Setelah membaca sebuah buku apapun itu, baik buku pelajaran, buku novel, buku non fiksi, bahkan komik sekalipun, pasti pembaca akan langsung mempunyai sebuah kesimpulan spontan secara pribadi. Setingkat lebih dari kesimpulan yang ada dalam pikiran itu selanjutnya bisa diungkapkan dalam bentuk tulisan dengan berbagai tujuan, diantaranya adalah membuat resensi untuk memberi informasi kepada pihak lain mengenai isi buku beserta kelebihan dan kekurangannya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan setelah membaca sebuah tulisan, diantaranya adalah membuat resume, review ataupun resensi seperti aku sebut diatas. Mau tau apa perbedaannya satu dengan yang lain. Simak penjelasan singkat disini
Yang dimaksud Resume adalah meringkas kembali hasil tulisan terhadap suatu masalah dengan membuat catatan berupa poin penting dari tulisan tersebut. Resume berasal dari kata Bahasa Inggris, re-sume (summary) yang berarti meringkas kembali.
Sedangkan yang dimaksud dengan Review adalah membuat kajian dari sebuah tulisan. Setingkat lebih dalam daripada membuat resume karena didalam review, penulis mesti mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang lebih luas untuk dapat memberikan pendapat berdasarkan referensi ilmiah, dengan batasan dalam lingkup yang sama dengan tulisan yang direview.
Selanjutnya yang dimaksud dengan Resensi adalah mengulas isi tulisan, bisa dalam bentuk buku, artikel ataupun jurnal. Didalam resensi sesuai dengan asal katanya yang berasal dari kata revidere atau recensere dari Bahasa Latin, memberi arti adanya penilaian atau pembahasan dan kritik dari penulis resensi dari tulisan yang dibacanya.
Diantara ketiganya, aku paling sering melakukan resensi buku. Resensi bisa dalam rangka memberi informasi mengenai sebuah buku melalui blog, mempromosikan buku teman, mengikuti lomba Blog atau bisa resensi buku untuk dikirim ke Media. Beberapa contoh resensi buku yang aku lakukan diantaranya ada di link berikut ini.
- Resensi Buku Novel Sott’er Cello de Roma karangan Donna Wijayanto
- Eat, Pray and Love karangan Elizabeth Gilbert
- Compassion karangan Karen Armstrong
Yang terpenting dalam membuat resensi, resensi harus jujur, informatif, seobyektif mungkin dan kritis yang tentunya berupa kritikan membangun buat penulis buku tersebut.
Nah, salah satu yang pernah aku lakukan yaitu mengirim resensi buku ke media Koran Jakarta. Bagaimana ya caranya, begini tahapannya :
- Buat resensi sebuah buku dengan terbitan pertama paling lambat dua tahun sebelumnya. Jadi kalau sekarang tahun 2015, maka buatlah resensi dari buku yang terbit di tahun 2013
- Buku yang diresensi minimal tebal 200 halaman
- Resensi diketik dengan huruf Times New Roman font 12, dengan spasi 1,5 dalam 3 halaman
- Panjang tulisan minimal 4000 karakter tanpa spasi
- Setiap kutipan dari buku, cantumkan halamannya
- Profil buku seperti Judul, Nama Penulis, Penyunting, Penerbit, Disain Isi, Jumlah Halaman, Harga Buku, ISBN dan foto cover buku
- Masukkan profil penulis dengan singkat dan jelas beserta biodata penulis (alamat rumah, nomor telpon yang dapat dihubungi dan pendidikan terakhir) dilampirkan dengan scan KTP
- Jangan lupa, nomer rekening Bank (siapa tahu tulisan dimuat kan)
- Selanjutnya kirim resensi buku melalui email ke Koran Jakarta dengan alamat redaksi@koran-jakarta.com dengan subyek : Perada_Resensi Buku_(judul buku)
Setelah naskah dikirim, selamat menunggu jawaban dari redaksi yang akan mengkonfirmasi tulisanmu, apakah ada kekurangan gambar dan lain-lain. Dan rajinlah membuka website nya untuk mengetahui apakah tulisan kita lolos dan terbit di Media tersebut. Pengalaman aku sendiri, mengirim pada tanggal 16 Januari 2013 dan dimuat seminggu kemudian.
Ini resensi pertamaku untuk Koran Jakarta, terbit 23 Januari 2015 (versi setelah diedit oleh redaksi)
Selamat berkarya melalui resensi buku 🙂
Terima kasih infonya sangat bermanfaat. Jika ada waktu, mari mampir ke blog saya. 🙂
Salam literasi
alhamdullilah, bermanfaat sekali mbak. terima kasih. mari mampir ke blog saya untuk menjalin silaturahmi 🙂