Surga Buku – Ku

Pertama aku mengucapkan banyak terimakasih kepada Melmarian, pemilik blog Surga Buku-ku, yang membuka tema – seperti apa sih Surga Buku dalam versimu – dalam ulang tahunnya yang pertama. Pertanyaan ini menjadi salah satu alasan buat ku juga untuk menuliskan apa yang aku pikirkan dan bayangkan mengenai Surga Buku-ku karena aku amat sangat suka membaca sejak aku kecil dan seandainya aku menang, aku memilih hadiah paket yang pertama, yaitu paket buku berjudul Dunia Sophie karangan Jostein Gaarder, yang merupakan sebuah novel filsafat, yang mengajak kita untuk mengingat siapa kita manusia ini, yang selayaknya memiliki akal budi dan hati nurani.

Kembali ke tema tulisan yang diminta Melmarian, Surga Buku adalah suatu tempat yang nyaman untuk membaca buku apa saja yang aku sukai. Dulu, waktu aku kecil, orangtuaku, tepatnya ayahku yang seorang pegawai negeri dengan lima orang anak, selalu mengajak kami berbelanja buku satu bulan sekali, tapi karena uang ayah terbatas, kami hanya diberi kesempatan untuk memilih 1 buku saja tiap orang. Jadi, karena keinginanku besar untuk membaca buku ini dan itu, aku membujuk adik-adikku (aku anak nomer dua dari lima bersaudara) untuk memilih buku yang aku inginkan (lagi) juga. Kadang adikku menolak dengan alasan, aku ga ngerti buku yang mbak pilih. Lalu aku akan merayu mereka dengan berkata, nanti mbak ceritain di rumah deh. Kadang rayuan ini berhasil, kadang tidak, tapi aku cukup berpuas hati karena ayah memberiku kesempatan memiliki buku baru bulan itu.

Hal yang lain lagi, karena aku (sangat) suka membaca, aku juga sering meminjam buku di perpustakaan sekolah dan kadang di perpustakaan tetangga dekat rumah, yang kebetulan seorang dokter. Sebelum terjadi kejadian buku pinjaman di rumah dokter itu rusak saat aku pinjam, aku sering meminjam disana, tapi setelah kejadian itu, ayah melarang aku dan adik-adik meminjam disana. Buat ayah, hal itu memalukan, menunjukkan bahwa kami tidak bisa menjaga buku milik orang lain dengan baik. Cukup sedih hatiku saat itu, karena itu berarti mengurangi kesempatanku untuk membaca buku lebih banyak dalam minggu itu.

Surga Buku, yang aku impikan, adalah sebuah ruang atau pojok ruang yang cukup nyaman, dengan sofa atau kursi empuk, yang tak perlu mahal, dengan karpet atau tikar lembut yang menghampar, sehingga di saat lelah duduk membaca, aku bisa membaca sambil berbaring. Surga Buku tentu harus ada rak buku dengan buku-buku yang rapi berjajar di dinding. Buku akan aku pisahkan menurut kelompoknya, seperti kelompok novel, novel terjemahan, novel asing, buku bacaan anak-anak, buku belajar bahasa asing dalam berbagai bahasa, komik, yang semuanya akan aku kelompokkan menurut pengarangnya. Aku suka buku yang berseri. Aku menyukai pengarang novel atau cerita berseri seperti NH Dini, Clara Ng, Ayu Utami, Dewi Lestari, Nicholas Spark, Sidney Sheldon, Danielle Steel, Agatha Christie, Enid Blyton (Lima Sekawan) dan Herge (Tintin). Jadi Surga Buku ku mesti lengkap dengan seri-seri mereka. Aku juga sangat menyukai buku-buku yang dikarang dengan menggunakan setting lokasi di Jepang atau Korea, seperti karangan Toto Chan, Ilana Tan (Summer in Seoul), Yasunari Kawabata (Snow Country), Banana Yoshimoto (Kitchen), Natsume Soseki (Botchan) dan yang terakhir aku baca dari Yoshichi Shimada (Saga no Gabai Bachan). Dan juga novel psikologi karangan Torey Hayden seperti Sheila : Luka Hati Seorang Gadis Kecil.

Selain buku dan tempat duduk yang nyaman, Surga Buku ku tentu mesti dilengkapi dengan sebuah meja untuk meletakkan laptop dan alat tulis menulis, karena membaca selalu erat kaitannya dengan kegiatan menulis. Ruang yang nyaman, perlu dilengkapi dengan suasana yang nyaman, tentu akan aku lengkapi dengan audio visual yang melantunkan lagu-lagu khususnya instrumentalia dari Richard Clayderman atau Yuriko Nakamura. Hmm…cukup nyaman bukan Surga Buku ku ? Kurang apa lagi yaa? Oh ya cemilan mesti disediakan dan juga minuman ringan di pojok ruangan, tersedia dispenser bagi yang mau membuat minuman panas atau dingin, kopi atau teh atau bahkan susu hangat, tapi amat sangat dilarang membaca sambil makan dan minum. Tentu menyenangkan membaca buku ditemani minuman hangat di kala malam atau di kala hujan.

Silakan mampir di Surga Buku ku, yang masih dalam angan-anganku. Sekali lagi…..Selamat Ulang Tahun untuk Surga Buku ku dan terus berkarya buat Melmarian. Sukses selalu….. 🙂

Sumber gambar dari Ms Google


One thought on “Surga Buku – Ku

Comments are closed.