Terbit
Sebuku bersama penulis senior, Ibu Belinda Gunawan Belinda Gunawan dan 44 penulis lainnya. Buku yang berisi kumpulan cerita pendek mengenai realita keunikan sebuah hubungan.
Berawal dari ajakan nubar (nulis bareng) di Elfa Mediatama. Wow menarik sekali. Mengikuti kelasnya, mulai menulis dan harap-harap cemas, apakah ceritaku akan lolos dari tangan manis kurator atau editor. Dan Puji Tuhan…..
Ada satu tulisanku dalam buku ini berjudul Agungnya Reinkarnasi Cinta, yang menceritakan tentang….. (Hal 74)
Ah nanti dikira spoiler yuk diorder, ini bukan cerita kaleng atau roman picisan.
berbobot banget
Mengutip kesan Bu Belinda Gunawan dalam akun FB nya tentang buku ini, sebagai berikut :
HASIL NUBARSaya belum pernah ikut menulis untuk buku antologi. Tapi ketika penerbit Elfa Mediatama menawari nubar (nulis bareng), saya pikir “kenapa tidak”, dan menyarankan tema hubungan antarmanusia (relationship).Saya memilih tema ini hampir tanpa berpikir lagi, sebab seperti juga tema cinta, tema relationship sungguh universal dan sungguh beragam. Ada hubungan sepasang kekasih, suami istri, ortu-anak, sahabat, tetangga, bos-karyawan, saingan, dan masih banyak lagi yang lain, yang selalu berpotensi mengalami konflik.Setelah nyemplung ke nubar saya jadi berpendapat, bahwa buku antologi bisa merupakan jawaban bagi kebiasaan membaca saat ini, ketika perhatian terbagi-bagi dan rentangnya pun menjadi pendek. Menghadapi buku antologi kita bisa membaca satu cerita, kemudian tinggalkan. Besok, ada cerita lain yang menanti.Tentu ini bukan berarti membaca novel tidak lagi digemari. Semua berpulang pada individu masing-masing. Ada yang suka membaca panjang, ada yang sebaliknya. Ada yang tergantung suasana hati: kadang suka yang panjang, lain kali lebih memilih yang selesai dibaca dalam sekali duduk.Tidak kurang dari 45 cerita yang masuk ke meja redaksi. Tibalah saat memilih judul yang tentunya harus cocok untuk semua. Saran-saran bermunculan, yang akhirnya menghasilkan “Sepenggal Kisah Kita”, saran dari Agnes Irene Rau.Kata sepenggal itu cocok. Sebab sesungguhnya tidak ada kata tamat (the end) dalam kisah hidup seseorang atau sekelompok orang yang menjadi tokoh-tokoh dalam sebuah kisah. Setelah bacaan diletakkan, kisah mereka berlanjut. Yang jadian, selanjutnya akan menikah atau berpisah. Yang menikah akan jadi ibu atau bapak; hubungan pun belum tentu selamanya ideal dan manis. Namanya juga dua orang dari dua latar belakang, iya nggak? Konflik sangat mungkin meletus sesekali atau berkali-kali.Mungkin analogi ini cocok: Cinderella dan Pangeran, setelah menikah belum tentu “happily ever after”. Mungkin mereka bertengkar, atau terpaksa melarikan diri dari Inggris Raya ke California. (Eh, itu mah lain lagi, ya?)Demikianlah, tidak ada ending alias akhir yang beneran. Yang ada, closure. Closure memang biasa disebut “ending” dalam dunia penulisan dan tentu saja saya tidak bisa protes. Ending itu bisa bahagia, bisa sedih, bisa terbuka (open) yang artinya terserah pembaca.Kisah-kisah yang sudah saya tulis selama ini, baik berupa novel, cerita bersambung, cerpen, juga merupakan penggalan-penggalan dari perjalanan hidup manusia. Dan, hampir semuanya bertema relationship. Bisa berupa kisah cinta asmara, bisa juga kasih persaudaraan.Nah, setelah ngoceh sepanjang ini saya pun sadar, kenapa saya langsung menawarkan tema relationship, dan kenapa saya suka judul buku ini.Lalu, relationship seperti apa yang saya tulis di situ? Apa pula yang ditulis 44 penulis lainnya? There is only one way to find out….10 Juni 2021 Hubungi: Imah, 0852 8154 3232
Terima kasih Bu Belinda, untuk kesempatan belajar bersama. Salam literasi
#delaras #belindagunawan Elfa Mediatama Elfa Mediatama Group