Hari ini adalah hari ulang tahun suamiku yang ke – …. (yang berbeda 7 tahun dari aku, nah itung sendiri ya). Sejak kecil aku memang tidak dibiasakan orangtuaku untuk mengadakan syukuran (baca : pesta) yang berlebihan dalam merayakan hari ulang tahun, selain karena kondisi keuangan, juga karena tidak diperlukan rasanya melakukan keriaan yang terlalu berlebihan. Namun, kuingat ibu selalu menjadikan hari ulang tahun sebagai sesuatu yang spesial buat kami dengan nasi kuningnya. Ini pun yang sebenarnya ingin kulakukan di hari ini, tapi hari ini jatuh di tengah minggu dan biasanya kesibukan membuat nasi kuning dan pernik-perniknya dilakukan di akhir minggu, yaitu hari Sabtu atau Minggu. Niatku, hari Sabtu saja kita rayakan ultah papa, kataku kepada si sulung, tapi anakku tetap memaksa, ga apalah ma, sekarang saja kita bikin. Anakku yang kebetulan sedang libur sekolah karena rapat guru menyanggupi untuk memesan kue ulang tahun suamiku.
Jadilah, kami merayakan ulang tahun suami-ku berlima saja (karena ibu sudah tidur) tanpa nasi kuning komplit dengan sederhana dan penuh rasa syukur, diawali dengan berdoa untuk mensyukuri pemeliharaan Tuhan pada suami dan papa dari ketiga anakku, serta memohon pimpinan NYA di sepanjang hidup suamiku dan merayakan syukuran sederhana ini sambil menikmati makanan pesanan kami dan nikmatnya lumeran lapisan cake blueberry cheesecake dari chizz …. terimakasih Tuhan sudah memimpin hidupnya hari lepas sehari dengan sempurna… 🙂
Foto menyusul ya