Irasshaimase ….. SUSHI NAGA

 

Mengenal Sushi dan Sashimi sudah lama sekali, kurang lebih 20 tahun yang lalu. Tapi mencoba menikmatinya baru kali ini, terutama untuk Sashimi (ini pertama kali seumur hidup !!) Setelah sekian lama, berkali-kali melewati Resto SUSHI NAGA, yang terletak bersebelahan dengan tempat kursus Bahasa Inggris anakku di Jalan LetJen Sutopo, BSD, akhirnya kali ini, bersama adikku yang jagonya makan sushi dan sashimi, kami berangkat kesana.

Resto baru dibuka saat kami datang, jadi memang masih sepi, karyawan tampaknya masih berkumpul untuk briefing. Kami langsung naik ke lantai dua diantar seorang pramusaji sambil membawa buku Menu.

Lantai 1 Sushi Naga

Lantai 2 Sushi Naga

Isi buku Menu nya sangat menarik sekali, ada aneka pilihan mulai dari hidangan pembuka sampai penutup. Variasi sushinya pun beraneka ragam, mulai dari harga Rp 10 ribu untuk dua potong sushi sampai sekitar Rp 80 ribuan. Sebagai pemula, aku memilih yang tidak terlalu aneh-aneh, seperti Salmon Sashimi ini yang diberi harga Rp 36.000,- untuk irisan daging salmon segar, yang dicelupkan kedalam kecap asin dan bubuk cabe, cukup terasa nyaman di mulut, tapi agak terasa aneh di perut, kunyahan pertama – buru-buru disambung dengan irisan manisan jahe yang tersedia….ah ini baru sedap terasa 🙂

Ada banyak variasi menu Sushi disana, tapi kami memilih 2 macam yaitu Spicy Tuna Roll, yang terdiri 4 potong sushi, yang ddalamnya berisi daging tuna (mentah), nori dan sayuran. Aku kurang suka yang ini karena nasinya terasa terlalu kering, sehingga kurang nyaman di mulut, tapi untuk harga Rp 12.000,- ya okelah walau tidak direkomendasikan…. 🙁

Satu lagi sushi penyelamat kami adalah Sushi Tempura Uramaki, yang terdiri dari potongan tempura udang, sayuran, dan ditaburi dengan telur ikan terbang (tobiko) yang kreyes-kreyes, sehingga membuat sushi ini menjadi enak rasanya, sesuailah untuk harga Rp 21.000,- dengan tampilannya yang juga keren ini

sebelum disantap

Masih banyak variasi sushi yang ditawarkan dan semuanya menarik seperti Baked Salmon Roll, Salmon Mentai, Kanimayo Tobikko, Manggo Crunchy Roll (ini harus dicoba untuk kunjungan berikutnya…slurp) dan Dragon Roll, dan masih banyak lagi.

Memang sih benar juga kata orang, kalau pergi makan Sushi dan Sashimi seperti ini, enaknya pergi ramai2 (banyak orang), supaya bisa memesan beberapa menu dan saling mencoba. Kalau hanya beberapa orang harus menghabiskan menu yang sama, wah kurang nyaman rasanya, apalagi pemula seperti aku ini.

Menurut adikku, yang jago makan sushi dan sashimi, harga dan variasi menu serta rasa di resto ini lumayan bagus, walau harganya tidak mahal tapi rasanya cukup enak.

Selain sushi dan sashimi, ada juga menu Hamburger Mushroom Cheese Steak seperti yang dipesan anakku, yang masih anti sushi dan sashimi, tapi sangat suka cabe bubuk disana. Steak ini diberi harga Rp 35.000,- disajikan bersama salad dan potongan kentang goreng.

Juga ada menu dengan variasi nasi seperti Gyuniku Don, nasi hangat dengan irisan daging tipis yang empuk diatasnya (sayang ga sempat mencoba, padahal direkomendasikan)

Untuk minuman, kami memesan Ocha dingin seharga Rp 8.000,- dan Orange Float seharga Rp 18.000,-. Total kunjungan kami bertiga di Sushi Naga kali ini menghabiskan sebanyak Rp 138.000,- dengan Service charge 5% dan PB1 10%, sehingga yang harus kami bayarkan adalah sebesar Rp 159.390,-

Selamat Menikmati dan Mengunjungi SUSHI NAGA, Itadakimasu…Arigato Gozaimasu

 

 


5 thoughts on “Irasshaimase ….. SUSHI NAGA

  1. waaah… ada di BSD ya bu? pengen nyobain ah ntar hehehe.. slm ini sy cm brani makan sushi or sashimi di negara asalnya ei bu.. apalagi skrg kn banyak model sushi kaiten (pake conveyor muter) yg murah meriah cuma 100 yen satu plate (biasanya isi 2 potong)… kapan2 posting ttg sushi ah 🙂

  2. hmmm sushi yang di Indonesia terutama yang roll sudah terlalu FUNKY sehingga aku tidak begitu suka. I mean kalau mau makan sushi aku suka yang konventional yaitu segenggam nasi kepal yang diberi slice ikan di atasnya. Dengan demikian kita hanya tau dan merasakan IKAN segarnya + sedikit kecap. Memang tujuannya menikmati rasa ikan, BUKAN paduan berbagai rasa seperti tempura+telur ikan+ avocado dsb… terlalu banyak rasa mengaburkan rasa dari masing-masing bahan yang semestinya segar 😀 sama saja spt nasi goreng, segala bahan dicampur jadi SUDAH PASTI enak 😀

    Sushi FUNKY di Indonesia tentu enak! Karena itu wkt aku ajak Nique aku JUSTRU tidak pesan yang funky, aku maunya org mengetahui SUSHI Jepang sebenarnya itu apa 😀

    Resto sushi yang bagus adalah yang bisa menyediakan telur ikan salmon mentah (Ikura) karena sedikit orang yang bisa makan ini. Kalau telur ikan yang di foto atas adalah TOBIKO, telur ikan layang-layang, yang juga dimakan oleh orang Makassar sebagai acar. Lebih tahan lama krn kandungan minyaknya sedikit (krn lebih kecil) dan lebih diterima orang Indonesia.

    Selamat menikmati sushi ya

  3. @ Rani…..iya Ran, ada di BSD, harganya juga bagus….ajakin aku ya kalau kesana….weee jadi ketagihan…karena banyak jenis (yang kata Imelda funky sushi) yang mesti dicoba

    aku udah tau itu sejak lama, saat pertama tau, itu saat training di Jepang tahun 1992, dalam setiap pertemuan, sll ada sushi n sashimi yang mini2 dan keren abis penampilannya, cuma (dasar wong ndeso 🙂 ) aku selalu ingat utk ‘jaga perut, jaga makanan, jangan sampai sakit di negeri orang’ aku ga berani nyoba yang mentah2….padahal pastinya dalam event internasional macam itu pasti semua higienis dan terjamin mutunya yaa

    jadi waktu itu aku pilih sushi yang matang, kalau sashimi blas yaa baru kemarin itu….

  4. @ imelda….iya betul Mel, sushi disini sudah dimodifikasi sedemikian rupa, supaya bisa dinikmati orang Indonesia.

    itulah senangnya kalau waktu itu bisa pergi bersama mu, aku mungkin bukan cuma sekedar makan tapi belajar atau mengetahui filosofi sushi n sashimi dengan baik

    di Sushi Naga, ada yg ingin aku coba karena aku suka mangga yaitu Manggo Crunchy Roll, jadi sushinya disiram saus mangga, kmarin tidak sempat coba itu karena aku cuma berdua adik dan dia ngotot (ngiler juga) mengajari aku merasakan sashimi…jadi ya takut kebanyakan pesanan

    utk tahap awal, pemula macam aku ini, okelah ini udah lumayan lho Mel…aku ga huek2….hahaha…ndeso sekali yaa….tahun depan, kalau kamu pulang lagi, mungkin bisa ‘naik kelas’ ke kelas intermediate urusan sushi n sashimi

    btw, aku juga baru tau kalau ‘wasabi’ tidak diaduk bersama kecapnya….betul begitu?

  5. Saya jarang makan sushi ataupun sashimi, entah kenapa lidah saya kurang cocok sama makanan Jepang..
    Tapi kalau lihat foto-fotonya kok jadi ngiler juga ya? *labil*

Comments are closed.