Sekretariat ASEAN terdiri atas Sekretariat Tetap ASEAN dan Sekretariat Nasional ASEAN. Sekretariat Tetap ASEAN berkedudukan di Jakarta, sedangkan Sekretariat Nasional ASEAN berkedudukan di negara masing-masing anggota ASEAN.
Sekretariat ASEAN yang berdiri sejak tanggal 7 Juni 1976, berfungsi untuk membantu negara-negara anggota ASEAN dalam mengelola dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ASEAN serta melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan.
Sekretariat Tetap ASEAN yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal (SekJen) bertugas menyelenggarakan keperluan administratif dan pada pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Sekretariat Nasional ASEAN. SekJen dipilih secara bergantian oleh masing-masing anggota ASEAN.
Selanjutnya, untuk memperkuat Sekretariat ASEAN, para Menteri Luar Negeri ASEAN mengamandemen Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat melalui sebuah protokol di Manila, tahun 1992. Protokol tersebut menaikkan status Sekretaris Jenderal ASEAN sebagai pejabat setingkat menteri dan memberikan mandat tambahan untuk memprakarsai, memberikan nasihat, melakukan koordinasi, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretaris Jenderal ASEAN ditunjuk untuk jangka waktu 5 tahun.
Le Luong Minh dari Vietnam, resmi terpilih menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk masa jabatan terhitung mulai Januari 2013 sampai dengan 2017.
Mengapa Jakarta dipilih sebagai Diplomatic City of ASEAN ? Hal ini dikarenakan sebagai berikut
- Indonesia terletak diantara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, serta berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, sehingga Indonesia dianggap memiliki posisi yang strategis baik dari segi politik maupun ekonomi Internasional.
- Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia, dimana hampir seluruh sarana, prasarana dan infrastruktur yang diperlukan, telah tersedia sehingga mampu memfasilitasi komunikasi dengan banyak negara
- Jakarta merupakan Kota Metropolitan, dengan luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa pada tahun 2011] Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara
- Jakarta telah menjadi Kota Kosmopolitan, yang artinya kota besar yang mempunyai sifat internasional dengan banyaknya lembaga yang mewakili lembaga negara lain dan banyaknya penduduk yang merasa dirinya mewakili kebudayaan dan pemikiran internasional. Misal Gedung Kedutaan Besar, Gedung PBB dan lain sebagainya
- Jakarta adalah kota yang berada pada urutan ke-21 dari 25 kota di dunia yang memanfaatkan kemajuan teknologi dan informatika untuk melakukan bisnis
- Hampir 80% kegiatan ekonomi global yang ada di Indonesia, berada di Jakarta. Hampir seluruh kantor pusat kegiatan perbankan berlokasi di Jakarta. Dan nyaris 60% perputaran uang di negara ini terjadi di Jakarta. Letaknya yang strategis, untuk konteks lalulintas barang-jasa dunia,
Dampak Positif yang mungkin terjadi dengan dicanangkannya Jakarta sebagai Diplomatic City di ASEAN adalah perubahan sosial budaya dalam masyarakat, yang akan tampak pada bidang :
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dapat mendorong tingkat kehidupan masyarakat menjadi semakin maju
- Perubahan Tata Nilai dan Sikap seiring dengan masuknya banyak pengaruh dari luar, membuka pandangan dan membuat masyarakat berpikir lebih rasional
- Membuka kesempatan luas pada pekerjaan dan memberi perbaikan tingkat kehidupan pada masyarakat
- berubahnya pola hidup menjadi lebih konsumtif karena pengaruh masuknya negara-negara lain
- Sikap individualistis : orang cenderung memikirkan diri sendiri untuk meraih apa yang diinginkan dari masuknya orang asing kedalam masyarakat di Jakarta
- Munculnya kesenjangan sosial dari kehidupan orang-orang di Jakarta dan daerah sekitarnya
- Sikap hidup yang tidak mencirikan budaya bangsa Indonesia, mulai dari pola makan siap saji yang banyak berasal dari luar, gaya berpakaian bergaya K pop, juga aliran musik yang tidak mencirikan lagi karakter bangsa sendiri
- mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kawasan kumuh, kemacetan, degradasi lingkungan dan lain sebagainya.
- meningkatkan penyediaan infrastruktur kota, memiliki ruang kota, transportasi publik dan ruang terbuka hijau RTH yg baik
- menyiapkan Jakarta menjadi pusat bisnis dan pusat budaya, memperbaiki fasilitas di Museum dan tempat bersejarah lain di Jakarta, sehingga dengan banyaknya warga di lingkup ASEAN yang datang, juga tidak hanya untuk berbisnis tapi mengenal budaya dari suku bangsa di Indonesia
- mengatasi kemacetan di Jakarta dengan menyediakan transportasi publik yang nyaman dengan mewujudkan rencana pembangunan monorel dan subway
- memanfaatkan aliran sungai sebagai sarana transportasi dan wisatawan
- menyediakan taman publik dan ruang publik serta jalan trotoar bagi pejalan kaki
- mempertahankan beberapa situs dan bangunan bersejarah di Jakarta diantaranya Kota Tua, Gedung Arsip Nasional, Gedung Chandranaya, Vihara Jin De Yuan, Petak Sembilan, Pecinan Glodok, Gereja Sion, Tugu Jam Kota Tua Jakarta, Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan lain-lain.
Tulisan ini dibuat sebagai tulisan hari ke-10 dalam #10daysforASEAN bersama ASEAN Blogger untuk ASEAN yang menjadi lebih baik
- http://ahok.org/berita/news/basuki-ingin-markas-asean-jadi-ikon-baru-jakarta/
- http://blogs.mfat.govt.nz/david-taylor/asean-secretariat-a-regional-engine-%E2%80%93-changing-gears-sekretariat-asean-sebuah-mesin-kawasan-%E2%80%93-menaikkan-tuas-kecepatan/
- http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/259434-jakarta-kota-terpadat-ke-6-dunia
- http://gabrielmontadaro.wordpress.com/2013/06/08/apa-yang-di-bisa-di-tiru-jakarta-dari-kota-malaka/
Nah, kalau baca postingan Mbak Ajeng selalu jadi tambah pinter karena pembahasannya lengkap…:D
Waaah jd tersanjung didatangi emak gaoel…trims yaaa
Pingback: Sensasi Suka Duka #10daysforASEAN : Honey Bee