Beberapa waktu yang lalu aku mengirimkan pertanyaan dalam update status Facebook-ku, apa yang bisa kita beli dengan uang Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) ? Pertanyaan ini tentu akan memberi jawaban yang berbeda tergantung minat, kegemaran dan juga lokasi tempat tinggal dari penjawab. Uang sebesar lima ribu rupiah di daerah perkotaan tentu berbeda manfaatnya dengan di daerah pedesaan, apalagi di pedalaman.
Uang lima ribu kalau di perkotaan masih bisa dipakai untuk membeli pulsa, membeli makan murah meriah di warteg, beli sayur seikat, tahu sepotong dan cabe (tapi kalau tidak ada bahan bakar untuk memasak bagaimana ya?), bisa beli beras 1 liter, betul bisa potong poni atau cabut alis di salon dekat rumah,
Tapi kalau di pedesaan, uang lima ribu dapat diperoleh dengan amat sangat sulit, mungkin seseorang harus pergi memancing ikan untuk dapat dijual, mencari kayu di hutan, mencari burung atau mengumpulkan semut merah untuk makanan burung, yang tentunya memerlukan waktu yang lama dan cukup melelahkan. Lalu dapat dimanfaatkan apa uang sebesar itu ? Lebih banyak digunakan untuk melanjutkan kehidupan mereka, seperti membeli beras, membeli bahan bakar untuk penerangan di rumah karena belum ada listrik, serta keperluan lain yang perlu dibeli untuk mata pencaharian mereka esok hari.
Ketidakmampuan bukan hanya terjadi di desa, banyak masyarakat kota yang juga berada dibawah garis kemiskinan. Yang hidup di pinggiran kali, anak-anak diminta untuk mengamen atau bahkan mengemis. Tentu uang sebesar Rp 5.000,- bisa menjadi sesuatu yang sangat dinantikan bisa berada di genggaman mereka.
Hidup mereka berjalan terus seperti itu setiap hari tanpa mereka memikirkan bagaimana mereka bersekolah, mandi dan hidup yang sehat, belum lagi kematian bayi lahir atau kematian ibu saat melahirkan dan berbagai masalah kesehatan yang lain. Menurut Laporan World Vision, hari ini 24.000 anak balita akan mati akibat penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah seperti diare, malaria dan pneumonia. Kita sedang menghadapi bencana besar, yang lebih besar daripada bencana alam di dunia yang pernah ada.
Marilah bagi kita yang memperoleh kepercayaan dari Tuhan mempunyai rejeki sedikit lebih, buatlah hidup kita menjadi berguna buat orang lain, dengan melakukan tindakan menyisihkan sedikit uang, sebesar Rp 5.000,- setiap hari untuk membantu anak-anak Indonesia hidup lebih baik dengan cara mengikuti program Take Action, Child Health Now
5000 rp kalo di Tokyo jadi 50 yen kira2… bisa buat apa ya bu…. hiks….
Tapi 5000rp yg sama masih bisa dapet seporsi soto ayam di kantin mahasiswa UGM 😀 *love Jogja!!! 😀
5000rp yg sama, bisa membuat seorang ibu tua pemulung membungkuk2 penuh terima kasih…
Yuuk berbagi 🙂
makasih mb rani, sdh mampir ke blog-ku…ya betul kiranya kita yg dibri kepercayaan oleh Tuhan, mau menyumbangkan lima ribu rupiah sehari utk orang yg tdk mampu dan anak2 Indonesia…
IDR 5.000 itu kalo aku buat sarapan pecel pagi2 mbak 😛
ohya program dari World Vission ini bagus, tapi aku percaya tiap orang punya panggilannya sendiri2 kemana hendak menyisihkan sebagian berkatnya untuk orang lain 😉
@ Eka…hahaha…iya…msh bisa buat makan pecel ya, pakai nasi ga?
betul penyisihan berkat bisa melalui banyak tempat, yang penting berkat yang kita peroleh bisa bermanfaat buat orang lain…aku trmasuk orang yg kurang tertib utk urusan ‘perpuluhan’, dengan cara ini aku menjadi mencoba tertib, krn lgs di-autodebet rekening