantor karena pekerjaan ini juga memberi andil akan kemandirian yang dimiliki sekarang. Setiap berkat memiliki waktuNya sendiri…