Aku datang ke Ambon dalam rangka mengikuti kegiatan Pesparawi (Pesta Paduan Suara Musik Gerejawi) XI yang diselenggarakan di Ambon. Bukan sebagai penyanyi, namun sebagai bagian dari panitia pelaksana yang mendampingi kelompok Paduan Suara dari Provinsi Banten 🙂
Puji Tuhan dan bersyukur bahwa kami disiapkan tempat yang sangat baik oleh pihak penyelenggara, dengan penanggungjawab yaitu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. Maluku. Tempat yang sebelumnya sama sekali tidak pernah kami bayangkan, yaitu di Wisma Bapelkes (Balai Pelayanan Kesehatan), yang terletak di Jalan Kudamati, Sirimau, Ambon. Letaknya sangat strategis, bersebelahan dengan Rumah Sakit Umum Daerah.Dr. M Haulussy di Jl Dr Kayadoe.
Sebelum datang ke Ambon, aku mencari informasi tentang tempat ini namun tidak banyak info yang aku dapatkan, jadi kali ini aku akan berusaha menceritakan sebanyak yang kubisa agar banyak orang bisa datang kesini.
Wisma tempat kami menginap terletak di bagian belakang, menyatu dengan kantor Bapelkes. Terdiri dari dua lantai, dengan deretan kamar biasa di lantai bawah dan atas serta 4 kamar VIP di lantai atas. Setiap kamar biasa dilengkapi dengan AC dan sebuah televisi dan terdiri dari 4 tempat tidur ukuran single. Sedangkan untuk kamar VIP dilengkapi dengan tempat tidur ukuran double.
selain itu area parkir nya yang cukup luas, dapat digunakan untuk kontingen Paduan Suara Dewasa berlatih
Selama kami berada disana, kami sangat diperhatikan baik dari segi layanan makan maupun kesehatan, ada dokter dan atau paramedis yang siap memeriksa kesehatan dan memberi pertolongan pertama. Untuk konsumsi, kami terjamin dengan nyaman, aman, kenyang dan sejahtera berkat Ibu-ibu Jemaat dari Gereja Protestan Maluku Kudamati, yang luar biasa penuh perhatian menyajikan makanan yang enak-enak buat kami, akan aku posting di tulisan berikut ya soal kuliner yang satu ini.
Ruang makan terletak di bagian belakang Wisma
Walau tempatnya masuk kedalam gang sekitar 100 meter, akses menuju pusat kota sangat mudah sekali, dari jalan raya Dr Kayadoe ada banyak kendaraan angkutan yang siap mengantar menuju Pasar Mardika atau pusat kota.
Saat malam, di depan gerbang pintu RS, banyak penjaja makanan berjualan, walau belum sempat ikut jajan disana tapi menurut teman, ada banyak pilihan kuliner dari yang ringan seperti pisang goreng sampai yang berat seperti nasi dan mie goreng.
Singkat cerita selama 11 hari 10 malam, walau kami pergi meninggalkan keluarga, namun kami betul merasa nyaman berada di tempat ini. Kami berada dalam lingkungan yang baik, wisma Bapelkes yang menyenangkan dan penduduk sekitar yang ramah dan menyambut kami dengan tangan terbuka.
Semoga suatu saat, aku punya kesempatan untuk berkunjung ke Ambon dan menginap kembali disini. Terimakasih buat semua yang berada di Bapelkes, yang membuat kami begitu nyaman berada disana dan juga para Ibu yang memasak di dapur dan menyiapkan segala sesuatu buat kami 🙂
Semua kenyamanan ini tidak terlepas juga dengan kesigapan tim penanggungjawab kami dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. Maluku dan Jemaat GPM Sinar Kudamati. Terimakasih beribu terimakasih.
besar perhatian pemerintah ya mbak… ^^
Iya mak Echa. Pemerintah Provinsi Maluku dengan dibantu Dinas-dinas yang ada membantu dan bertanggungjawab sekali dalam penyelenggaraan ini. Satu Dinas bertanggungjawab pada satu provinsi, kebetulan yang mengurus kami (Provinsi Banten) adalah Dinas Pariwisata. Btw Pesparawi ini dibuka oleh Presiden RI dan ditutup oleh Menristekdikti mak. Trimksh dah mampir yaa