30 Desember 2019 (malam)
Ngobrol panjang dengan si Tengah…setelah sekian lama.
Belajar tentang kehidupan, tidak harus di kelas, tidak harus dengan dosen ternama dan tidak selamanya harus dengan Hamba Tuhan.
Belajar tentang kehidupan, bisa dari bayi kita yang sudah jadi wanita dewasa, dia yang dulu aku susui dan aku ajar berjalan.
Anak-anak kita adalah belahan jiwa, tempat untuk saling bertukar pikiran, rasa dan cerita, juga kisah hidup ini ? Kita bisa saling mengingatkan tentang baik benar betul salah dan keliru..
Ini bukan sebuah pembelaan tapi mungkin ini yang bisa sedikit pas, yang bisa aku sampaikan pada kakak Tengah, bahwa kebahagiaan itu bukan di tangan siapa-siapa, tapi di diri kita dan sebisa mungkin bahagia diri itu tidak menyakiti siapapun, sekalipun jika mungkin kita sudah tersakiti (seperti katamu, itu belum apa-apa, dibanding banyak orang lain alami).
.
Bersyukur kali ini, kita diminta duduk diam di rumah oleh Tuhan, dengan segala situasi dan kondisi yang kita hadapi di akhir 2019 ini. Hidup ini bukan hanya soal kuliner, belanja, wisata dan pesta, di saat-saat seperti ini, saat kita “mesti” duduk diam di rumah, ada hal yang bisa kita syukuri, kita bisa saling bicara….
Ya, bahagia itu sederhana. Tapi kita sering melupakan hal itu. Quality time bersama orang yang kita sayangi, punya waktu untuk melakukan hal-hal yang kita sukai, atau mendapatkan kejutan kecil yang tidak disangka-sangka.
Betul…. terima kasih Keven, sudah mampir di blog saya. Salam literasi