Pesta Paduan Suara Gerejawi, yang biasa disingkat menjadi PesPaRaWi, adalah kegiatan Pesta dari Kelompok Paduan Suara yang menaikkan pujian berupa Lagu Gerejawi, yang dilombakan di tingkat Nasional dengan peserta dari berbagai kategori dan diikuti oleh seluruh propinsi di Indonesia. Kegiatan ini mulai dirintis sejak tahun 1981 yang diprakarsai oleh Ditjen Bimas Kristen, Departemen Agama.
Pada tulisan kali ini, aku akan sedikit membagikan pengalaman partisipasi dari Paduan Suara Anak Banten, yang terdiri dari anak-anak berbagai gereja di propinsi Banten. Kami beruntung karena Bimas Kristen masih memberi kesempatan Pelatih yang pernah melatih anak-anak dalam Pesparawi XI di Medan dan Pesparawi X di Samarinda, yaitu ibu Saar Sahusilawane, sehingga anak-anak yang ikut kali ini, beberapa adalah anak-anak binaan ibu Saar baik di sekolah maupun yang pernah terlibat dalam Pesparawi sebelumnya.
Latihan intensif dimulai sejak awal Mei 2012, hanya dalam waktu 2 bulan berlatih sebanyak dua kali dalam seminggu, akhirnya kontingen Paduan Suara Anak Banten (PSAB) diberangkatkan, dengan jumlah peserta 33 orang anak, 1 orang pelatih dan 1 orang pianis, didampingi 2 orang official.
Hari pertama, kontingen mendarat di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Minggu, 1 Juli 2012, peserta sudah dibawa untuk Uji Coba Panggung di GOR Pemuda
PSAB tiba lebih awal, sehingga setiap pagi, anak-anak melakukan vokalisasi setelah Ibadah Pagi dan sebelum mandi ( 🙁 )
Beruntung juga, PSAB diberi tempat untuk latihan di ruang Serba Guna di Perumahan Bank Indonesia, Kendari, terimakasih banyak untuk kebaikan hati Bapak F Doloksaribu yang mendukung seluruh kontingen dari Propinsi Banten. Bukan hanya PSAB yang diberi kesempatan berlatih disana tetapi juga PS Dewasa dari Propinsi Banten.
Sebagian dari PSAB sempat berfoto bersama di Teluk Kendari
Pada hari Selasa, 3 Juli 2012, dilaksanakan Ibadah Pembukaan di Tugu Persatuan Kendari
Pada hari Rabu, 4 Juli 2012, dengan memperoleh Nomor Undian 14, PSAB tampil dengan manisnya memuji dan memuliakan nama Tuhan, yang terbaik hanya untuk DIA saja, dengan menaikkan 3 (tiga) buah pujian secara berturut-turut.
dan akhirnya berfoto bersama melepaskan kelegaan dan jerih payah mereka di pelataran parkir Hotel BIMO, yang berlatih selama 2 (dua) bulan di sela-sela kesibukan mereka berjuang mengikuti Ujian Akhir Semester Kenaikan Kelas di sekolah.
Terimakasih anak-anak PSAB, terimakasih ibu Saar Sahusilawane dan kak Anggarani Kania Dewi, para official, tante Ruth Indah dan tante Ratna Kristiani, juga para orangtua, panitia dan semua pihak yang telah mendukung anak-anak untuk menampilkan yang terbaik untuk kemuliaan TUHAN.
Perjuangan yang tidak sia-sia, walau belum memperoleh hasil yang terbaik, PSAB memperoleh bonus dari Tuhan berupa Medali Perak untuk penampilan mereka dalam PesPaRaWi X di Kendari. Tuhan berkati.