Kegiatan Outing dilakukan pada hari ke-2 dengan melakukan kegiatan Arung Jeram di Sungai Elo, yang dipandu oleh provider dari Cognesia Visi Traveline dibawah koordinasi Ibu Santi Kurniawati dan Silvian Handy. Sungai Elo terletak di Kabupaten Magelang dekat dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur kira-kira 35 menit dari Jogjakarta.
Acara diawali dengan briefing dan pemanasan oleh Pemandu
Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok perahu berisi 6 orang plus 1 pemandu
mulai berarung jeram
Sungai Elo memiliki jarak sepanjang 12 km dan mempunyai jeram – jeram kelas II-III yang cukup menantang dan sangat menyenangkan dengan lama pengarungan lebih kurang 2,5 – 3 jam. Sungai Elo sangat cocok bagi karyawan yang belum pernah sama sekali atau pemula, karena tingkat bahayanya yang rendah. Di tengah-tengah pengarungan, kami berhenti di sebuah tempat istirahat untuk melepas sejenak dengan menikmati kelapa muda dan makanan ringan.
Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan. Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak perahu, dapat dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai. Tak dapat dibantah bahwa Arung Jeram merupakan olah raga yang penuh resiko (high risk sport). Namun demikian, setiap orang mampu melakukannya – asalkan dia dalam kondisi “baik”; baik dalam arti pemahaman teknis, kemampuan membaca medan secara kognitif, dan sehat fisik dan mental.
Jadi,arung jeram adalah olah raga yang menuntut keterampilan. Untuk itu sangat membutuhkan waktu untuk berkembang. Perkembangan ke arah mencapai kemampuan yang prima, hanya mungkin apabila mau mempelajari sifat-sifat sungai, serta bersedia melatih diri di tempat itu. Kecuali perlu mengembangkan pengetahuan mengenai sifat-sifat sungai, wajib pula berlatih berdayung, berkayuh di sungai. Implikasinya butuh mengembangkan kemampuan fisik, agar selalu mencapai kondisi seoptimal mungkin. Hal lain yang patut diingat, adalah berlatih cara-cara menghadapi keadaan darurat di sungai. Hal ini penting untuk melatih kesiapan, kemampuan dan kepercayaan diri, apabila memang harus menghadapinya.
Menurut American Whitewater Affiliation’s (AWA), ada enam kelas sungai berdasarkan tingkat kesulitannya dilihat dari besar-kecilnya riam.
Kelas I, adalah easy. Aliran airnya cepat dengan riam kecil. Ada halangan di sana-sini, tapi pada prinsipnya mudah diarungi dengan sedikit latihan.
Kelas II, novice. Ada sedikit riam serta lorong lebar dan lurus. Pada tempat-tempat tertentu diperlukan manuver, tapi riam kecil dan batuan mendongak dengan mudah dilalui oleh pendayung terlatih.
Kelas III, intermediate. Aliran dengan riam sedang dan tidak beraturan yang mungkin sulit untuk dihindari. Cipratan air yang terjadi bisa membanjiri perahu. Berhubung harus melakukan manuver yang rumit dalam arus yang deras, perlu pengendalian kapal oleh
pendayung mumpuni. Gelombang besar dan hempasan jeram bisa muncul, tetapi bisa dihindari. Contoh kelas ini adalah Sungai Ayung di Bali dan Citarik di Sukabumi, Jawa Barat, meski ada yang menilainya masuk kelas III plus.Kelas IV, advanced. Beriam sangat cepat dengan hole dan bebatuan, tapi bisa diprediksi kelakuannya. Diperlukan pengendalian khusus terutama dalam pusaran air. Manuver yang dilakukan sangat cepat dan penumpang harus siap di bawah tekanan. Contoh untuk kelas ini adalah Sungai Sa’dang di Sulawesi Selatan.
Kelas V, expert. Sungai ini memiliki riam panjang dan besar dengan gelombang serta hole yang tidak bisa dihindari. Sungai kelas ini sangat riskan untuk dibisniskan
Kelas VI, merupakan kelas tertinggi, extreme. Sangat berbahaya dan tim penyelamat harus siap siaga. Kelas ini hanya khusus bagi pengarung jeram yang benar-benar pakar.
Yang seru
Sungai Elo memiliki jeram-jeram kelas II dan III, yang berarti masuk kategori aman untuk pemula, dengan tetap memperhatikan instruksi dari pemandu.
Start dan Akhir dari kegiatan ini berpusat di Restoran Kampung Ulu, yang terletak di Jalan Raya Borobudur, Desa Ngrajek Pabelan, Mungkid, Magelang.
Ini pengalaman pertamaku ber-arungjeram, dan akan jadi awal untuk berarung jeram dengan jeram-jeram selanjutnya di tempat lain. Selamat Mencoba.
Sumber : Yahoo, dan sumber foto dari : Cognesia Visi Traveline, Santi Kurniawati, Prima Widi Hatmi