Yess, akhirnya jadi juga kami pergi reuni ke Cirebon !! Begitulah kira-kira yang ada di benak kami para alumni PSDM FISIP Universitas Indonesia Angkatan X yang lulus tahun 2008-2009 sekian tahun lalu. Sebegitu girangnya kah ? Ya iyalah…karena setelah beratus-ratus kali batal eh (lebai) berkali-kali gagal berkumpul walau hanya untuk berbuka puasa bersama.
Akhirnya bisa juga kami berangkat hanya dalam gebrakan dua minggu saja dari Ketua Panitia, mas Henky Hidayat dan Tuan Rumah eh Nyonya Rumah yang Nona, halah apa ini, mbak Nona Putu maksudnya, yang langsung memesan tiket kereta api, booking hotel, sewa mobil dan menyusun ittenary, jadilah kami ber-12 kumpul bersama.
Dua belas orang dari 24 alumni, berarti sudah 50% dari kami akan berkumpul di Cirebon. Berawal dari Gambir, kami berangkat dengan kereta api menuju Cirebon. Sungguh rasanya mengharukan bisa bertemu akhirnya, walau tidak lengkap. Perjalanan Jakarta menuju Cirebon yang menempuh waktu kurang lebih 2 jam 30 menit, kami isi dengan bincang-bincang sambil ngemil dan membalas jam tidur kami yang berkurang karena berangkat pagi hari ke Stasiun.
Sesuai ittenary, reuni kami memang “hanya” diisi dengan kuliner cemilan dan belanja batik. Jadi setelah kereta sampai di Cirebon dan kami disambut rekan kami Nona, maka kami langsung diajak menuju ke Rumah Makan Nasi Jamblang Ibu Nur, padahal waktu baru menunjukkan pukul 10.30 lho, cemilan pertama…..Nasi Jamblang
Iya ini pesananku….hm porsi nasinya kecil (ngeless dot com) jadi minta dua porsi, plus tahu sepotong, perkedel imut satu, terong balado bagi dua sama bu Ita dan cumi dipotong-potong, dimakan ramai-ramai….nah imut kan, cocok buat cemilan 😀
Lega bisa ngeganjel perut (maklum hanya cemilan), adalah tenaga buat ngacak-ngacak kain batik di Batik Hafiyan di Kampung Batik Trusmi. Kalaaaap….mau yang murmer Rp 100.000,- untuk 3 lembar, sampai yang ratusan ribu juga ada. Sesuai tujuan semula, selain beli yang murmer dan satu lembar kain Dobi, aku juga milih satu kemeja buat suami….ehm supaya exit permit berjalan lancar 🙂
Walau belum puas benar, tapi apa daya toko Batik Hafiyan semakin banyak pengunjung, juga para alumni kaum Bapak mulai bosan menunggu, kami sepakat lanjutkan perjalanan, kemana ? menuju cemilan kedua, yaitu Empal Gentong Amarta. Niat pertama saat masuk ke rumah makan ini adalah makan empal gentong dengan lontong saja. Namun setelah duduk manis di lantai dua, pelayan memberi info kalau lontong habis. Baiklah, diganti nasi saja mbak, setengah porsi. Saat piring nasi setengah porsi disajikan, beberapa wajah tampak kecewa, karena porsi imut tadi, akhirnya setengah porsi menjadi sekian porsi, apalagi ditambah dengan bau daging sate kambing yang begitu menggoda….
Di rumah makan ini, menyediakan dua macam empal, yaitu empal gentong dan empal asem. Empal Gentong hampir sama dengan soto daging (atau jerohan) bersantan, sedangkan Empal Asem hampir mirip dengan asem-asem daging (atau jerohan) dengan kuah bening. Buat aku, sate nya yang ga nahanin, empuk dengan gajih (lemak) bening….uh kolesterol mana tahan 😉 lupakan kata teman-teman, ada lipitor…
Perut kenyang, hati senang, rencana selanjutnya menuju ke Kesultanan Cirebon. Dengan dipandu pemandu yang masih kerabat keluarga Sultan, kami berkeliling kedalam Kesultanan, mulai dari Bale Pertemuan, sampai ke Museum dan Sumur Agung.
Cukup lelah dengan perjalanan sampai dengan sore ini, kami menuju hotel Bentani, untuk check in dan beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan makan malam di Salt Resto Seafood di daerah Geronggong
Kami mengakhiri malam reuni ini, dengan berkaraoke di Inul Vista, walau dengan perut kenyang dan sempoyongan setelah menikmati kepiting lada hitam dan es campur sempoyongan, jagonya Salt Resto 🙂
Akhirnya pagi pun tiba, waktunya check out. Pukul 10.00 kami berkumpul di lobi setelah sarapan pagi dan ngobrol banyak hal di ruang makan hotel
Destinasi pertama sebelum pulang adalah sarapan kedua di Empal Gentong Bu Darma, yang rencananya dinikmati dengan lontong, namun ternyata lontong juga hanya ada tiga porsi, jadilah kembali menikmati empal gentong dengan nasi (lagi) 😀
Perjalanan dilanjutkan membeli oleh-oleh di Toko DAUD, disana tersedia berbagai pilihan khas Cirebon seperti sambal nasi Jamblang, sambal ikan jambal roti, bumbu empal gentong, tape ketan Sari Wangi, teh Upet dan sirup Cimpolay. Juga tersedia paket mangga gedong dan tahu gejrot.
Karena masih ada banyak waktu untuk ke Stasiun, Pak Cepy yang mengantar jemput kami, menyarankan untuk mampir di Rumah Kerang Multi Dimensi, wah benar-benar surprise dengan produk kerajinan yang ada disana, mulai dari aksesoris perhiasan ukuran kecil sampai tempat tidur ukuran besar, semua terbuat dari kerang ada disana.
Akhirnya waktu pula yang mengakhiri Reuni yang penuh canda sepanjang perjalanan ini, kami harus berpisah dan kembali ke Jakarta dengan kereta api menuju Stasiun Gambir. Mohon maaf lahir batin jika ada canda dan salah tindak selama pertemanan, reuni perlu dihadiri untuk mengingat bahwa bersama teman-teman inilah kami pernah berjuang mengerjakan tugas yang diberikan para dosen di perkuliahan di kelas PSDM FISIP Universitas Indonesia, lulusan tahun 2008-2009.
Sampai jumpa lagi di Reuni berikutnya, yang lebih ramai, lebih banyak, lebih heboh dan lebih seru. Semoga kita semua diberi kesehatan dan panjang umur serta waktu untuk bertemu lagi 🙂
Foto2 : Pribadi n P Pupung
test coba
test coba
Tnkyu Imelda
Waaahhh asyikkk reuniaann
Hehe….akhirnya bs jg
iya mak Echa…seru banget