Kenapa pergi pagi-pagi dengan semangat ke Jakarta ? Ini dia alasannya yaitu mau mengikuti Workshop Shibori bersama salah seorang pakar Shibori Indonesia, mbak Dayu Jiwa dan sekaligus melihat pameran kain wastra Indonesia bertema Merah Putih, yang diselenggarakan di Museum Tekstil Indonesia sejak tanggal 12 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2017.
Tiba di Museum Tekstil yang dipenuhi pohon rindang, membuat aku bersemangat bergegas menuju teras belakang, begitu kata bapak penjaga di pintu masuk, sekaligus penjual tiket masuk Museum Tekstil.
Workshop yang aku ikuti ini berjudul “Hinode dan Tazuna”, tapi di board workshop tertulis “Yanagi/Tazuna/Hinode” wow tiga teknik, baiklah aku langsung menuju teras yang sejuk karena angin sepoi-sepoi dan mencari wajah Mbak Dayu Jiwa yang manis di antara peserta dan pengunjung.
Sebelum Workshop (sebelum basah dan keringetan) berfoto dulu bersama panutanku, Mbak Dayu
Setiap kami duduk di bangku yang sudah disediakan, dengan celemek bertuliskan nama peserta, materi sudah siap di meja di hadapan tiap peserta
Setelah menunggu beberapa peserta lagi, workshop pun dimulai. Mbak Dayu memberikan penjelasan dengan gayanya yang khas, di antara penjelasan, peserta dipersilakan untuk bertanya
Hinode adalah teknik shibori yang merupakan pengembangan dari itajime dan tesuji, dimana di dalamnya ada teknik melipat, mengikat, menjelujur dan merekatkan. Dalam Shibori, beda ikatan akan menghasilkan hasil yang berbeda.
Pada workshop ini, aku dan peserta bukan hanya mendapat 2 atau 3 teknik, tapi 5 dan 4 di antaranya dipraktekkan, senang sekali rasanya mendapat pelajaran dan pengalaman seperti ini, yaitu Hinode, Yanagi, Koboshi, Tazuna dan Sutoraipu.
Tazuna lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pembuatannya, tapi memerlukan kekuatan maksimal dalam menarik ikatan benang di atas kain yang sudah diwiru sebelumnya ke atas tali atau tambang.
Setiap tahap diajarkan satu per satu oleh Mbak Dayu. Setelah selesai mengikat kain, kami mulai mempersiapkan air panas dan air dingin, untuk membuat pewarna naptol. Mbak Dayu menyampaikan bahwa tidak semua pewarna bisa untuk semua teknik. Ada pewarna yang hanya bisa digunakan untuk teknik tertentu saja. Beberapa hal mengenai pewarnaan juga didiskusikan dalam kelompok ini.
Peserta serius santai mendengarkan dan mencatat penjelasan Mbak Dayu.
Shibori selalu menyenangkan, walau hasil masih belum maksimal, tapi hasil karya shibori selalu unik dan menarik.
Kami akhiri pertemuan workshop yang seru ini dengan foto bersama, yang dilalui selama tiga jam tanpa terasa ini dengan penuh suka cita.
Senangnya, bisa mendapat kesempatan belajar bersama Mbak Dayu Jiwa, terima kasih ilmunya, terima kasih sharingnya, semoga dapat berjumpa lagi 🙂
Foto : Pribadi, Mbak Dayu dan Teman2 di grup