Ungkap Cinta Ibu Dalam Kontes Unggulan

Terus terang aku termasuk blogger yang jarang mengikuti Kontes Give Away yang digelar teman-teman di blog nya (jangan dicontoh ya), bukan karena temanya kurang menantang atau ga butuh dan ga suka sama hadiahnya, tapi lebih karena keterbatasan waktu, ceileh alasan aja. Sebenarnya lebih ke masalah tema, kalau temanya pas sehingga punya inspirasi cepat untuk menulis yang tentunya menghemat waktu, biasanya aku pasti ikut.

Contohnya belum lama ini, ada tawaran menulis di Kontes Unggulan di Blog nya Pakde Abdul Cholik . Temanya dahsyat “Hati Ibu Seluas Samudera” Saat membaca setelah diingatkan beberapa kali sama Pakde, hati sudah tergugah, tapi tangan menolak untuk menulis karena topiknya tentang Ibu. Lah kenapa rupanya wong topiknya ga susah kan Ibu adalah sosok yang dekat dengan kita. Nah justru itu masalahnya, beberapa kali mencoba mengetik di depan laptop kok ya ga sanggup mengurai kata. Akhirnya aku memutuskan pada tanggal 17 Nopember 2014 untuk mengirimkan tulisan yang sudah ada di blog ku, yang aku tulis 4 Februari 2013.

Dan tentu saja, ternyata tulisan yang aku kirim itu tidak memenuhi syarat dan ketentuan berlaku bahwa tulisan harus pada periode kontes berlangsung. Singkat kata, tulisan ditolak. Dan berkat semangat dan dorongan dari Pakde, aku berusaha untuk menulis lagi, yang tentu membutuhkan hati yang siap untuk menuliskannya. Hati Ibu Seluas Samudera, wuih kenapa sulit sekali untuk ku menyusun dan merangkai huruf per huruf dalam rangkaian kata diatas laptop. Kita semua tahu kan normalnya seorang Ibu mempunyai hati yang luas lebih dari samudera dan alam jagat raya seluruhnya, bahkan rela mengorbankan dirinya demi anaknya bukan? Aku berusaha untuk menyusun, bukan semata hanya untuk menyelesaikan tugas kontes ini, tapi lebih kepada keinginanku mengungkapkan betapa aku sungguh berterimakasih pada Ibu.

Sungguh ternyata tidak mudah saat semua rasa harus diterjemahkan dalam bentuk tulisan. Semua juga tahu dan bisa menjawab saat kita ditanya, “kamu sayang Ibu mu?” tentu normalnya anak akan menjawab ,”ya iya dong pasti aku sayang Ibu ku.” Pertanyaan berlanjut, “mengapa kamu sayang Ibu ?” ah ga semudah itu ternyata menjawab dan menjelaskannya selain, “yaa….pokoknya aku sayang deh.” Nah tentu selesailah sudah, tak tergali bagaimana sesungguhnya ungkapan rasa kita sebagai anak terhadap Ibu yang kita cintai.  

Aku mencoba menyiapkan hatiku untuk mengungkapkan terimakasihku pada Ibu dengan mengingat-ingat setiap tahap kebersamaan Ibu bersama ku, sejak aku kecil sebagai kanak-kanak, remaja, gadis muda, dewasa sampai aku menjadi seorang istri dan Ibu dengan tiga anak. Kenapa begitu sulit karena hangatnya cinta Ibu baru pergi belum lama ini. Huruf per huruf kususun dengan selingan mesti mengelap tetes air mata, bahkan hiks aku mesti mengambil waktu beberapa saat untuk menghabiskan sisa airmataku dengan membenamkan kepalaku dibawah bantal.

Akhirnya tulisanku selesai dan kumasukkan dalam komen balasan kedua di blog Pak De pada tanggal 24 Nopember 2014, seminggu setelah postingan sebelumnya, dengan judul Untukmu Ibu, dalam bentuk suratku kepada Ibu. Hatiku terasa begitu lega, walaupun sulit sesungguhnya menuliskan cinta kasih seluas samudera dan jagat raya ini dalam barisan kata yang terbatas.

Terimakasih Ibu, Cintamu tak akan lekang oleh waktu. Terimakasih PakDe. Kiranya hasil kumpulan tulisan yang rencananya akan diterbitkan dalam sebuah Buku Antologi “Hati Ibu Seluas Samudera” dapat bermanfaat bagi kaum Ibu dimanapun berada.


2 thoughts on “Ungkap Cinta Ibu Dalam Kontes Unggulan

  1. Terima kasih atas partisipasinya Jeng.
    Ide untuk mengumpulkan artikel peserta dan menerbitkannya menjadi buku sebenarnya bukan sejak awal tetapi dadakan saja setelah membaca sekilas artikel demi artikel sahabat.

    Semoga buku Hati Ibu Seluas samudera bisa menjadi kenangan.

    Salam hangat dari Surabaya

Comments are closed.