Selamat siang menjelang sore, masih suasana awal tahun baru 2019 ya, tentu….ini baru hari ke-2 di bulan Januari, masih banyak kita membaca baik di update status rekan media sosial, media elektronik, surat kabar, blog, bahkan WA Group bertebaran rekan-rekan kita menyampaikan apa yang menjadi resolusinya di tahun 2019.
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan Resolusi adalah
resolusi/re·so·lu·si/ /résolusi/ n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal
Namun kata Resolusi beberapa tahun belakangan ini digunakan sebagai bentuk kebulatan tekad untuk mencapai sebuah tujuan pada tahun baru yang akan berjalan. Sehingga biasanya tulisan atau postingan banyak muncul di akhir tahun atau awal tahun baru.
Aku sendiri terakhir menuliskan mengenai Resolusi dalam postingan yang berjudul Refleksi Di Awal 2015, kutuliskan pada tanggal 1 Januari 2015. Menulis Resolusi pada postingan Refleksi, menjadi tanda tanya kah ? Tentu tidak… karena menurutku, resolusi (masa yang akan datang) dibuat berdasarkan hasil evaluasi atau refleksi dari apa yang telah kita lakukan di masa sebelumnya. Menurut KBBI, yang dimaksud Refleksi adalah
refleksi/re·flek·si/ /réfléksi/ n1 gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar: penyair pada hakikatnya adalah suatu — dari masyarakat sekelilingnya;2 gerakan otot (bagian badan) yang terjadi karena suatu hal dari luar dan di luar kemauan atau kesadaran; 3ki cerminan; gambaran: penggunaan bahasa merupakan — dari kecintaan terhadap bahasa itu;
Jadi, sama seperti dengan Resolusi, Refleksi banyak digunakan pula untuk menyampaikan apa yang telah dicapai untuk menjadi gambaran diri. Kalau anak sekarang generasi milenial, memakai istilah refleksi sebagai cerminan, biasa mereka mengatakannya, “ngaca dulu” maksudnya berkaca dulu, melihat pada diri sendiri.
Lalu sekarang mana yang lebih penting kita buat di awal tahun ini, refleksi kah atau resolusi, keduanya atau tidak sama sekali ? Kembali pada kita masing-masing. Kalau aku pribadi, tiga tahun terakhir ini, tidak lagi membuat resolusi pribadi, karena sebenarnya menyusun resolusi itu tidak cukup hanya sebatas pada apa yang ingin kita capai tapi mengapa kita ingin mencapai hal tersebut. Bingung kah ?
Begini contohnya, beberapa tahun yang lalu, aku pernah membuat resolusi, salah satunya yaitu menurunkan berat badan ke berat badan ideal yaitu 50 kilogram. Ini resolusi awal tahun. Pada hari ke-60, resolusi itu terlupakan begitu saja karena menurutku, aku tidak paham betul mengapa dan untuk apa aku membuat resolusi penurunan badan itu (selain hanya ingin lebih kurus itu saja). Karena kurangnya “niat” yang cukup kuat, resolusi hanya tinggal sebuah resolusi belaka saja.
Seandainya, aku mempunyai alasan mencapai target resolusi awal tahun itu, tentu niat dan semangat otomatis akan meningkat, tanpa sebuah alasan, resolusi niscaya akan tercapai. Contohnya, walau bukan sebagai resolusi awal tahun, karena alasan kesehatan, tahun 2018 dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2018, aku berhasil mencapai penurunan berat badan sebanyak 8 kilogram lebih, dengan alasan kuat, perlu ditetapkan pula langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah apa yang aku lakukan ya dengan pola hidup sehat, mengatur sarapan,menghitung asupan kalori yang masuk ke tubuh dan olah raga rutin, yang semuanya menjadi kebiasaan yang baik (good habit)
Resolusi yang tidak tercapai walau sudah dikawal ketat dengan program kegiatan yang terencana, perlu dievaluasi (jika dalam organisasi), sedangkan dalam diri pribadi dapat dilakukan dengan refleksi atau introspeksi diri (jika terkait dengan sikap atau perbuatan diri sendiri).
Karena itulah Refleksi dan Resolusi adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Resolusi dibuat berdasarkan refleksi dari ketercapaian atau kegagalan masa yang lalu, apa penyebabnya jika gagal dan apa yang mesti dilakukan jika sudah berhasil. Begitu terus berulang. Jangan lakukan resolusi tanpa melakukan refleksi lebih dahulu karena resolusi akan lebih berhasil jika kita berkaca dari ketidakberhasilan atau kegiatan yang telah dilakukan di masa lalu.
Penetapan resolusi juga perlu didukung dengan pemahaman alasan penetapan resolusi, agar langkah kegiatan jelas dan terencana, sehingga kegagalan yang terjadi lebih mudah terdeteksi.
Tidak melakukan refleksi dan tidak menetapkan resolusi sama saja halnya dengan berjalan dalam kegelapan, tanpa tujuan, mengikuti arus atau let it flow sudah bukan jamannya saat ini. Penetapan tujuan, langkah kegiatan, penguatan niat dan evaluasi jangka pendek adalah hal yang wajib dijalani agar apa yang menjadi resolusi kita terwujud.
So…. apa resolusimu tahun ini, sudahkah melakukan refleksi dari yang kamu capai atau gagal kamu capai tahun lalu ?
Gambar dari Pinterest
aku jarang buat resolusi , biarkan mengaklir begitu saja, ada ide langsung eksekusi