Museum Mini Sisa Hartaku, adalah rumah yang menjadi saksi kedahsyatan kuasa Tuhan dalam peristiwa erupsi bulan November 2010. Museum yang terletak di Pelung, Kepuharjo, Cangkringan Sleman ini sebelumnya adalah kediaman Bu Wati beserta suaminya Bapak Kimin dan keluarga mereka.
Tak terdapat korban jiwa dari rumah ini dalam kejadian erupsi Merapi tahun 2010 karena Pemerintah setempat sempat melakukan relokasi penduduk sejak Gunung Merapi mulai menunjukkan aktivitasnya. Namun sekalipun itu telah dilakukan, korban jiwa yang tewas akibat rangkaian peristiwa ini pun mencapai jumlah 300-an korban tewas.
Sekali lagi, dalam perjalanan kali ini, aku diberi kesempatan untuk bertemu dengan wanita-wanita kuat, yang membuat aku sadar dan belajar betapa sesungguhnya setiap wanita dikodratkan bukan menjadi mahluk yang lemah tapi selalu menjadi tiang penopang semangat bagi keluarga. Bersamaku dalam foto berikut adalah Bu Wati, pemilik rumah ini, yang baru ditinggal sang suami kurang lebih 3 tahun yang lalu, tepatnya 3 tahun setelah kejadian erupsi Gunung Merapi 2010.
Tak banyak kata bisa terucap atau tertulis selain mengamini bahwa Tuhan Allah Maha Kuasa, beberapa saat setelah erupsi, berton batuan dari dalam bumi dimuntahkan ke permukaan bumi, menjadi sumber bahan tambang dan mata pencaharian bagi banyak orang. Dan setelah enam tahun kejadian itu, kehidupan masyarakat dan alamnya telah dipulihkan.
Datanglah berkunjung kesana, untuk merasakan dan menikmati bagian dari alam Indonesia yang mengalami bencana, namun tetap dipelihara Tuhan.
kengerian itu masih terasa hingga kini ya mba…Saya ingat banget berita televisi yang menyiarkan erupsi merapi. Pengen banget datang kesana pas libur lebaran nanti 😀
Terimakasih mbak sudah mampir. Iya mbak, rasa ngeri, merinding membayangkan masih ada terasa, tapi di balik itu ada kagum luar biasa atas kuasa Tuhan yang maha dahsyat