Perjalanan kali ini adalah perjalanan pertama bersama dengan rekan-rekan di Wahana Visi Indonesia (atau World Vision Indonesia), yang berjudul Sponsor Visit Singkawang 2012, yang tujuannya selain mengunjungi anak-anak donasi para sponsor, juga mengunjungi beberapa tempat yang menjadi wilayah pengembangan di Singkawang.
Hari yang ditunggu pun tibalah, kami berkumpul dengan teman-teman sponsor dan WVI officer di depan kantor Maskapai Sriwijaya Terminal 1B Soetta. Kami berangkat dari Jakarta dengan pesawat Sriwijaya penerbangan SJ 182 dengan rencana terbang pukul 14.25 WIB dan tiba di Pontianak pukul 15.50. Kami memasuki pesawat, kira-kira pukul 14.45, namun ntah mengapa pesawat agak lama melakukan lepas landas, rasanya ada sekitar 30 menit aku tertidur didalam pesawat dan ternyata pesawat masih berputar-putar di Soetta 🙂
Tiba di Bandara Supadio, kami disambut sisa-sisa siraman hujan yang membasahi kota Katulistiwa yang biasanya panas terik itu, Puji Tuhan, kami menikmati kesejukan di sore hari itu dan diantara sisa rintik hujan, kami masih sempat-sempatnya berfoto bersama dulu di Bandara Supadio.
Kami, aku, bu Lena, bu Merlin, bu Endang, pak Yadi dan bu Inneke serta Evelyn. Dua terakhir dari kantor WVI Jakarta.
Hari semakin gelap, sekitar pukul 17.00 kami meninggalkan Bandara Supadio langsung ( 🙁 )menuju ke Singkawang dengan menggunakan 2 (dua) kendaraan Toyota Kijang Innova dan 1 buah kendaraan kantor ADP Singkawang, Mitsubishi Strada. Sepanjang jalan, tidak banyak yang bisa kami nikmati, selain dentuman alunan musik dari radio bang Nevi, pengemudi yang membawa kendaraan kami. Diantara rintik hujan dan gelapnya malam, sekali-kali kami tertidur dan perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 3.5 jam.
Puji Tuhan, akhirnya kami tiba di Singkawang dan bersyukur pimpinan rombongan, bu Inneke mengetahui jeritan hati dan jeritan naga di perut kami yang mulai kedinginan dan kelaparan 🙂 kami tidak menuju penginapan tapi makan besaar bersama rekan-rekan ADP Officer di Singkawang dan WVI Officer Jakarta yang sudah berangkat lebih awal.
Tema makan malam adalah sukiyaki (shabu-shabu) dengan kaldu panas disertai rebusan aneka sayur, seafood dan bakso, plus ikan goreng ukuran besar berlumur sambal merah disertai irisan jeruk khas Pontianak, yang rasanya sungguh membuat kami menangis dan berkeringat karena rasanya pedas, asam tapi enak bangeeet sehingga kami ketagihan ….sampai lupa menanyakan itu tadi ikan apa ya yang disajikan ?
Badan hangat, perut kenyang, kami meninggalkan Vila Bukit Mas untuk menuju ke penginapan kami, Hotel Santosa di Jalan Yos Sudarso, Singkawang,yuuuk mareee …..
Kota Singkawang, yang awalnya disebut sebagai San Keuw Jong, adalah sebuah kota di propinsi Kalimantan Barat dan masuk kedalam wilayah Kabupaten Sambas. Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah kesultanan Sambas, Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakan berasal dari negeri China, sebelum mereka menuju Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para penambang emas di Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas).
Waktu itu, mereka (orang Tionghoa) menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong (Bahasa Hakka), mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga antara penambang tersebut beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di Singkawang yang pada akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang.
Tiba di Hotel Santosa, pembagian kamar dan aku mendapat teman sekamar di kamar 310, ibu Lena, sponsor dari Bandung. Setelah memasuki kamar, aku membereskan barang bawaanku, aku segera mandi, membuka email, charge HP, laptop dan kamera, dan sebelum terlelap tidur, mensyukuri semua kebaikan Tuhan sepanjang hari itu, dengan perjalanan yang menyenangkan serta begitu banyak teman baru di tempat yang baru.
Sumber : Pribadi dan Wikipedia