Buat aku, para ibu dan kaum perempuan. Hiduplah kuat tegar seperti pohon.
Hidup seperti pohon. Akarnya kuat menancap, jadi tumpuan banyak hal, jadi tempat curhat, jadi tempat sandaran, jadi tempat pelampiasan. Batangnya jadi tempat hinggap burung dan ia toh membiarkannya, bahkan burung membuat sarang pun diterimanya. Pohon jadi tempat bernaung dan berlindung, bagi siapa saja, yang ingin berteduh saat kepanasan, atau kehujanan.
Hidup kuat seperti pohon, yang daunnya bisa berubah warna, rontok bahkan diterbangkan angin, tetap ga protes. Semua dilalui dan dijalani, mengikuti musim yang datang dan berganti. Menanti dengan sabar, musim yang akan datang.
Hidup seperti pohon, yang terus tumbuh bertambah kuat dan timggi. Menghasilkan banyak buah dalam pertumbuhannya. Walau apa yang dihadapi, tetap bisa berguna.
Hiduplah seperti pohon, hai bu ibu dan para perempuan. Tegar, jangan bnyk mengeluh, jangan sakit, selalu kuat, karena kita ini tempat bertumpu banyak orang. Mesti jadi penyemangat hidup. Ya buat anak terutamanya, buat pasangan, teman dan orang sekitar serta saudara bahkan orang tua kita
Hidup seperti pohon, yang tahan uji dan badai tapi tidak kerdil jiwa dan hidupnya
Catatan :
Ini pohon bernama Bottle Brush (Sikat Botol), berada di halaman belakang rumah Prof Bambang Hidayat, bisa mencapai tinggi tiga meter, jika ditanam di atas tanah. Tapi tanaman ini juga bisa menyesuaikan diri jika ditanam di dalam pot yang besar atau yang kecil. Sama seperti ketika bagaimana Tuhan berkehendak dalam hidup kita.